NEXT WANTED

NEXT WANTED!!! THE BRAVE GENERATION* Suatu Harapan KAMMI KAMMI memiliki tujuan, cita-cita, impian, dan idealisme, sebagai wadah perjuan...


NEXT WANTED!!!
THE BRAVE GENERATION*
Suatu Harapan KAMMI

KAMMI memiliki tujuan, cita-cita, impian, dan idealisme, sebagai wadah perjuangan permanen yang akan melahirkan pemimpin masa depan yang tangguh dalam upaya mewujudkan masyarakat Islami di Indonesia. Inilah tujuan, cita-cita, impian, dan idealisme yang tegas, jelas, dan berani. Sehingga KAMMI hanya membutuhkan kader-kader yang berkepribadian kuat memiliki tujuan, cita-cita, impian, dan idealisme yang tegas, jelas, dan berani bukan kepribadian yang ringkih, rapuh, dan pecah.

Sehingga dalam pembinaan kader terutama dalam hal mencetak kader yang kritis. Maka haruslah mengarah pada lima kompetensi kritis yang harus dimiliki kader KAMMI, sebagai berikut ini :

1. Pengetahuan Ke-Islam-an
Kader harus memiliki ilmu pengetahuan dasar keislaman, ilmu alat Islam, dan wawasan sejarah dan wacana keislaman. Pengetahuan ini harus dimiliki agar kader memiliki sistem berpikir Islami dan mampu mengkritisi serta memberikan solusi dalam cara pandang Islam.
2. Kredibilitas Moral
Kader memiliki basis pengetahuan ideologis, kekokohan akhlak, dan konsistensi dakwah Islam. Kredibilitas moral ini merupakan hasil dari interaksi yang intensif dengan manhaj tarbiyah Islamiyah serta implementasinya dalam gerakan (tarbiyah Islamiyah harakiyah).
3. Wawasan ke-Indonesia-an
Kader memiliki pengetahuan yang berkorelasi kuat dengan solusi atas problematika umat dan bangsa, sehingga kader yang dihasilkan dalam proses kaderisasi KAMMI selain memiliki daya kritis, ilmiah dan obyektif juga mampu memberikan tawaran solusi dengan cara pandang makro kebangsaan agar kemudian dapat memberikan solusi praktis dan komprehensif. Wawasan ke-Indonesia-an yang dimaksud adalah penguasaan cakrawala ke-Indonesia-an, realitas kebijakan publik, yang terintegrasi oleh pengetahuan interdisipliner.
4. Kepakaran dan profesionalisme
Kader wajib menguasai studi yang dibidanginya agar memiliki keahlian spesialis dalam upaya pemecahan problematika umat dan bangsa. Profesionalisme dan kepakaran adalah syarat mutlak yang kelak menjadikan kader dan gerakan menjadi referensi yang ikut diperhitungkan publik. 
5. Kepemimpinan
Kompetensi kepemimpinan yang dibangun kader KAMMI adalah kemampuan memimpin gerakan dan perubahan yang lebih luas. Hal mendasar dari kompetensi ini adalah kemampuan kader beroganisasi dan beramal jama’i. Sosok kader KAMMI tidak sekedar ahli di wilayah spesialisasinya, lebih dari itu ia adalah seorang intelektual yang mampu memimpin perubahan. Di samping mampu memimpin gerakan dan gagasan, kader pun memiliki pergaulan luas dan jaringan kerja efektif yang memungkinkan terjadi akselerasi perubahan.
6. Diplomasi dan Jaringan
Kader KAMMI adalah mereka yang terlibat dalam upaya perbaikan nyata di tengah masyarakat. Oleh karena itu ia harus memiliki kemampuan jaringan, menawarkan dan mengkomunikasikan fikrah atau gagasannya sesuai bahasa dan logika yang digunakan berbagai lapis masyarakat. Penguasaan skill diplomasi, komunikasi massa, dan jaringan ini adalah syarat sebagai pemimpin perubahan.

