PRROBLEM SOLVING By, RiDHO hUDAYANA PENDAHULUAN Setiap hari orang yang terlibat di dalam tindakan pengambilan keputusan bahkan mungkin harus...
PRROBLEM SOLVING
By, RiDHO hUDAYANA
PENDAHULUAN
Setiap hari orang yang terlibat di dalam tindakan pengambilan keputusan bahkan mungkin harus dilakukan beberapa kali dalam sehari. Masalah yang dihadapi mulai dari masalah-masalah sederhana sampai dengan masalah-masalah yang kompleks menurut pertimbangan serta mendalam aktivitas pembuatan keputusan atau decision making sering dilakukan baik disadari atau tidak disadari sebab dalam kehidupan sehari-hari seorang banyak menemukan situasi yang tidak pasti
Sebagian orang banyak mengenggap pengambilan keputusan adalah sesuatu yang sudah biasa dan tidak memerlukan cara berpikir yang kreatif. Padahal setiap keputusan yang dibuat atau diambil selalu mengandung konsekuensi-konsekuensi tertentu bagi orang yang bersangkutan dan mungkin juga orang lain.
Dalam pengambilan keputusan, berfikir kreatif merupakan salah satu cara yang dianjurkan. Dengan cara itu seseorang akan mampu melihat persoalan dan banyak alternatif untuk memecahkan suatu masalah.
Disamping dilakukan orang dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, pembutan keputusan juga dilakukan dalam bidang-bidang seperti psikologi, kedokteran, ekonomi, pendidikan ilmu politik, teknologi rekayasa, menejemen, dan geografi (Halpern, 1996;matlin,1989)
Akan tetapi makalah ini menitik beratkan pada proses-proses psikologi yang mendasari pembuatan keputusan .
PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pengertian
Pembuatan keputusan (decision making) atau proses memilih atau menentukan berbagai kemingkinan diantara situasi-situasi yang tidak pasti. Pembutan keputusan terjadi didalam situasi-situasi yang meminta seseorang harus:
a. membuat perdiksi kedepan
b. memilih salah satu diantara dua pilihan atau lebih
c. membuat estimasi (pemikiran) mengenai frekuensi kejadian berdasarkan bukti-bukti yang terbatas
Misalnya, setiap kali orang akn menonton televisi, mereka dihapkan dengan berbagai pilihan program acara menarik yang ditawarkan oleh sejumblah televisi swasta dan pemerintah. Pada saat bersamaan seorang mahasiswa harus memilih antara menghadiri kuliah umum atau memenuhi undangan teman yang mengadakan pesta ulang tahun. Seorang penjual es mulai mengurangi jumlah persediaan setelah beberapa terahir ini melihat awan tebal dilangit.
Aktivitas pembuatan keputusan sering dilakukan orang, baik disadari atau tidak disadari. sebab didalam kehidupan sehari-hari seseorang akan banyak menemuokan situasi yang tidak pasti (uncertainy) semua contoh daiatas menggambarkan betapa sering orang-orang membuat keputusan sehingga kebanyakan mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang sudah biasa, padahal setiap keputusan yang sudah dibuat atau diambil selalu mengandung konsekuensi-konsekuensi tertentu bagi diri orang yang bersangkutan dan mungkin juga orang lain.
Disamping dilakukan orang dalam kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, pembutan kepuusan juga dilakukan pada bidang-bidang psikologi, kedokteran, ekonomi, pendidikan, ilmu politik, teknologi rekayasa, menejemen dan geografi. Untuk itu sering dijumpai tulisan yang membicarakan proses pembuatan keputusan yang menggunakan pendekatan interdisipliner, karena melibatkan dua orang penulis yang berbeda disiplin ilmunya , misalnya : ahli filsafat dan ahli teknologi, atau ahli psikologi dan dokter psikiater.
TEORI TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut para ahli teori tentang pengambilan keputusan, telah diusulkan beberapa alternatif pendekatan deskriptif, salah satu alternatif yang terkenal adalah teori prospek (prospect theori).
Prisip-prinsip yang diajukan oleh teori prospek meliputi :
• prisip fungsi nilai (value function)
• bingkai keputusan (decision frame)
• perhitungan mentl psikologis (psychologicak accounting)
• probabilitas (probability)
• efek kepastian (certainty effects)
Fungsi Nilai
Teori prospek mendefinisikan nilai di dalam kerangka kerja bipolar diantara perolehan (gains) dan kehilangan (losse), keduanya bergerak dari titik tengah yang merupakan referensi netral. Fungsi nilai bagi suatu perolehan (mendapatkan sesuatu) akan berbeda dengan kehilangan sesuatu itu. Nilai bagi suatu kehilangan dibobot lebih tinggi sementara itu nilai bagi suatu perolehan dibobot lebih rendah. Misalnya terhadap besaran yang sama contohnya uang Rp 50000 maka kehilangan sejumlah ini dirasakan lebih tinggi nilai kerugiannya bila dibandingka dengan keuntungan yang dirasakan apabila seseorang mendapatkan uang yang sama, dengan kata lain, lebih tinggi kualitas kesedihan yang diraskan seseorang ketika kehilangan uang Rp 50000 dari pada kualitas kegembiraan yang dirasakan ketika ia mendapatkan uang sebesar itu.
