TEORI STRES by Ridho Hudayana A. Stres dan Pennyebabnya Stress adalah tekanan internal maupu eksternal serta kondisi bermasalah lainnya dal...
TEORI STRES
by Ridho Hudayana
A. Stres dan Pennyebabnya
Stress adalah tekanan internal maupu eksternal serta kondisi bermasalah lainnya dalam kehidupan. Dalam kamus psikologi (Chaplin, 2002) stress merupakan suatu keadaan tertekan baik itu secara fisik maupu psikologis.
Stres bersumber dari frustasi dan konflik yang dialami individu yang dapat berasal dari berbagai bidang kehidupan manusia. Dalam hal hambatan, ada beberapa macam hambatan yang biasanya dihadapi oleh individu seperti:
a. Hambatan fisik: kemiskinan, kekurangan gizi, bencaa alam, dan sebagainya.
b. Hambatan sosial: kondisi perekonomian yang tidak bagus, perdaingan hidup yang keras, perubaha tidak pasti dalam berbagai aspek kehidupan. Hal-hal tersebut mempersempit kehidupan yang layak sehingga menimbulkan frustasi dan stress pada diri seseorang.
c. Hambatan Pribadi: Ketrerbatasan-keterbatasan pribadi individu dalam bentuk cacat fisik atau penampilan fisik yang kurang menarik, juga bisa menjadi pemicu frustasi dan stress pada individu.
Ada dua macam stress yang dihadapi oleh individu yaitu;
a. Stres yang non ego-envolved : stres yang tidak mengancam kebutuhan dasar atau dengan kata lain disebut dengan stress kecil-kecilan.
b. Stres yang ego envolved : stress yang mengancam kebutuhan dasar sesrta integritas kepribadian seseorang. Stress semacam ego-envolved membutuhkan penanganan yang benar dan tepat dengan melakukan reaksi penyesuaian agar tidak hancur karenanya.
Kemampuan individu dalam menghadapi stress berbeda-beda, dalam bertahan terhadap stress sehingga tidak membuat kepribadiannya “berantakan” disebut dengan toleransi terhadap stres. Adapun individu dengan kepribadian yang lemah bila dihadapkan pada stres yang kecil-kecila sekalipu akan menimbulkan perilaku abnormal. Berbeda dengan individu yang berkepribadian kuat, meskipun dihadapkan pada stress yang ego envolved kemungkian besar akan mampu mengatasi kondisinya.
B. Penanganan Stres
Dalam penanganan stres, ada beberapa dtrategi penagaa stres yang perlu diperhatikan, adalah sebagai berikut:
1. Strategi penaganan stres dalam perilaku
a. Memecahkan Persoalan secara tenang; yaitu mengevaluasi kekecewaan atau stres dengan cermat kemudian menentukan langkah yang tepat untuk diambil, setelah itu mereka mempersiapkan segala upayadan daya sserta menurunkan kemungkinan bahaya.
b. Agresi; stres sering berpuncak pada kemarahan atau agresi. Sebenarnya agresi jarang terjadi hal itu hanyalah berupa respon peyesuaian diri.
c. Regresi; yaitu kondisi ketika seseorang yang sedang menghadapi stres kembali lagi pada pereilaku yang mundur atau kembali ke usia yang lebih muda.
d. Menarik diri; merupkan respon yang paling umum dalam mengambil sikap.
e. Mengelak; seseorang yang mengalami stres terlalu lama, kuat dan terus menerus maka ia akan cenderung mengelak.
2. Strategi Penanganan stres secara kognitif
a. Represi; adalah upaya seseorang untuk menyingkirkan frustasi, stres, dan senua yang menimbulkan kecemasan.
b. Menyangkal kenyataan; merupakan mengandung unsur penipuan diri.
c. Fantasi; demgan berfantasi orang asing ssring merasa dirinya mencapai tujuan dan dapat menghindarkan dari frustasi dan stres.
d. Rasionalisasi; yang dimaksudkan adalah segala usaha seeseorang untuk mencari alasan yang dapat diterima secara sosialutuk membenarkan atau menyembunyikan perilakunya yang buruk.
e. Intelektualisasi; seseorang yang menggnakan taktik ini maka yang menjadi masalah akan dipelajari atau mencari tahu tujuan sebenarnya supaya tidak terlalu terlibat dengan persoalansecara emosional.
f. Pembentukan reaksi; seseorang dikatakan berhasil menggunakan metode ini bila dia berusaha meyembunykan motif dan perasaan sesungghnya baik represi atau supresidan menampilkan wajah yang berlawanan dengan kenyataan yang dihadapi.
g. Proyeksi; seseorang yang menggunakan tekhnik ini biasanya sangat cepat dalam memperlihatkan ciri pribadiorang lain yang tidak ia sukai dengan sesuatu yang dia perhatikan itu aka diperbesar-besarnya lagi. Tekhnik ini mungkin sapat digunakan untuk mengurangi kecemasan karea dia harus menghadapi kenyataan akan keburukan dirinya.