Sesuai dengan Manhaj Kaderisasi 1427, dalam hal pembinaan untuk peningkatan kualitas kader KAMMI. Menjadi suatu perhatian yang serius untuk kader KAMMI kedepannya memiliki 39 citra kader yang sesuai dengan filosofi gerakan KAMMI itu sendiri. Dan dilanjutkan dengan arahan pembembinaan yang sesuai dengan 65 kompetensi dasar akan diuraikan sebagai berikut :  

39 Citra Kader dalam Filosofi Gerakan
Dalam Filosofi Gerakan KAMMI terdapat 39 citra kader yang menjadi karakter personal budaya gerakan KAMMI. Citra kader tersebut merupakan kualitas khas yang dimiliki KAMMI yang termaktub dalam visi, misi hingga kredo gerakan, yakni: 1. pemimpin tangguh, 2. iman taqwa, 3. intelektual, 4. pelopor, 5. komunikatif, 6. solidaritas, 7. amal jama’i, 8. problem solver, 9. independent, 10. ikhlas, 11. pemberani, 12. mujahid, 13. penghitung resiko yang cermat, 14. perindu syurga, 15. abid, 16. da’i, 17. menjauhi kesia-siaan, 18. visioner, 19. aktif, 20. progresif, 21. manusia pembelajar, 22. ilmuwan, 23. kritis, 24. politisi, 25. moralis, 26. transformatif, 27. murobbi, 28. social worker, 29. empatik, 30. supel, 31. manajer, 32. ahli strategi, 33. loyal, 34. diplomat, 35.luas wawasan, 36. percaya diri, 37. militan, 38. kemandirian ekonomi, 39. Istiqomah. 
Masing-masing citra diri ini merupakan satu kesatuan kepribadian kader KAMMI yang utuh. Namun hal ini tidak dapat dimengerti jika tidak ada penjelasan aplikatif yang mengarah pada pembentukan citra diri tersebut. Dari sinilah maka perlu ada penjelasan khusus yang menjadi kompetensi dasar kader sebagai bekal utama menuju kualitas integritas diri tersebut.

