motivasi mahasiswa

motivasi mahasiswa uin malang terhadap membaca buku diperpustakaan Disusun Sebagai Ujian Akhir Mata Kuliah Psikodiagnostik 3 Dosen Pembimbin...


motivasi mahasiswa uin malang terhadap membaca buku diperpustakaan
Disusun Sebagai Ujian Akhir Mata Kuliah Psikodiagnostik 3

Dosen Pembimbing:
Iin Tri Rahayu, M.Si

Oleh :
M. Asbakhul 'Ulum (05410052)
Kelas B

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG
Januari, 2008

BAB I
Pendahuluan


A.LATAR BELAKANG
Menurut Undang-undang RI Nomer 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Bab I pasal 1 (1) pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperludirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Dalam hal ini tentu saja di perlukan adanya pendidikan professional yakni guru di sekolah-sekolah dasar dan menengah dan dosen di perguruan tinggi sebagiman yang tersirat dalam bab XI Pasal 39 (2) UU Sisdiknas tersebut di atas.
Pembahasan mengenai hal belajar dihubungkan langsung dengan kegiatan siswa ketika menjalani proses pembelajaran (perilaku mempelajari materi) baik dilingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.
Kandungan pokok dalam p[endidikan terdiri dari dua macam, yakni: 1) hal belajar; dan 2) hal mengajar. Hal-hal pokok tersebut dijadikan intisari pembahasan dalam semua pendidikan mengingat peranannya yang vital dalam setiap proses pengajaran baik dalam satuan pendidikan sekolah bahkan sampai perguruan tinggi mapun satuan pendidikan luar sekolah.
Untuk melakukan profesinya masing-masing tenaga pendidikan baik sebagai siswa, mahasiswa maupun gurun atau dosen sangat memerlukan aneka ragam pengetahuan dan harus mempunyai keterampilan yang memadai dalam arti sesuai dengan tuntutan zaman dan kemajuan sains dan teknologi.
Bertolak dari berbagai uraian di atas yang telah diutarakan tadi, secara umum belajar dapat difahami sebagai tahapan perubahan seleruh tingkah laku individu yang relalatif menetap sabagai hasil pengalaman dan interaksi dangan lingkungan dan melibatkan proses konitif. Sehubungan dengan pengertian itu perlu di utarakan sekali lagi bahwa perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan, keadaan gila, mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses belajar.

B.TUJUAN
Tujuan dalam wawancara ini adalah:
Untuk mengetahui sejauh mana motivasi mahasiswa terhadap membaca buku di perpustakaan
Untuk mengetahui intensitas mahasiswa yang sering datang keperpustakaan
Sebagai pengukuran psikologis dan pengumpulan data.


BAB II
tinjauan teoritis


A.Motivasi
Motivasi berpangkal dari kata "motif" yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan).
Adapun menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi itu, yakni motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya tujuan.
Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Terdapat dua jenis motivasi, yaitu motivasi Intrinsik dan motivasi ektrinsik.
Motivasi Intrinsik, Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.
Motivasi Ekstrinsik, Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.

Motivasi Belajar
Nasution (1992) mengungkapkan pengertian motivasi belajar, yaitu kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk belajar, Sedangkan Nurhayati (1999, dalam Maulana, 2002) berpendapat bahwa motivasi belajar adalah suatu dorongan atau usaha untuk menciptakan situasi, kondisi, dan aktivitas belajar, karena didorong adanya kebutuhan untuk mencapai tujuan belajar.
Dari beberapa pendapat di muka, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan dari dalam diri individu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Motivasi dapat dijadikan sebagai dasar penafsiran, penjelasan, dan penaksiran perilaku. Adanya motivasi karena seseorang merasakan adanya dorongan kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu.

B.Implikasi Motivasi Dalam Pendidikan
Motivasi adalah dorongan dari dalam diri individu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dari pengertian tersebut, dapat dipahami bahwa motivasi merupakan faktor penggerak segala aktifitas seseorang, serta salah satu penentu berhasil atau tidaknya aktifitas tersebut.
Dalam banyak kasus, dapat ditemukan berbagai kisah keberhasilan seseorang oleh sebab tingginya motivasi untuk berhasil dalam diri orang tersebut. Sebaliknya, tak jarang pula ditemukan catatan-catatan kegagalan seseorang oleh sebab rendahnya motivasi orang tersebut dalam menggapai tujuannya.
Dalam kaitannya dengan proses belajar-mengajar, tingginya tingkat motivasi yang dimiliki seorang guru atau siswa memiliki pengaruh dan dampak yang besar terhadap keberhasilan proses belajar-mengajar itu sendiri.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.
Hadiah
Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat merekauntuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
Saingan/kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
Hukuman
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.
Membentuk kebiasaan belajar yang baik
Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok
Menggunakan metode yang bervariasi, dan
Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran

Motivasi menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Motivasi menjadi salah satu faktor yang turut menentukan belajar yang efektif dan menentukan hasil belajar yang lebih baik. Motivasi tidak dapat diabaikan di dalam kegiatan belajar mengajar, karena tanpa adanya motivasi suatu kegiatan belajar mengajar kurang berhasil. Sebagai salah satu kemungkinan yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan memberi rangsangan atau dorongan kepada siswa. Motivasi yang diberikan oleh guru merupakan faktor yang dapat menumbuhkan semangat siswa dalam mencapai tujuan belajarnya.
Tumbuhnya motivasi belajar dalam diri siswa, dapat meningkatkan kesadaran siswa terutama dalam belajar. Siswa menyadari, bahwa hanya dengan belajar yang sungguh-sungguh dapat mencapai kesuksesan dengan tolak ukur adalah nilai yang bagus.

BATAS ISTILAH
Tujuan dari perpustakaan sendiri, khususnya perpustakaan perguruan tinggi adalah memberikan layanan informasi untuk kegiatan belajar, penelitian, dan pengabdian masyarakat, pengertian perpustakaan tersebut juga merupakan pandangan dari masyarakat tentang perpustakaan. Padahal dengan kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini maka akan berpengaruh besar terhadap perkembangan perpustakaan, tentunya ini juga akan mengubah pengertian perpustakaan. Batasan tersebut sesuai dengan fakta saat ini. Perpustakaan tidak hanya berisi buku-buku namun juga terdapat majalah, jurnal luar negeri dan dalam negeri, koran, peta, floppy disc program dan CD-ROM. Koleksi-koleksi tersebut juga terdapat di perpustakaan Universitas Islam Negeri Malang, Perpustakaan UIN juga memiliki koleksi skripsi. Dimana pengguna perpustakaan dapat memanfaatkan komputer-komputer yang disediakan untuk akses internet dan pengerjaan tugas-tugas kuliah yang memerlukan komputer. Diruang ini pengguna dapat juga memanfaatkan komputer multimedia untuk keperluan belajar.

BAB III
METODOLOGI


A.METODE PENGUMPULAN DATA
Metode pengumpulan data adalah cara pengambilan data atau cara yang digunakan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai variabel, disebut juga dengan instrumen. Menurut Arikunto instrument ini merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen pengumpulan data dalam penyelidikan ini dilakukan dengan jenis metode wawancara dan observasi.
1)Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya-jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan (Hadi, 1993). Wawancara adalah perbincangan untuk mendapatkan informasi tentang orang lain dengan tujuan penjelasan atau pemahaman orang tersebut dalam hal tertentu. Hasil wawancara merupakan suatu laporan subjektif tentang sikap seseorang terhadap lingkungannya dan tehadap dirinya.
Wawancara dengan beberapa klien kali ini digunakan sebagai data pelengkap metode pengumpulan data yang lain (observasi).
2)Observasi
Observasi merupakan kegiatan memperhatikan secara akurat, mencacat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Sedangkan observasi yang berarti pengamatan ini bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-checking atau membuktikan terhadap informasi (keterangan) yang diperoleh sebelumnya (dari hasil wawancara).
Karena saya hanya melakukan observasi hanya sekali saja dan tidak secara berkala maka saya menggunakan metode anekdotal. Dengan mencatat apa yang ada dilapangan (perilaku target) dan tidak berdasarkan subjektivitas observer.

B.PEDOMAN WAWANCARA DAN PEDOMAN OBSERVASI
1)Pedoman Wawancara
Dalam wawancara tentang “Motivasi Mahasiswa UIN Malang Terhadap Membaca Buku Diperpustakaan” ini, interviewer memakai prosedur Semi-Structured Interviewes (bebas terpimpin) dan dilakukan dengan cara personal interview (wawancara secara pribadi, tidak secara klasikal). Untuk itu dalam wawancara kali ini interviewer menggunakan interview guide (pedoman wawancara) berupa kalimat yang tidak permanen (mengikat). Hal ini berupa catatan pokok yang kemudian dikembangkan menjadi pertanyaan yang berhubungan dengan tema.
2)Pedoman Observasi
Metode observasi pada penyelidikan kali ini berfungsi sebagai sumber yang sekunder, dalam arti melengkapi data yang bersifat pengamatan dari hasil pengumpulan data wawancara. Karena alat yang digunakan adalah Anekdotal saja, maka pedoman yang dipakai pada metode ini adalah ketelitian, kepekaan dan kecekatan pada hal-hal istimewa yang bersifat prilaku overt (nampak) dan yang harus sesegera mungkin dicatat sesuai dengan kejadian apa adanya pada lapangan, bukan semata-mata berungsur subjektifitas oleh observer.

