Bersama Membangun Indonesia (Catatan ku tentang Tokoh Inspiratif Harian Kompas) Oleh : Ridho Hudayana Menarik sekali harian kompas bul...
Bersama Membangun Indonesia
(Catatan ku tentang Tokoh Inspiratif Harian Kompas)
Oleh : Ridho Hudayana
Menarik sekali harian kompas bulan ini yang dihalaman 4 politik dan hukumnya menyajikan salah satu kolomnya memuat tema tokoh inspiratif. Dikarenakan juga bulan ini kita ketahui bersama adalah bulan bagi kita semua bangsa Indonesia memperingati hari p[ahlawan yang jatuh pada 11 november.
Dari kolom tokoh inspiratif tanggal 19 dan tanggal 21 november 2009 atau tokoh inspiratif yang ke 20 dan 21. Kedua tokoh itu adalah Anis Matta dan Usman Hamid. Dimana Anis Mata adalah Politisis dan anggota DPR dan sekaligus seorang wakil DPR dan belatar belakang dari partai politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sementara Usman Said adalah seorang aktivis HAM dan kordinator Kontrass Jakarta. Kedua tokoh ini membicarakan yang pada intinya adalah membangun Indonesia kedepan lebih maju dengan konsep sekilas yang berbeda dengan pandangan dan profesinya masing-masing. Ketika bung anis menyatakan penguasa itu berbeda dengan memimpin, penguasa belum tentu bisa memimpin. sehingga hubungannya dengan profesinya sebagai anggota dewan bagaimana caranya agar anggota anggota dewan itu banyak melakukan riset terkait dengan permasalahan yang terjadi dimasyarakat sehingga menjadi solusi yang dapat mengatasi masalah masyarakat. Sedangkan bung usman menyatakan bagaimana membangun masyarakat yang berpihak pada pemenuhan HAM. Dan upaya menegakkan HAM di Indonesia yang plural dengan agama dan budayanya.
Dari dua pendapat 2 orang tokoh inspiraif mengenai pendapatnya tentang membangun Indonesia. Terdapat dua pendapat yang berbeda dan sebenarnya salaing menguatkan. Dimana ketika bung anis berbicara tentang penguasa yang harusnya menjadi pemimpin bagi masyarakat dalam konteksnya bung anis sebagai politisi dan anggota dewan adalah dengan memberikan solusi sebagai langkah kepemimpinan melalui riset-riset ilmiah yang terkait dengan permasalahan masyrakat. Karenanya memang jika kita amati fakta dilapangan dimana banyak riset yang dilakukan, baik yang dilakukan oleh mahasiswa maupun yang dilakukan oleh dosen-dosen di perguruan tinggi. Namun jarang yang mendapatkan perhatian penguasa untuk ditidak lanjuti menjadi uu, perpu, ataupun melalui kebijakan-kebijakan yangh lainnya sehingga menjadi solusi nyata bagi masyarakat. Dan sebenarnya pendapat bung Usman tidaklah berbeda namun cara pandang dari gressroot yakni dari penerapan HAM yang berlatar belakang dari bebasnya dari kekuatan militer, keadilan perekonomian dan membangun persamaan gender. Sehingga titik pertemuannya adalah adanya keseimbangan antara penguasa yang memimpin dengan memberikan solusi yang tepat guna dan masyarakat mendapatkan hak-haknya termasuk hak asasinya.