65 Kompetensi Dasar
Menjadi kader KAMMI paripurna harus memenuhi kompetensi dasar sebagai syarat mutlak dalam pribadinya. Agar penjelasan relevan dengan konteks eksternal peran-peran signifikan kader di medan juang maka penjelasan juga harus diseimbangkan pada kualitas diri internal kognitif, afektif dan psikomotorik. Dari sanalah upaya kaderisasi mengarah pada pencapaian kompetensi dasar kualitas kader KAMMI. Di bawah ini merupakan penjelasan rinci kualitas kader KAMMI yang dikolaborasikan dari 39 citra kader KAMMI yang dirumuskan dalam Filosofi Gerakan dan 40 Kompetensi yang pernah dirumuskan dalam Pola Umum Kaderisasi KAMMI pertama. 
Berikut adalah 65 kompetensi dasar yang dikolaborasikan dengan aspek pengetahuan (C), sikap (A) dan Psikomotor (P). Adapun 65 kompetensi dasar kaderisasi KAMMI, yaitu setelah menyelesaikan proses pengkaderan secara keseluruhan maka kader KAMMI akan mampu :
1. Mengetahui aksioma yang berkaitan dengan aqidah yang benar dan bersumber dari Alkitab, Assunnah serta bukti-bukti rasional (C). Menanamkan realitas tersebut di dalam diri serta membersihkannya dari segala kotoran bid’ah dan khurafat.(A) 
2. Mempererat hubungan dengan Allah swt diatas landasan aqidah yang benar sesuai dengan manhaj ahlus sunnah wal jama’ah (A).
3. Memperkokoh dan memperdalam wala’ terhadap diennya serta teguh dalam aqidah. Membentuk orientasi yang positif dalam menerapkan hukum-hukum syari’at Islam diatas kehidupan dan menjadikannya sebagai parameter untuk menerima atau menolak sesuatu. (A)
4. Aktif dalam mentazkiah diri, meningkatkan akhlaq, meluruskan perilaku dan memerangi tradisi serta budaya yang berlawanan dengan Islam dalam kehidupan pribadi atau masyarakat. (A)
5. Mampu mengendalikan diri dengan tidak berlebih-lebihan serta tidak fanatik kepada hawa nafsu dan keinginan pribadi. (A)
6. Menganalisa manhaj Islam tentang tata hubungan antara manusia dengan alam semesta dengan menempatkannya sebagai pemeran utama. Manusia adalah khalifah di bumi, dan memakmurkan bumi salah satu tugasnya. Allah telah menundukkan alam semesta bagi manusia dan memberinya hidayah menuju jalan yang lurus. (C)
7. Memiliki kemampuan dalam menerapkan hukum Islam dan orientasinya dengan benar. (C)
8. Mengevaluasi problematika serta tantangan yang utama bagi pribadi, keluarga serta masyarakat dan mengenal cara mengatasinya. (C)
9. Berinteraksi dan beradaptasi dengan realitas ilmiah masa kini dan menghadapi problematika serta tantangan-tantangannya serta mencari solusi serta gambaran yang benar tentang petunjuk Islam dan prinsip-prinsipnya. (A)
10. Beradaptasi dengan kehidupan modern dan menghadapi tantangan selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. (A)
11. Mengarahkan orientasi yang seimbang dan praktis dalam memandang dunia dan akhirat. (A)
12. Menjalin hubungan yang kuat dengan kitab Allah dan sunah rasul-Nya didasari pemahaman, kecintaan, dan penguasaan terhadap ajaran-ajarannya serta terikat dengan arahan-arahannya, mengamalkan hukum-hukumnya dengan pemahaman yang baik dan menseleksi yang cocok dengan setiap waktu dan tempat serta merujuk kepada keduanya di setiap urusan apalagi ketika terjadi friksi. (C, A,P).
13. Memiliki pengetahuan dan konsep dasar dalam bentuknya yang terpadu dan menumbuhkan kemampuan dalam melakukan penelitian ilmiah, serta membentuk orientasi ke arah pengembangan iptek pada tataran teori dan praktek yang berkaitan dengan seluruh aspek kehidupan. (C)
14. Memiliki proses berifikir yang benar sesuai dengan dasar-dasar Islam dan petunjuknya. (C)
15. Melakukan kegiatan diskusi tematik bersama teman dan orang lain. (C)
16. Mengenal tanah air serta ummatnya (dunia Islam kontemporer) dengan segala sesuatu yang tersimpan berupa sumber daya manusia dan sumber daya alam serta mendaya-gunakannya saat ini, dan menentukan sebab-sebab, kendala yang dihadapi dan bisa mengatasinya, dengan menggunakan informasi dan pengalaman yang dimilikinya. (C).
17. Memiliki kesadaran akan problematika ummat Islam yang berkaitan dengan bangsanya, kaum minoritas, kedalaman problematika, latar belakang, perkembangan, unsur-unsur yang mempengaruhi dan kekuatan-kekuatan internal/eksternal yang akan mempengaruhi serta menggambarkan cara yang bijak dalam mencari solusi. (A, C).
18. Mengenal berbagai sumber informasi dan terlatih dalam memanfaatkannya untuk mendapatkan informasi yang benar. (C, P)
19. Mentarbiyah dirinya (tarbiyah dzatiah) agar proses belajar dapat berkesinambungan secara afektif dan mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan serta kemampuan (skills). (A).
20. Menanamkan izzah terhadap ummat Islam, risalah (misi), pilar, sejarah, minhaj, peradaban, tokoh, dan kontribusinya, serta mengambil pelajaran dari berbagai kelemahan, dengan menampilkan kekuatan, keberhasilan dan keterbelakangannya. (A)
21. Memiliki kerakteristik kepribadian dasar, dan berupaya meningkatkannya, sabar, ulet, tawakal agar siap memikul tanggung jawab dalam situasi sulit. (A)
22. Mengevaluasi sisi kekuatan dan kelemahan dirinya. Pada sisi yang kuat ditingkatkan melalui berbagai kegiatan aplikatif dan bermanfaat untuk Islam dan muslimin, sedangkan pada sisi lemah dihilangkan. (C) 
23. Realistis dalam berfikir, berbicara, dan bertindak. (C, A)
24. Profesional dan kreatif dalam bekerja, pada bidang spesilisasinya, dan berupaya keras untuk mengikuti perkembangan iptek baik teori maupun praktek, agar menjadi unsur yang aktif, produktif bagi umatnya dan manusia secara umum. (C, A, P)
25. Menganalisa Islam secara mendalam sebagai landasan hubungan sosial dalam tubuh umat Islam dan pribadi muslim.(C)
26. Menyadari akan peranannya di bidang pembangunan, produksi dan investasi pada bangsanya serta mengetahui problematika yang dihadapi sesuai dengan realita umat dan karakter zaman. Dan mampu memanfaatkan teknologi modern serta terampil menggunakannya untuk melakukan perubahan dalam berbagai bidang kehidupan selama tidak bertentangan dengan prinsip dan kaedah Islam. (C, A, P)
27. Membudayakan syura, memiliki motivasi untuk menyampaikan pendapat dan menghargai pendapat orang lain. Sehingga tertanam pada dirinya bahwa syura wajib dilaksanakan dalam semua kondisi selama mengacu kepada kaidah-kadiah syar’i. (A) 
28. Mengetahui hak-hak manusia dalam Islam dan digunakan dalam kehidupannya. (A)
29. Memahami ukhuwah Islamiah dan cinta karna Allah secara mendalam, mengetahui ruang lingkupnya, dan komitmen dengan adab-adabnya, serta menunaikan hak-haknya. Memahami hak dan kewajiban ukhuwah sesuai dengan syari’at Allah. (A)
30. Menjadi da’i ahli yang mampu melaksanakan da’wah secara mandiri di segala bidang, dalam kondisi apapun, dengan mengikuti perkembangan di berbagai lapisan masyarakat dan mampu menghadapi berbagai tantangan. (C, A, P) 