C.Identitas responden
1)Nama : Nafi'atul Mafula
Umur : 20 tahun
Alamat : Jl. Pakishaji No. 41 Malang
Agama : Islam
Pendidikan : Mahasiswa HUMBUD UIN Malang
2)Nama : Jauharotul Aliah
Umur : 21 tahun
Alamat : Jln. Jajar santren. V no. 590 Purwoasri Kediri
Agama : Islam
Pendidikan : Mahasiswa HUMBUD UIN Malang
D.Gambaran lokasi
1)Observasi
Observasi dilakukan pada tanggal 19 Desember 2007, di depan perpustakaan dan di gedung B Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Karena tempat tersebut sangat padat dengan mahasiswa yang melakukan aktivitasnya, mahasiswa masuk ke perpustakaan ada yang sendirian, ada yang bersama pasarnya, sama temannya tapi lain jenis dan ada pula yang berkelompok. Ada yang menunggu temannya di luar perpustakaan dan ada yang nunggu di KOPMA (koperasi mahasiswa) karena letaknya lebih dekat dengan perpustakaan.

2)Wawancara
Dalam melakukan wawancara ini, interviewer memilih tempat di kampus tepatnya di depan perpustakaan, di dalam perpustakaan, dan di gedung B Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, sebagai tempat untuk menggali informasi yang diinginkan. Karena daerah ini padat mahasiswa yang melakukan aktifitasnya seperti ngerumpi, nunggu dosen, dan yang lainnya. Suasana pada saat wawancara cukup kondusif dan mendukung. Demi kerahasiaan data.

BAB IV
PAPARAN DATA


A.DATA DARI WAWANCARA
1)Wawancara terhadap Nafi'atul Mafula
Interviewer : Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Interviewee : Wa’alaikumus Salam Wr. Wb.
Interviewer : Bagaimana kabar Anda hari ini?
Interviewee : Alhamdulillah, baik.. Anda sendiri bagaimana?
Interviewer : Baik juga.
Interviewee : Ada apa mas?
Interviewer : Saya mau melakukan wawancara tentang perpuastakaan. Bisa tidak?
Interviewee : Bisa. Buat apa?
Interviewer : Buat mengerjakan tugas.
Interviewer : Bagaimana pendapat anda tentang perpustakaan UIN Malang?
Interviewee : Perpus UIN Malang untuk tingkatan kampus sekarang sudah tidak layak lagi dilihat dari segi bangunan sudah tua dan tidak layak di tempati lagi. Tapi syukur sudah mau di pindah ke bangunan yan baru dengan fasilitas bertaraf internasional berarti UIN sekarang sudah berani bersaing dengan kampus lain, muidah mudahan dengan bangunan yang baru ini di barengi dengan motivasi yang baru pula.
Interviewer : Menurut anda buku atau koleksi perpustakaan yang ada UIN malang sudah lengkap?
Interviewee : menurut saya buku yang ada di perputakaan UIN malang masih kurang lengkap. Alhamdulillah sekarang bukunya sudah bertambah banyak dan baru-baru.
Interviewer : Berapa kali anda masuk ke perpustakaan UIN Malang dalam seminggu?
Interviewee : saya masuk perpustakaan dalam seminggu tiga kali.
Interviewer : Seringkah anda pinjam buku di perpustakaan?
Interviewee : tidak pasti, saya pinjam buku kalau ada tugas dari dosen saja.
Interviewer : Apa harapan anda untuk perpustakaan UIN kedepan?
Interviewee : harapan untuk perpustakaan UIN Malang kedepan adalah supaya pindah di percepat dan pelayanannya di perbaiki, dan di tambah koleksi bukunya.
Interviewer : makasih banyak waktunya.
Interviewee : sama-sama.