Bingkai Keputusan
teori prospek memprediksi bahwa preferensi (kecenderungan memilih) akan tergantung pada bagaimana suatu persoalan dibingkai atau diformulasikan. Jika titik referensi diformulasikan sedemikian rupa sehingga hasil keputusan dianggap atau dipersepsi sebagai suatu perolehan maka orang pyang mengambil keputusan akan cenderung menghindari resiko, sebaliknya jika titik referensikan ke arah keputusan yang menghasilkan kerugian atau kehilangan maka orang akan cenderung mengambil resiko
Contoh: sekarang anda meminta memilih dua alternatif
a. anda berpeluang besar mendapatkan uang Rp 100 000
b. anda secara pasti mendapatkan uang Rp 50 000
Pada contoh tersebut orang cenderung memilih alternaif B. Hal ini menjukan bahwa orang akan cenderung menhindari resiko apabila dihadapkan pada suatu pilihan yang mengandung perolehan atau keuntungan.
Perhitungan Mental Psikologis
Orang yang membuat keputusan tidak hanya membingkai pilihan-pilihannya yang ditawarkan, tetapi juga membingkai hasil serta akibat dari pilihan-pilihan itu. Penghitungan psikologis dibedakan dalam dua macam yaitu:
a. Minimal Acounting
Yaitu hasil-hasil dari pilihan yang akan ditetapkan dibingkai menurut konsekuensi yang langsung menyertainya, contoh : seseorang telah memutus-kan untuk menonton sebuah konser, ketiks sampai ditujuan, ia mengetahui bahwa uang untuk membeli tiket ternyata hilang, kemudian dia masih bersedia mengeluarkan uangnya untuk membeli tiket konser. Ini menunjukan bahwa orang tersebut tidak mengkaitkan kehilangan uang dengan pembelian tiket, baginya kehilangan uang sebelumnya merupakan peristiwa yang ter pisah dan tidak dimasukan dalam perhitungan psikologis
b. inclusive acounting
Yaitu hasil jasil peputusan dibingkaikan dengan memperhitungan kejadian-kejadian sebelumnya, contoh : sama seperti dengan contoh minimal acounting, hanya saja pada inclusive acounting orang tadi memutusakan untuk tidak membeli tiket lagi dan mengurungkan niatnya untuk nonton konser tersebut keputusan ini di pilih, karena ia mengkaitkan kejadian sebelumnya yakni kehilangan tiket dengan keharusan untuk membeli tiket lagi, dan dirasakan itu terlalu mahal
Probabiliotas
teori ni berpandangan bahwa kecenderungan orang dalam membuat keputusan merupakan fungsi dari bobot keputusan bobot keputusan ini tidak selalu berhubungang dengan besar kecilnya peluang atau frekuensi kejadian. Fenomena ini berlaku terutama terhadap kejadian-kejadian yang menimbulkan kerugian besar, misalnya bencana alam, wabah penyakit, kelaparan peduduk, dan bencana kebocoran dipusat reaktor nuklir.
Efek Kepastian
teori ini memprediksi bahwa pilihan yang dipastikantanpa resiko sama sekali, akan lebih disukai dari pada pilihan yang masih mengandung resiko meski kemungkinannya sangat kecil, contoh: orang cenderung memilih perusahaan asuransi yang memberi jaminan seratus persen jika sesuatu terjadi pada barang yang diasuransikan tanpa mempertimbangkan apaun penyebabnya
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dalam pengambilan keputusan dan membuat keputusan setiap hari dan sepanjang hari terhadap langkah-langkah yang dapat ditempuh baik masalah sederhana maupun masalah masalah yang kompleks. Langkah-langkah ini dirancang untuk membantu kita membuat keputusan yang baik.
1. Seorang mengidentifikasikan bahwa suatu keputusan perlu dibuat atau diambil berkaitan dengan masalah yang tengah dihaddapi.
2. Kemudian mencari dua alternatif atau lebih yang dianggap cocok dengan tujuan yang diinginkan .
3. Tugas pokok pembuatn keputusan adalah memilih alternatif yang terbaik diantara alternatif-alternatif yang telah dihasilkan itu. Memilih alternatif terbaik memerlukan pertimbnagan-pertimbangan yang multidemen-sosial
4. Jika belum menunjukan hasil hasil seperti yang diinginkan, maka seorang dapat meninjau kembali keputusan itu, membingkai ulang dan mencari alternatif yang lain tahapan tahapan tersebut diatas merupakan gabungan antara logika dan daya pikir dan akan menciptakan jalan keluar yang memuaskan.