31. Mengetahui berbagai tantangan umum dan khusus yang dihadapi oleh setiap negara masing-masing dan berupaya untuk mengatasinya. (C, A, P)
32. Memiliki kemampuan manajemen, perencanaan, strategi yang sesuai dengan metode ilmiah dan teknologi modern dan memberikan kontribusi dalam mengarahkan jalan jama’ah serta mengefektifkannya. (C, A, P)
33. Berinteraksi antar anggota yang berbeda tanah airnya dan bertukar pengalaman diantara mereka. (A)
34. Menguasai dasar-dasar sistim politik praktis Islam, kedudukannya diantara sistim politik internasional, dan hubungan politik internasional dengan politik Islam. (C)
35. Berkomunikasi massa dan terampil mempengaruhi. (P)
36. Mengambil pelajaran secara optimal dari pengalaman dan potensi yang terabaikan dari para da’i yang berpengalaman (senior) di bidang keislaman secara umum dan bidang da’wah secara khusus. (A)
37. Mendalami jihad dengan benar dan menyeluruh yang meliputi: sarat-sarat dan adab-adabnya, medan dan perlengkapannya, dan memiliki semangat berkorban dengan ikhlas serta ta’at kepada Allah, sesuai dengan manhaj ahlus sunnah wal jama’ah. (C, A)
38. Memperkokoh keyakinan akan kewajiban amal jama’I—khususnya masa kini— untuk menegakkan dienullah di muka bumi dan mengembalikan ummat kepada manhaj Islam agar menempati posisi sebenarnya sebagai ummat terbaik dan sebagai saksi atas manusia. (A)
39. Mengenal harakah dan jama’ah Islamiah yang reformis di berbagai negeri Islam, dengan menampilkan manhaj, perjuangan, pencapaian dan pengaruhnya pada ummat. Mengevaluasinya secara obyektif, menjelaskan perbedaan, keistimewaan, kelemahan-kelemahan dan penjelasannya secara terinci. (C)
40. Mengenal harakah Ikhwanul Muslimin yang meliputi karakteristik, sejarah, ad-art, aturan-aturan dan memiliki wawasan akan target internasional dari da’wah, baik secara manhaj maupun harakah. (C) 
41. Berkomitmen terhadap kesiapan mendengar dan taat (assam’u wat tha’at) baik dalam kondisi giat maupun malas sesuai dengan kaidah-kaidah syar’i. (A)
42. Bertanggung jawab, memikul beban, kasih sayang pada orang lain dengan menegakkan keadilan, menjaga kehormatan harta umum maupun khusus, ekonomis, menciptakan keamanan, tidak melanggar undang-undang, memberikan penyuluhan, menyiapkan kekuatan, menjaga kesehatan, memelihara fasilitas umum, melindungi harta, menguatkan akhlaq dan menyebarkan da’wah. (A)
43. Mengenal berbagai aliran (gologan) dan organisasi yang merusak di dalam dan di luar dunia Islam, menganalisa latar belakang, motivasi, rencana dan kegiatannya, menjelaskan bahaya terhadap muslimin dan manusia secara umum, menyikapi secara benar, serta menghadapinya dengan cara yang bijaksana dan efektif. (C, A)
44. Menyadari akan berbagai situasi dan kondisi kekuatan internasional, strateginya di dunia internasional, khususnya yang terkait dengan dunia Islam masa kini dan masa depannya atau yang terkait dengan sebagian umat Islam, dan menjelaskan dampak negatif dari strategi tersebut bagi kaum muslimin, serta menghadapinya sesuai dengan manhaj Islam yang bijaksana dan moderat demi terpeliharanya umat Islam dari tipu daya mereka. (C, A)
45. Menyadari akan persepsi negatif dan tuduhan musuh Islam terhadap Islam dan para aktivisnya, baik secara individu maupun jama’ah, mampu menkounter dan membantahnya dengan dalil yang benar dan logika yang kuat untuk menempatkan kaum muslimin dari posisi bertahan (defensif) kepada posisi mantap dengan Islam, dan penuh izzah, dapat mengajak orang lain kepada Dienullah yang haq sesuai manhaj ilahi dengan hikmah dan mauidhah hasanah. (C, A)
46. Mengevaluasi rencana dan program zionis dan sekutunya yang berbahaya terhadap umat Islam dan programnya. Zionis melakukan penyusupan kedalam negeri palestina sampai ke dunia arab dan Islam yang merupakan ancaman sangat berbahaya terhadap umat, sehingga perlu berusaha menggagalkan, bersikap tegas dan waspada sampai hancurnya program zionis. (C, A)
47. Memiliki perhatian terhadap kekuatan fisik, olah raga, kesehatan dan membudayakannya dalam diri, anggota keluarga dan masyarakat. (A, P)
48. Bersikap inklusif (terbuka) dalam bermuamalah di masyarakat baik individu atau kelompok, dengan berpegang teguh pada prinsip tapi terbuka, terbuka tapi tidak larut. (A)
49. Berinteraksi yang bijak dengan lembaga pemerintahan dan penguasa tanpa meninggalkan prinsip-prinsip Islam. (A)
50. Memahami pentignya bahasa arab bagi muslim dan ummat karena dia merupakan alat untuk memahami qur-an, sunnah dan warisan budaya Islam. (C)
51. Memiliki keterampilan dasar bahasa arab baik fonetik (ilmu suara), soraf, nahwu, maupun balaghah, dan membudayakannya sebagai alat komunikasi baik lisan maupun tulisan. (C, A, P)
52. Meyakini bahwa Islam, prinsip-prinsip dan syari’atnya berlaku di setiap zaman dan tempat. Islam mampu membangun masyarakat muslim yang kuat dan kokoh serta bisa berinteraksi dengan berbagai perubahan zaman dan problematikanya. (C, A)
53. Memahami pentingnya waktu dalam kehidupan, memiliki kemampuan mengatur dan menggunakannya dalam setiap urusan. (C, A, P)
54. Memiliki kepekaan terhadap keindahan alam semesta, produk sastra dan seni, serta penghayatannya dengan tidak keluar dari kaidah-kaidah syar’i.(A)
55. Terlatih untuk memberantas budaya yang tidak Islami pada individu, keluarga dan masyarakatnya. (A, P)
56. Memanfaatkan ilmu manajemen sebagai alat untuk menetapkan kebijakan pada setiap jenjang dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi lokal dan internasional. (C, A)
57. Memahami undang-undang Islam dan konvensional serta mampu membedakannya. (C)
58. Memahami dasar-dasar ekonomi Islam dan ekonomi kontemporer, membedakan serta mengkombinasikan diantara keduanya. (C)
59. Memahami fiqhul ibadah dan mengamalkannya dengan benar. (C, A, P)
60. Memahami Tarikh Islam dan apresiasinya. (C, A)
61. Memahami kaidah-kaidah amar ma’ruf nahi mungkar dan melaksanaannya dengan baik. (C, A)
62. Memahami hukum-hukum waris dan penerapannya. (C)
63. Memiliki ilmu dan kiat-kiat untuk menenangan jiwanya sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. (C, A)
64. Mencermati berkembangan dan issu masalah sosial politik kontemporer, baik yang bersifat regional maupun nasional. Kemudian mampu menjelaskan phenomena dan memecahkan issu masalah sosial politik kontemporer tersebut dalam pandangan Islam. (C, A)
65. Memberikan pandangan untuk pemecahan kondisi sosial masyarakat pada saluran yang tepat dalam membentuk masyarakat madani dan membela hak-hak kemanusiaan. Mampu menyalurkan ide pemecahan sosial politiknya melalaui saluran yang benar, serta dapat memilih saluran-saluran poltik pada lembaga yang tepat (wadah LSM, yayasan, partai dll) sesuai dengan aspirasi dan fikrahnya yang mengarah terbentuknya masyarakat madani. (A)

