PSIKOLOGI ISLAM, SUATU MUQODDIMAH Oleh: RIDHO HUDAYANA* Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari manusia. sebagaimana keilmuan-keilmuan lain...
PSIKOLOGI ISLAM, SUATU MUQODDIMAH
Oleh: RIDHO HUDAYANA*
Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari manusia. sebagaimana keilmuan-keilmuan lain seperti; sosiologi, antropologi, sosiologi, biologi dan sebagainya, memiliki objek yang sama yaitu manusia. Berbeda dengan keilmuan yang lainnya dalam melakukan pendekatannya psikologi melakukan pendekatan melalui aspek jiwa dan perilaku manusia. sebagaimana kita ketahui bersama manusia merupakan makhluk yang unik. Yang kemudian dengan psikologi ini mecoba melakukan pendekatan-pendekatan yang tujuannya adalah untuk menjelaskan manusia secara utuh.
Tapi dalam perkembangannya, psikologi yang notebenenya berkembang didunia barat mengalami kotomi dalam menjelaskan manusia. Yang semula menggunakan pendekatan aspek jiwa dan perilaku. Tapi kemudian psikologi modern di dunia barat hanya menggunakan pendekatan dari aspek perilaku saja. Dikarenakan adanya penilaian ilmiah yang menganggap hanyalah aspek perilakulah yang dapat dibuktikan secara empirik, bukan aspek jiwa yang menurut penilaian psikologi modern dari dunia barat merupakan suatu pendekatan yang tidak ilmiah. Dikarenakan sebagai suatu pendekatan metafisik yang tidak dapat dibuktikan secara empirik. Sehinga ada ketidakpuasan dari sebagian psikolog barat yang mendalami ilmu psikologi. Dan medapatkan berbagai keritikan-keritikan.
Sehingga kemudian dengan kritikan-kritikan terhadap psikologi barat, terutama kritikan dari dunia islam. Yang kemudian memunculkan psikologi berbasiskan islam sebagai suatu psikologi alteratif . yang memberikan solusi dari permasalahan yang ditimbulkan psikologi modern dari dunia barat yang mengkaji manusia sebagai objek psikologi secara farsial.
Dalam proses perkembangannya psikologi berbasiskan islam sebagai suatu alternatif ini, dihadapkan oleh beberapa pilihan. Apakah psikologi berbasiskan islam ini berbentuk; pertama, islamisasi psikologi, dalam artian hanya memberikan pembenaran terhadap teori psikologi barat dengan ayat-ayat Al-Qur’an atau dengan hadits. Kedua, psikologi islami dalam artian menginternalisasikan tori-teori barat menjadi psikologi berbasiskan islam. Ketiga, psikologi islam, yang kemudian menjadi bentuk yang kita yakini mampu memberikan solusi atas permasalahan psikologi modern didunia barat.
Lalu kemudian mengapa harus psikologi islam? Psikologi islam yang didefinisikan secara terminologisebagai kajian islam yang berhubungan dengan aspek-aspek dan perilaku kejiwaan manusia agar secara sadar ia dapat membentuk kualitas diri yang lebih sempurna dan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat (Ibid,3-7). Memang sekilas nama psikologi sangatlah subjektif, tergantung dari pengguna psikologi itu sendiri, boleh jadi ada psikologi kristiani, ataupun yang yang lainnya. Tapi yang jelas psikologi islam hadir dengan konsep-konsep tersendiri dan berbeda dari yang lain(psiko islamika/NO.1/jan’04). Mengapa berbeda? Karena konsep psikologi islam bersumber pada Al-Qur’an dan Hadits. Dan khasanah keislaman lainnya. Tanpa menolak berbagai konsep tokoh-tokoh psikologi modern dari dunia barat. Yang tentunya sesuai dengan konsep psikologi islami yang berbasiskan Al-Qur’an dan Hadits. Dan hanya sebatas wacana dalam keilmuan psikologi.
Psikologi islam sebagai sebuah keilmuan masih banyak memerlukan pengembangan-pengembangan melalui penajaman kajian-kajian psikologi dari sisi keislaman dan penelitian-penelitian dengan menggali kekayan nilai-nilai kehidupan dari Al-qur’an dan sunnah. Sehingga kemudian psikologi islami sebagai alternatif mampu memberikan solusi yang komperehensif bagi permasalahan aliran-aliran psikologi modern yang berkembang didunia barat dan permasalahan umat manusia secara keseluruhan. Yang tentunya dengan dengan mengimplementasikan ajaran-ajaran islam didalam kehidupan ini. Dan inilah salah satu cara psikologi berkontribusi bagi pemecahan permaslahan umat manusia secara keseluruhan.
* KABID JARINGAN IMAMUPSI (Ikatan Mahasiswa Muslim Psikologi Indonesia) 2006-2007, Mahasiswa Psikologi Semester 3 Fak. Psikologi UIN Malang.