AKSI HEBAT, IBADAH KUAT, IP EMPAT (Suatu Paradigma Pembentukan Mental Aktivis Kampus) Oleh : Ridho Hudayana* Tidak asing dalam pikiran ...
AKSI HEBAT, IBADAH KUAT, IP EMPAT
(Suatu Paradigma Pembentukan Mental Aktivis Kampus)
Oleh : Ridho Hudayana*
Tidak asing dalam pikiran kita tentang kata-kata aktivis kampus. Hampir setiap kita mendengar kata aktivis kampus yang tervisualkan dalam benak kita adalah mahasiswa yang aktiv di organisasi kampus atau mahasiswa yang aktif turun ke jalan untuk demonstrasi. Tapi sebenarnya apa dan siapakan aktivis kampus itu? Dan siapakah yang mendapatkan predikat aktivis kampus itu?
Kata aktivis berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu aktive yang artinya; aktip, gesit, giat dan bersemangat. Sedang kata aktivis itu sendiri adalah berasal dari kata benda dalam bahas inggris yaitu activist, yang menunjukkan pelakunya. Secara istilah definisi aktivis ini pun masih menjadi perbincangan yang hangat, dikarenakan dengan criteria-kriteria bagi status social aktivis kampus. Hanya saja dari definisi secara bahasa, aktivis kampus adalah mahasiswa yang aktip, gesit, giat dan bersemangat, yang terwadahi dalam organisasi. Dan diawal ada jargon yang penting sekaligus menjadi suatu syarat penting bagi aktivis kampus, yang terlepas dari definisi, adalah; Aksi Hebat, Ibadah Kuat, IP Empat. Jargon ini memiliki makna; pertama Aksi Hebat, memiliki makna sebagai suatu kompetensi berupa sikap atau behavior kepedulian yang baik terhadap bangsa, negara, masyarakat, keluarga, dan diri pribadinya. Kedua Ibadah Kuat, memiliki makna dari kompetensi ketatan terhadap Allah SWT. Yang memberikan energi untuk selalu komitmen dan konsistensi dalam menegakkan kalimatul haq, dan memberikan energi untuk memberangus segala bentuk kebathilan. Dan yang ke tiga IP Empat, adalah kempetensi intelektual mahasiswa sebagai modal atau supply keilmuan untuk dia;likasikan dalam interaksi dan aksinya di organisasi di kampus tentunya.
Jargon yang sekaligus kompetensi yang harus dimiliki oleh aktivis kampus itu terlihat cukup perfect. Sehingga kemudian menimbulkan pertanyaan bagaimanakah untuk membentuk kompetensi-kompetensi itu dalam diri aktivis kampus ataupun mahasiswa yang tertarik dengan status aktivis kampus?
Ada beberapa hal yang harus dilakukan para aktivis kampus dan mahasiswa yang tertarik dengan status aktivis kampus. Adalah sebagai berikut;
1. Kenali Diri Anda
Aspek yang paling penting dan utama yang harus anda miliki adalah mengenali hakikat penciptaan diri anda dan dalam artian anda harus kenal dengan sisi kebaikan dan keburukan diri anda, kelebihan dan kekurangan anda dimana dibagian apa. Kemudian apa yang anda senangi dan apa yang anda tidak senangi, tentang apa yang anda inginkan dari hidup ini, tentang apa yang membuat anda marah gembira, resah, gelisah, dan lain sebagainya. Dan tentang bagaimana anda harus menjaga diri atau tubuh anda tetap sehat secara jasmani maupun secara rohani. Sehingga anda memiliki konsep diri yang utuh dari pengenalan diri anda yang sebenarnya. Untuk kemudian memberikan kontribusi yang maksimal dalam aktivitas anda. Dengan cara anda harus memngkhususkan diri anda untuk menginventarisir semua yang anda miliki dalam diri anda. Karena anda tidak mungkin bisa konsisten dalam menjalankan agama dan organisasi anda ketika anda tidakmengenal diri anda. Dan anda juga tdak akan bisa sukses dalam akademik ketika anda tidakmengenali diri anda. Yangkemudian dengan;
2. Akrabkan diri dengan diri anda
Mengakrabkan diri dengan diri anda adalah penting, setelah anda melakukan pengenalan terhadap diri anda. Maka anda harus lebih akrab dengan diri anda untuk mengkorelasikan semua yang ada dalamdiri anda. Karena ketika anda hanya kenal dan tidak berusaha lebih akrab dengan diri anda. Akan mungkinkan kita sulit dalam penerimaan terhadap diri anda ketika menghadapi masalah di organisasi atau deng yang lainnya. Anda juga akan mengalami kesulitan dalam memaksimalkan potensi yang ada dalam diri anda. Karena ketika anda tidak akrab dengan diri anda, maka perpecahan dalam diri anda akan mungkin sekali terjadi dan aktivitas yang anda geluti dalam orgaisasi anda akan mudah anda tinggalkan. Sediakanlah waktu yang cukup dalam keseharian anda dengan diri anda. Selalu berdialoglah dengan diri anda.
3. Kenali orang dekat dan orang yang berada disekitar anda
Setalah anda mengenal diri anda anak-anak jalanan telah akrab dengan diri anda. Aka yang anda harus kenali adalah orang yang berada dekat dengan anda. Apakah orang dekat itu adalah bapak, ibu, kakak,adik dan yang lainnya, atau teman satu kamar yang berada di rumah atau di kos-kosan atau di kontrakan. Kenalilah kebaikan dan keburukannya, kenali kebiasannya. Kenali riwayat hidupnya, dan lain sebagainya.ini adalah dasar untuk membangun kompetensi kepedulian mahasiswa secara interpersonal.
4. Akrabkan diri anda dengan orang lain
Selanjutnya pilihlah diantara orang yang anda kenali untuk anda kenali lebih akrab. Terutama orang yang dapat memberikan atau anda berikan inspiraasi dan memberikan dukungan bagi kekuatan pribadi anda. Dengan cara anda mengalokasikan waktu untuk lebih dekat dengan orang itu. Baik dengan mengikutsertakan orang itu kedalam organisasi yang anda geluti maupun dengan menjadikannya partner dalam akademik anda.
5. Kenali Organisasi yang anda geluti dan organisasi diluarnya
Setelah anda mengenali diri dan orang dekat dan orang disekitar anda. Maka untuk membangun kompetensi yang wajib anda miliki setelah anda masuk ke dalam organisasi atau mungkin anda telah lama menjadi aktivis di organisasi yang saat ini anda geluti. Maka, wajib bagi anda untuk mengenal sebagaimana anda mengenal diri dan orang lain yang anda kenal. Anda harus mengenal kelebihan dan kekurangan, visi, misi, budaya kerja organisasi anda. Karena status aktivis secara istilah adalah orang yang aktiv dalam suatu organisasi. Dan organisasi yang ideal adalah apabila ketika anda merasakan bertambahnya keimanan anda kepada Allah SWT.Sehingga ketika organisasi itu tidak membuat keimanan anda bertambah, maka segeralah kembali kenali diri anda, oarang dekat dan disekitar anda, dan kembali anda kenali organisasi anda. Karena ketika organisasi itu tidak menambah keimanan anda kepada Allah SWT. Pada hakikatnya anda sedang menghancurkan diri anda dan organisasi, yang berujung pada tidak ada pengembangan diri, dan bagi organisasi anda yang berarti. Dan pengenalan terhadap organisasi diluar organisasi anda adalah bertujuan supya anda lebih mampu bersaing dalam rangka mengembangkan organisasi anda. Dan pengenalan terhadap Organisasi yang anda geluti dan organisasi diluarnya untuk membangun karakter aksi hebat.
6. Akrabkan diri anda dengan organisai yang anda geluti
Sebagai seorang aktivis tidak cukup hanya anda kenal dengan organisasi yang anda geluti saja tapi anda harus akrab dengan organisasi yang anda geluti dengan membangun pilar-pilar yang kokoh untuk mengusung organisasi, yang pada akhirnya organisasi itu membawa anda pada pemenuhan karakter-karakter yang menjadi jargon aktivis itu. Caranya anda tidak cukup hanya dengan sekedar menjadi aktivis saja. Tapi anda harus mulai belajar menjadi penggerak dan pemikir bagi organisasi anda.
Akhirnya, kita tidak hanya cukup dengan menjadi mahsiswa yang hanya sibuk dengan studi, tapi kita juga kemudian harus menjadi aktivis. Yang benar-benar memiliki mental aktivis yang mengenal dirinya, orang,dekat dan sekitarnya serta organisasinya secara utuh dan saling bersinergi antara satu dengan yang lainnya.
* Penulis adalah Mahasiswa ’05 Psikologi konsentrasi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi UIN Malang dan memilih menjadi aktivis KAMMI Komisariat UIN Malang