Akan menjadi suatu kesalahan yang sangat berarti ketika kader KAMMI tidak diarahkan sistem pembinaannya, yakni mengarah pada tiga hal, yang telah dijelaskan tadi seperti : pada kompetensi kritis kader, 39 citra kader dalam filosofi gerakan, dan 65 Kompetensi Dasar. Karena inilah pilar dalam membangun sumber daya manusia dalam KAMMI. Sehingga pembangunan atau peningkatan dalam hal pembinaan kader berimplikasi pada masa depan generasi yang akan datang dan pergerakan KAMMI kedepannya khususnya KAMMI komisariat UIN Malang. 
Pembangunan atau peningkatan dalam hal pembinaan kader adalah permasalahan yang serius untuk ditangani kemudian. Karena pergerakan apapun yang akan dilakukan pastinya akan membutuhkan sumber daya manusia atau kader yang memiliki karakteristik kepribadian yang kokoh dengan kompetensi-kompetensinya. Dalam hal ini kammi yang memiliki kompetensi kritis kader, 39 citra kader dalam filosofi gerakan, dan 65 Kompetensi Dasar. 
Terutama untuk menjadi kader KAMMI paripurna yang harus memenuhi kompetensi dasar sebagai syarat mutlak dalam pribadinya. Agar penjelasan relevan dengan konteks eksternal peran-peran signifikan kader di medan juang maka penjelasan juga harus diseimbangkan pada kualitas diri internal kognitif, afektif dan psikomotorik. Dari sanalah upaya kaderisasi mengarah pada pencapaian kompetensi dasar kualitas kader KAMMI. Sehingga penulis hanya ingin menyatakan dalam tulisan ini. Bahwasanya kader dengan kompetensi kritis kader, 39 citra kader dalam filosofi gerakan, dan 65 Kompetensi Dasar. Adalah kader yang harus dicari dan segera ditemukan dalam seluruh aktivitas pembinaan yang dilakukan. Jika tidak, maka bersiap-siaplah untuk mendapati kenyataan-kenyataan yang tidak diinginkan sesuai dengan harapan dan cita-cita KAMMI kedepannya.  


*Oleh Ridho Hudayana (Mahasiswa Fak. Psikologi UIN Malang ’05) yang pernah ini diamanahi sebagai Ketua Departemen Kaderisasi KAMMI Komisariat UIN Malang
  

COMMENTS

Nama

Advertorial Download Forum Konseling Gratis Indonesian Jenius Juragan Donat Motivasi Harian Paradigma Psikologi Puisi
false
ltr
item
Ridho Hudayana: NEXT WANTED
NEXT WANTED
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdy5My1l1NfpkdTx7bkIlEMX2NS17ctyU9avjXF_xd2kbC_NrHVuID3neWPIHSWLZ4bDO3av3J941DfaSfA8uJB_KtBdau-H0ZB_0gPXr63SM2atqDTEP9kBVEG2wfDzydZgXGOkDD6lBD/s320/100_0587.JPG
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdy5My1l1NfpkdTx7bkIlEMX2NS17ctyU9avjXF_xd2kbC_NrHVuID3neWPIHSWLZ4bDO3av3J941DfaSfA8uJB_KtBdau-H0ZB_0gPXr63SM2atqDTEP9kBVEG2wfDzydZgXGOkDD6lBD/s72-c/100_0587.JPG
Ridho Hudayana
http://ridhopsi.blogspot.com/2009/08/next-wanted.html
http://ridhopsi.blogspot.com/
http://ridhopsi.blogspot.com/
http://ridhopsi.blogspot.com/2009/08/next-wanted.html
true
7614345822492057109
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy