Sandiwara Langit (dalam kenangan) By Ridho Hudayana (JTPM) Mengharu biru cerita seorang rizqon dan halimah serta keluarganya dalam buku sand...
Sandiwara Langit (dalam kenangan)
By Ridho Hudayana (JTPM)
Mengharu biru cerita seorang rizqon dan halimah serta keluarganya dalam buku sandiwara langit. Sebenarnya saya jarang sekali menyukai novel, karena saya menganggapnya, ah… hanya fiksi, tapi berbeda perasaan saya ketika membaca buku sandiwara langit yang dikategorikan sebagai buku novel. Dan saya merasakan bahwasanya novel ini dengan bahasa yang sederhana, apa adanya, polos, tapi terasa hidup dalam benak saya. Sehingga membaut saya membacanya dengan sangat mengalir. Yang saya katakana pada teman saya bahwasanya membaca buku sandiwara langit ini seperti minum air, tidak perlu digigit atau dikunyah, tapi ya.. dirasakan saja. Sehingga saya mengkhatamkan buku ini kurang lebih empat jam, nyaris tak berhenti. Buku ini sangat membangkitkan perasaan dan menyentuhnya. Sehingga saya menyetak sejarah membaca buku dengan menitiskan air mata, selain membaca Al-Qur’an, buku ini mampu membuat saya meneteskan airmata dan terisak-isak.
Banyak pesan yang dapat kita ambil dalm buku ini, diantaranya :
1. kekuatan spiritual yang menggelora disertai dengan pengamalan ibadah yang maksimal, mampu menciptakan lompatan dari 0-10, sungguh ini tak dimiliki oleh orang yang hambar spiritual dan pengamalan agamanya secara benar. Ini yang rizqon buktikan dengan kerja keras usahanya bersama isteri dalam menjalani kehidupannya dari nol hingga memperoleh 10 dalam kehidupannya. Dari tidak memiliki usaha dan rumah, hingga memiliki rumah mobil dan isinya serta memiliki usaha berupa perusahaannya sendiri. Bahkan ketika rizqon menghadapi kenyataqan yang pahit sekalipun ketika sudah jatuh tertimpa tangga n tertimpa batu pun rizqon dengan kekuatan spiritual dan pengamalan ibadah yang mantap ia mampu bangkit kembali dari keterpurukannya yaitu; kehilangan rumah dan isinya, perusahaannya, bahkan isteri dan anaknya.
2. Kekuatan emosional yang dimiliki oleh seorang rizqon dan halimah, begitu berenergi, dalam hal cinta diantara mereka yang sungguh romantis yang tidak basi, picisan, dan akan menggelora dalam jiwa, kalaupun disandingkan dengan percintaan romeo n juliet, saya yakin cinta antara rizqon dan halimah ini lebih romantis. Dapat dilihat juga kekuatan emosional yang saling disalurkan antara halimah dan rizqon dengan mampu menjalin relationship dengan semua orang, sekalipun orang itu membenci mereka tapi disikapi dengan santun. Sebagaimana mertua dan abang ipar rizqon yang pada awalnya tidak senang denga rizqon, pada akhirnya mertuanya berbalik sangat mencintai rizqon sebagai menantunya. Bahkan yang ekstrim adalah kebencian abang iparnya kepada rizqon, hingga harus menghanguskan rumah, pabrik, dan bapak nya rizqon. Tapi kemudian rizqon dan haloimah memaafkannya.
3. Kekuatan Intelektual, dalam buku ini begitu menyajikan islam dengan argumentatif dengan Al-Qur’an, hadits, dan dalil-dalil logika yang cerdas. Ambil contoh dialog antara Halimah dengan abangnya Asyraf, yang mengatakan seorang ustad itu tidak pandai berdagang. Dan kemudian didebat dengan santun dan cerdas oleh halimah. Hingga abangnya hanya bisa diam dan seolah-olah menganguk-anguk tanda setuju dalam hatinya. Begitu pula dialog halimah dengan orang tuanya, untuk meyakinkan kpd ortunya bahwasanya memisahkan dirinya dengan rizqon merupakan kesalahan yang besar. Hingga akhirnya rizqon dan halimah kembali menjadi suami Istri lagi. Dan juga kekuatan intelektual dalam kisah ini adalah ketika rizkon memodifikasi usahanya menjadi lebih besar dengan pengetahuan yang didapatkannya lewat baca buku dan internet. Serta dimana halimah dan rizqon merupakan pecinta ilmu dengan menghadiri kajian-kajian ilmu.
4. Kekuatan Fisik, jelas kemudian digambarkan disini, bahwasanya sosok rizqon adalah pekerja keras untuk mancapai keberhasilannya. Dan rizqon dan halimah merupakan orang yang jarang sakit dalam cerita itu. Walaupun pada akhirnya halimah meninggal dikarenakan sakit leukimia yang dideritanya.
Empat pesan dan sekaligus empat kekuatan inilah yang dimiliki dalam cerita rizqon dan halimah didalam kepribadiannya. Dan menunjukkan bahwasanya rizqon dan halimah memiliki kekuatan integritas dalam pribadinya.. dalam hal mmegang teguh prinsip hidup ilahiah dan kejujuran dalam bermu’amalah, yang mereka tidak hanya soleh secara pribadi tapi juga soleh secara sosial. Yang ditunjukkan dengan memberikan lapangan pekerjaan bagi orang lain, dan memberikan ilmu agama kepada orang lain, dengan mengadakan pengajian ke masyarakat.
Dan jika lebih dalam lagi ketika membaca buku ini tentunya akan mendapatkan begitu banyak pelajaran yang dapat diambil.untuk melengkapi perjalanan hidup kita hari ini.