PSIKOLOGI = AGAMA ??? By: RIDHO HUDAYANA* Tepatnya pada saat renesaince di dunia barat terjadi, ketika itu juga orang didunia barat mengalam...
PSIKOLOGI = AGAMA ???
By: RIDHO HUDAYANA*
Tepatnya pada saat renesaince di dunia barat terjadi, ketika itu juga orang didunia barat mengalami kekeringan spiritual didalam jiwanya. Sehingga kemudian mereka datang ke gereja menemui pendeta-pendeta mereka untuk mendapatkan penjelasan dan pencerahan bagi kekerigan spiritual yang mereka alami. Dengan menanyakan eksistensi dan konsep diri mereka yang mereka rasakan sangat kabur, tidak jelas. Tapi setelah mereka menemui pendeta-pendeta mereka yang berada digereja itu, ternyata tidak dapat memberikan apa yang mereka harapkan, untuk dapat memberikan mereka pencerahan dan penjelasan terhadap permasalahan yang mereka hadapi.
Sehingga kemudian mereka kecewa terhadap pihak gereja yang dianggapnya tidak dapat meyelesaikan permasalahan manusia pada saat itu. Dan tindakan yang mereka lakukan adalah, menjauhi pihak gereja dan agama nasrani yang mereka anut. Dan mereka kemudian mencari pengganti agama mereka dengan menggunakan akal mereka untuk mencari penjelasan dan pencerahan terhadap permasaslahan yang mereka hadapi yang terkait dengan kekeringan spiritual didalam jiwa mereka, yang sesuai dengan konteks sosial mereka.
Sehingga mucullah ilmu psikologi, sebagai suatu usaha mereka dalam menyelesaikan permasalahan kejiwaan mereka. Dengan berebagai pendekatan ruang lingkup kehidupan mereka yang parsial dan menafikkan sisi-sisi ketuhanan atau pengaruh dari agama mereka(baca:nasrani). Sehingga dalam perjalanannya ilmu psikologi di dunia barat menafikkan aspek jiwa dan ketuhanan itu sendiri dan hanya memperhatikan aspek fisik yang mempengaruhi prilaku manusia saja. Karena mereka menganggap aspek jiwa dan tuhan adalah sesuatu yang bersifat metafisik. Dan tidak dapat diakui sebagai suatu kebenaran yang kongkrit.Dan secara tidak langsung mereka menganggap psikologi sebagai pengganti agama mereka (baca:nasrani).
Dan inilah yang menjadi hujjah bagi kita untuk mewarnai keilmuan psikologi dengan islam sebagai agama yang kompherehensif dan sempurna. Karena ilmu psikologi yang kita pelajari pada hari ini adalah suatu ilmu yang dimulai dengan keragu-raguan dan penafikkan sisi-sisi ketuhanan. Yang idealnya ketika kita meneliti suatu ilmu haruslah berdasarkan keyakinan pada kebenaran dan sebagai manusia yang memiliki kebutuhan kepada tuhan.
Disinilah, ditutut peran kita sebagai mahasiswa muslim psikologi, yang secara sadar meyakini islam sebagai sebagai sebuah ajaran sekaligus sebagai undang-undang kehidupan yang terpercaya kekompherehensipannya dan kesempurnaannya dalam menyelesaikan setiap permasalahan didalam kehidupan kita. Terutama dalam bidang psikologi, yang mejadi wajib bagi kita untuk mengkajinya secara islam.
* Penulis adalah mahasiswa psikologi semester 3 UIN Malang, Kabid Jaringan Ikatan Mahasiswa Muslim Psikologi Indonesia (IMAMUPSI) Komisariat UIN Malang.