Jika anda tidak mengikuti proses pemecahan maalah secara lengkap, gunakan tehnik-tehnik apabila anda
- mempunyai sedikit waktu untuk meneliti
- tidak membutuhkan analisis yang canggih
- dapat menerima resiko
- dapat membuat keputusan sebaliknya
Pertimbangan Di Dalam Penyesuaian Pengambilan Keputusan
Keputusan Yang Mengejutkan
Buatlah keputusan tambahan untuk mencapai suatu keputusan objektif dan menolak secara penuh (total) keputusan yang tidak dapat anda ubah
Penyelidikan
gunakan informasi yang tepat untuk menguji suatu hasil. Penyelidikan adalah suatu pengubahan dengan srategi uji coba kesalahan untuk mengendalikan resiko. Perbedaan melempar dadu, membutukan suatu pemikiran yang dapat menyangkut tujuan dan arah. Gunakan tehnik ini untuk bergerak hati hati di dalam langkah kecil ke arah suatu penyelesaian.
Pengaturan (pengendalian)dengan pengecualian
Bekerja berdasarkan hal hal tersebut cara kritis untuk anda, dan meninggalkan hal hal lain yang tidak kritis. Membuat srategi dan (membuat) pengutamaan.
Membatasi
Meluasnya resiko penolakan keputusan yang mengekang anda ke arah satu pilihan kalau anda tidak siap menyepakatinya.
Perasaan
Beberapa pilihan berdasarkan pengalaman anda, nilai-nilai, dan emosi-emosi (perasaan hati anda yang baik). Semenhtara sering kemungkinan untuk sampai kekebenaran melalui intuisi, tidak membangunnya secara istimewa. Hal itu dapat menghasilkan penilaian yang cepat dan keputusan yang gegabah. Pertama gunakanlah logika, kemudian perasaan anda untuk membuat keputusan terasa benar.
Penundaan
Kalau keputusan segera tidak perlu dan ada waktu untuk membangun pilihan, lakukan secara perlahan dan biarkan menunggu. Kadang-kadang tidak berbuat apa-apa adalah keputusan yang terbaik, masalah berlalu, atau dapat diatasi.
Pelimpahan kepada yang lain
Kalau masalah tidak dapat diselesaikan lebih baik oleh seseorang, kalau anda benar-benar bukan berada pada posisi pertama di dalam masalah itu (identifikasi tanggung jawab), atau sumber anda (waktu, uang, dsb) tidak akan memenuhi syarat.
Pandangan, kesempatan, dan pilihan
Konsentrasi terhadap masa depan untuk menemukan kesempatan dan pilihan yang tersembunyi. Dengan pilihan, kita memutuskan yang terbaik. Tanpa itu, keputusan menjadi pilihan terpaksa. Dengan menemukan kesempatan besok (masa depan)dan membangun pilihan, anda akan membuat hasil, pilihan yang berkualitas.
Faktor Yang Mempengarui
Adapun faktor yang mempengarui ingatan seseorang yang berarti pula memiliki potensi untuk mempengarui ketersediaan potensi untuk mempengaruhi ketersediaan informasi yaitu antara lain :
a. Kekinian
Ingatan mengenai informasi pada umumnya makin menurun bersamaan dengan waktu berlalu. Dengan begitu, makin baru informasi diterima atau peristiwa dialami seseorang semakin baik hal itu diingat kembali.
Frekuensinya, persediaan informasi dalam ingatan sese orang lebih besar dari pada peristiwa yang baru saja terjadi dari pada peristiwa yang sudah menjadi sejarah masa lalu.
Jadi, pemikiran atau estimasi seseorang mengenai peristiwa pemerkosaan yang terjadi satu tahun yang lalu akan lebih mudah diingat karena baru saja sebuah surat kabar memberitakan telah terjadi peristiwa yang serupa.
b. Keakraban
Kekraban (familiarity) dengan contoh-contoh juga mempengaruhi kesalahan pemikiran seseorang mengenai suatu peristiwa. Orang yang mengetahui banyak contoh perceraiancenderung menaksir lebih tinggi tingkat perceraian dari pada orang yang jarang mendengar atau menjumpai tentang perceraian.
Pada media massa elektronik juga sering salah tayang mengenai tingkat frekuensi peristiwa yang lainketika TV menayang program acara cerita fiktif tentang kekerasan dalam bentuk tingkah laku anti sosial. Para pemirsa dibimbing oleh penyediaan informasi secara heuristik. Mereka cenderung memperbesar tingkah laku anti sosial di masyarakat. Media massa juga dapat mempengaruhi pikiran para pemirsa tentang penyebaran sudut pandang atau opini yang berbeda-beda.
c. Kejelasan
Informasi yang dapat dibayangkan dan diingat kembali dengan jelas oleh seseorang juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi taksiran terhadap frekuensi suatu peristiwa. Jika orang dapat membayangkan kembali dengan jelas di dalam ingatannya mengenai beberapa peristiwa yang relevan dengan peristiwa yang akan ditaksir, seolah-olah pristiwa itu sedang terjadi sekarang,maka ia akan menggunakan informasi itu sebagai acuan.konsekuensinya, hal ini akan mempengaruhi taksiran yang akan diberikan oleh seorang mengenai peristiwa itu.