2) Wawancara terhadap Jahuoratul Aulia
Interviewer : Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Interviewee : Wa’alaikumus Salam Wr. Wb.
Interviewer : Bagaimana kabar Anda hari ini?
Interviewee : Alhamdulillah, baik.. Anda sendiri bagaimana?
Interviewer : Baik juga.
Interviewee : Ada apa mas?
Interviewer : Saya mau melakukan wawancara tentang perpuastakaan. Bisa tidak?
Interviewee : Bisa. Buat apa?
Interviewer : Buat mengerjakan tugas.
Interviewer : Bagaimana pendapat anda tentang perpustakaan UIN Malang?
Interviewee : Buruk, tidak berpotensi. Kuang bersosialisasi atau berhubungan dengan perpustakaan lain.
Interviewer : Menurut anda buku atau koleksi perpustakaan yang ada UIN malang sudah lengkap?
Interviewee : Menurut saya buku yang ada di perputakaan UIN malang masih kurang lengkap.
Interviewer : Berapa kali anda masuk ke perpustakaan UIN Malang dalam seminggu?
Interviewee : saya masuk perpustakaan dalam seminggu satu kali.
Interviewer : Seringkah anda pinjam buku di perpustakaan?
Interviewee : tidak pasti, saya pinjam buku kalau ada tugas dari dosen saja.
Interviewer : Apa harapan anda untuk perpustakaan UIN kedepan?
Interviewee : harapan untuk perpustakaan UIN Malang kedepan adalah supaya lebih baik dari sekarang. pelayanannya di perbaiki, dan di tambah koleksi bukunya.
Interviewer : makasih banyak waktunya.
Interviewee : sama-sama.

B.DATA DARI OBSERVASI
Dalam melakukan observasi untuk memperoleh data tentang Motivasi mahasiswa terhadp membaca buku yang ada di perpustakaan ini, observer terjun langsung, melihat langsung kedalam perpustakaannya. metode anekdotal dalam observasinya. Hasil dari observasi tersebut adalah:
Mahasiswa yang ada di dalam perpustakaan banyak melakukan kegiatan ada yang membaca, ada yang pinjam ada yang ngerumpi dan ada yang mengakses lewat internet.
Ada sebagian mahasiswa cuma baca koran dengan menunggu temannya yang mencari buku diatas lantai dua, ada yang sambil nunggu jam kuliah selanjunya.

BAB V
pembahasan

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
Oleh karenanya, pemahaman yang benar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk, dan manifestasinya mutlak diperlukan oleh para pendidik khususnya para guru. Kekeliruan atau ketidaklengkapan persepai mereka terhadap proses belajar dan hala-hal yang berkaitan dengannya mungkin akan mengakibatkan kurang bermutunya hasil pembelajaran yang dicapai peserta didik.
Pendidikan sangatlah perlu untuk kita semua baik dari kalangan anak-anak sampai kalangan yang lebih tua, dan pendidikan sangat diperlukan dari zaman dan zaman, pendidikan adalah untuk memajukan suatu Negara.
Di samping itu ada pula sebagian orang yan memandang belajar sebagai latihan belak seperti yang tampak pada latihan membaca dan menulis. Berdasarkan persepsi semacam ini, biasanya mereka akan merasa cukup puas bila anak-anak mereka telah mampu memperlihatkan keterampilan jasmaniah tertentu walaupun tanpa pengetahua mengenai arti, hakekat, dan tujuan keterampilan tersebut.
Untuk menghindari ketidak lengkapan tersebut, penyusunan akan melengkapi sebagian definisi mereka dengan komentar dan interpretasi seperlunya.
Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi pembelajaran. Orang yang beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga ketiaka aanak-anaknya telah mampu menyebutkan kembali secara lisan (verbal) sebagian besar informasi yang terdapat dalam buku teks atau yang di ajarkan oleh guru atau dosen.
Skinner berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Skinner, seperti juga Pavlov dan Guthrie, adalah seorang pakar teori belajar berdasarkan proses conditioning yang pada prinsipnya memperkuat dugaan bahwa timbulnya tingkah laku itu lantaran adanya hubungan antara stimulus (rangsangan) dengan respon.
Dalam penjelasan selanjutnya, pakar psikologi belajar itu menambahkan bahwa pengalaman hidup sehari-hari dalam bentuk apapun sangat memungkinkan untuk diartikan belajar. Sebab, sampai batas tertentu pengalaman hidup juga berpengaruh besar tehadap pembentukan kepribadian organisme
Bertolak dari berbagai uraian di atas yang telah diutarakan tadi, secara umum belajar dapat difahami sebagai tahapan perubahan seleruh tingkah laku individu yang relalatif menetap sabagai hasil pengalaman dan interaksi dangan lingkungan dan melibatkan proses konitif. Sehubungan dengan pengertian itu perlu di utarakan sekali lagi bahwa perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan, keadaan gila, mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses belajar.

BAB VI
KESIMPULAN


Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa bahwa pendidikan adalah sangat penting bagi kita, dengan melalui suatu proses pembelajaran dari proses tersebut akan muncul menjadi suatu ilmu pengetahuan yang baru. Dari ilmu tersebut dapat memajukan dirinya dan bisa memberi konstribusi bagi bangsa dan negaranya.
Belajar tanpa adanya motivasi yang positif tidak akan jalan dengan baik, sehingga motivasi dalam belajar sangat di butuhkan sekali untuk menyemangati para pelajar atau anak didik bahkan pada guru atau dosen. Tumbuhnya motivasi belajar dalam diri siswa, dapat meningkatkan kesadaran siswa terutama dalam belajar. Siswa menyadari, bahwa hanya dengan belajar yang sungguh-sungguh dapat mencapai kesuksesan dengan tolak ukur adalah nilai yang bagus.
Begitu juga dari motivasi dapat meningkatkan kepedulian dan minat mahasiswa terhadap perpustakaan dapat dilakukan dengan salah satu cara yaitu meningkatkan budaya gemar membaca. Bila gemar membaca dikalangan mahasiswa tinggi maka mereka akan memiliki minat yang tinggi untuk memanfaatkan perpustakaan. Karena perpustakaan memfasilitasi atau tempat yang menyediakan sarana membaca. Dengan budaya membaca, pembaca dapat memperoleh banyak pengetahuan. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi kepribadian si pembaca. Diharapkan kepribadian si pembaca menjadi lebih baik, akibatnya kepribadian merusak dan tidak disiplin dapat ditinggalkan karena merugikan perpustakaan dan pengguna perpustakaan yang lain.
Namun budaya gemar membaca tidak dapat tumbuh secara otomatis namun harus dipupuk sejak dini. Ini merupakan tugas dari setiap orang tua atau keluarga, dan juga dibantu oleh dosen, perpustakaan, dan pemerintah. Selain itu pihak masyarakat perbukuan dapat membantu dengan menyediakan buku-buku yang dibutuhkan pembaca. Sedangkan bagi pembaca sendiri tanamkan motivasi berprestasi dan rasa ingin tahu yang tinggi.
Bila pengguna perpustakaan telah menggunakan atau memanfaatkan pelayanan perpustakaan secara optimal maka perpustakaan tersebut sudah berhasil mencapai tujuannya. Namun prestasi perpustakaan sesungguhnya tidak dapat lagi hanya diukur berdasarkan kekayaan koleksi dan jumlah pengunjung yang datang langsung ke perpustakaan, melainkan dapat diukur dari jumlah orang yang menggunakan layanan perpustakaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

1.Syah, Muhibbin. Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru; 2004: PT Remaja Rosdakarya. Bandung.
2.Rahayu, Iin Tri, Ardani tristiadi A. Observasi Dan Wawancara; 2004, Bayumedia Publishing, Malang.
3.Mulyani A. Nurhadi. Proses Belajar-Mengajar; Makalah disampaikan pada "Seminar Modus BelajarMengajar," Fakultas Ekonomi UII di Kaliurang tanggal 10-11 Oktober 1982.
4.Sulistyo & Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan; Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
5.Wiranto, F.A., Supriyanto & Suryaningsih, R.M.S. 1997. Perpustakaan Menjawab Tantangan Jaman; Semarang : Universitas Katolik Soegijapranata.

COMMENTS

Nama

Advertorial Download Forum Konseling Gratis Indonesian Jenius Juragan Donat Motivasi Harian Paradigma Psikologi Puisi
false
ltr
item
Ridho Hudayana: motivasi mahasiswa
motivasi mahasiswa
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJEVRNw5PrqjnjX2QNB5fbbtbnl9LxCU4ApSBx2m0QZchb_9hza3o3pJeI9_voriWKnS0XVR5XDWrzPHw2W77IuEO3mSScIAx3mGaDL5-vYgtdz_xGwQZhA2NPWY5K6-_D7ZYMX5Gej4Y5/s320/3d_snowflakes_in_cube-1152x864.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJEVRNw5PrqjnjX2QNB5fbbtbnl9LxCU4ApSBx2m0QZchb_9hza3o3pJeI9_voriWKnS0XVR5XDWrzPHw2W77IuEO3mSScIAx3mGaDL5-vYgtdz_xGwQZhA2NPWY5K6-_D7ZYMX5Gej4Y5/s72-c/3d_snowflakes_in_cube-1152x864.jpg
Ridho Hudayana
http://ridhopsi.blogspot.com/2009/11/motivasi-mahasiswa.html
http://ridhopsi.blogspot.com/
http://ridhopsi.blogspot.com/
http://ridhopsi.blogspot.com/2009/11/motivasi-mahasiswa.html
true
7614345822492057109
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy