Hari Ini Pemuda Indonesia, Esok Pemimpin Dunia

pemuda Ulul ALBAB Pgi Hari di Kali Metro By Ridho Hudayana "ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: &quo...



pemuda Ulul ALBAB Pgi Hari di Kali Metro
By Ridho Hudayana

"ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah:30)

"Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia."
(Dikutip dari Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.)

Problematika Pemuda Indonesia
Tema pemuda, seolah-olah tidak pernah lekang dan membosankan untuk dibicarakan. Karena pemudaselalu menjadi simbol suatu kemajuan atau kemunduran suatu bangsa. Lihatlah kemerdekaan negara yang kita cintai ini. Bukankah ini adalah suatu kerja besar dan berat dari para pemuda Indonesia pada saat itu bukan?

Lihatlah Jepang yang maju dengan teknologi dan perkonomiannya. Dahulu jepang bukanlah siapa-siapa, bahkan dizaman rezimnya di masa renesaince barat teknologi jepang jauh terbelakang ratusan tahun, belum ditambah dengan pemerintahannya yang korup dan menutup dari kemajuan dunia pada saat itu.

Membuat jepang menjadi jauh terbelakang. Namun apa yang menyebabkan jepang seperti hari ini? Ya!  karena ada semangat pemuda yang mau memecahkan permasalahan dengan antusias menuntut ilmu dan mencintai negaranya. Bagaimana dengan kita?

Hari ini Kalau anda adalah EO suatu kegiatan musik atau life style, maka yang akan anda sasar sebagai calon peserta atau konsumen dari acara anda adalah pemuda bukan? Ketika ada lowongan kerja, yang dicaripun adalah pemuda bukan? Sampai jaringan pengedar ekstasy,pornografi, dan free sex style, yang disasar atau menjadi mangsanya adalah pemuda bukan?

Lalu lihat pemuda di Indonesia hari ini, bagaimana kondisi mereka, apa yang sudah mereka bisa ciptakan dan berikan. Layaknya pemuda-pemuda Indonesia di masa perjuangan kemerdekaan dan layaknya seperti pemuda-pemuda jepang dalam membangun imperium dunia teknologi dan ekonomi baru di dunia ini. Apa permasalahan pemuda Indonesia hari ini?

60,5 Persen Pemuda Indonesia Pengangguran?
Mengutip dari Republika, tentang permasalahan pemuda indonesia saat ini dalam tingkat pengangguran di kalangan pemuda Indonesia sangat memprihatinkan. Dari hasil pendataan yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) angka pengangguran kelompok usia produktif ini  mencapai 60,5 persen dari jumlah pemuda yang ada.

Jika tidak segera dilakukan langkah-langkah tepat, angka pengangguran ini akan terus meningkat dan akan menjadi sumber persoalan sosial di masyarakat.

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora,  MB Zubarkhum Tjereng, selain pengangguran, persoalan lain yang dihadapi kalangan muda adalah keterbatasan sumber daya pembiayaan bagi kegiatan pemuda, penyakit menular dan kekurangan gizi, kemerosotan karakter, pergaulan bebas, narkoba dan masalah lainnya.

Zubarkhum mengatakan, sedikitnya ada lima program yang akan direalisasikan untuk mengatasi persoalan pengangguran di kalangan pemuda, antara lain kepramukaan, kepemimpinan, kewirausahaan, kepeloporan, dan tenaga kepemudaan.

Sementara itu menurut Ketua Tim Ahli Deputi 2 Kemenpora, Diebel Effendi, angka pengangguran sebesar 60,5 persen tersebut hasil pendataan BPS tahun 2008. Kata dia, batasan umur yang dipatok BPS untuk pemuda Indonesia adalah berusia 16-20 tahun.Sedangkan menurut ukuran Kemenpora, batasan usia pemuda adalah 16-30 tahun. ‘’Jadi kalau mengacu pada batasan Kemenpora jumlah pemuda yang menganggur mungkin akan lebih besar lagi,’’kata dia.

Inilah sekilas problematika pemuda hari ini yang menjadi uung tombak perbaikan maupun kehancuran secara perlahan namun pasti adanya. Namu pada intinya ada beberapa permasalahan pokok yang menyebabkan permasalahan pemuda itu terjadi, diantaranya adalah;

Apresiasi Terhadap Karya Pemuda yang Kurang Baik
Kurang baiknya apresiasi dari pemerintah terhadap karya dari pemuda, seperti baru-baru ini pemuda-pemuda Indonesia yang berusaha menciptakan mobil nasional esemka yang dari pelucurannya sampai saat ini dukungan kepada mobil nasional itu belum juga mengalir, baik dari segi dana maupun dari apresiasi pengembangan SDM pemudanya yang lebih intensif.

Seandainya meraka mendapatkan apresiasi yang serius tentunya mereka akan lebih baik dan lebih hebat lagi dalam menciptakan mobil, selanjutnya ini bisa menjadi komoditi otomotif lokan yang akan mendunia.
Hal inilah yan menjadi salah satu permasalahan yang cukup serius untuk kembali ditinjau oleh pemerintah.jka benar-benar serius untuk membangkitkan Indonesia sebagai The New Imperium.

Life Skill Education yang Minim
Inilah sebenarnya bekal yang terlupakan dari kehidupan pemuda yang cenderung akhir-akhir ini menjadi “galau” atau trendnya disebut generasi ANDILAU (Antara dilema dan galau) atau parahnya mereka menjadi generasi GALAKSI BIRU (galau dengan sejuta aksi bimbang dan ragu). Sehingga terjadi banyaknya kenakalan remaja, jumlah pengangguran usia pemuda.itulah yang terjadi jika Life Sklill Education mereka minim bahkan terlupakan.

Karena mereka tidak akan pernah mendapatkan Life Skill Education di sekolah dimana mereka bersekolah. Sampai sekolah mereka berubah dan mau mengubah sistem pembelajaran dan memberikan perlakuan murid mereka sebagaimana manusia yang memiliki semua kecerdasan seperti emosioanal, spiritual, financial, dan yang lainnya sebagai dasar Life Skill mereka.

Sehingga pada saatnya mereka harus keluar dari sekolah-sekolah formal, mereka menjadi ANDILAU dan GALAKSI BIRU, karena tidak tahu harus kemana dan bagaimana harusnya mereka hidup untuk hidup layak dan mampu membangun bangsa dan negerinya untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.

Nasionalisme yang Sia-Sia
Sebenarnya tidak sedikit pemuda Indonesia yang memiliki prestasi secara nasional dan internasional. Dalam banyak bidang dari ilmu pengetahuan sampai bidang olahraga, atau bisan lainnya. Namun tidak sedikit dari mereka yang tidak ingin pulang dan menetap di Indoneia setelah mereka belajar, bekerja dan berkarya di luar negeri. Apalagi ditambah mereka mendapatkan semuanya disana.

Mengapa itu terjadi? Karena mungkin dalam otak mereka, ketika mereka mempertahankan nasionalisme yang ada didalam dirinya dengan tinggal di Indonesia, maka nasionalisme itu sia-sia, karena ketika mereka kembali ke Indonesia Ilmu mereka tidak bisa diberdayakan sebagaimana mestinya. Mungkin karena memang pemerintah  Indonesia yang belum atau tidak melirik itu atau mungkin tidak ada fasilitas yang bisa memfasilitasi mereka.

Dan yang pragmatisnya, mereka berfikir, ahh.. gajinya asngat jauh lebih rendah jika mereka bekerja di luar negeri. Padahal sebagian mereka adalah beasiswa Indonesia atau hasil kerjasama pemerintah Indonesia dengan pihak  pemberi beasiswa?

Karenanya, nasionalisme yang dibangu adalah Nasionalisme dimana pemuda Indonesia ini betul-betul haru memiliki semangat untuk memajukan Bangsa dan Negaranya. Disatu pihak, pemerintah harusnya degan sangat memperhatikan pemuda-pemuda yang memiliki prestasi di tingkat nasional dan internasional dengan tidak hanya mengapresiasikannya melalui piagam, tapi juga fasilitasi dengan apa yang mereka butuhkan untuk membangun indonesia yang lebih baik.

Lemahnya Leadership di Kalangan Pemuda
Tidak banyak kita saksikan pemimpin muda yang menurut standarnya antara usia 16-30 tahun memiliki kepemimpinan yang mampu menyatukan pemuda dan mengarahkannya untuk bergerak dan memberdayakan pemuda-pemuda Indonesia untuk lebih bersaing secara global bersama pemuda-pemuda diseluruh negara.

Karena usia pemuda kebanyakan adalah usia sekolah dan kampus, yang sebenarnya usia inilah yang baik untuk menanamkan leadership, sehingga tahapan-tahapan dari usia 16-30 tahun kita akan lihat mereka telah memiliki leadership yang kuat dan mampu memimpin pemuda-pemuda seluruh Indonesia dan dunia bahkan.

Namun ketika mereka berada d sekolah dan di kampus, sedikit mereka yang bergabung di organisasi, sebagai industri para pemimpin. Kebanyakan mereka memilih belajar saja, tanpa ikut dan mau tau organisasi ideologi dan keagamaan. Dan faktor inilah yang sedikit banyak menghambat kontribusi mereka bisa kita rasakan sebagai bangsa dan negara.

Dalam sebuah wawancara jurnais republika bersama pak Tifatul Sembiring sebagai Menkominfo sebagai berikut; Apa yang bisa menyatukan Indonesia setelah 2014? Menteri Komunikasi dan Informasi RI Tifatul Sembiring punya jawaban sendiri atas pertanyaan tersebut. Menurutnya, menyatukan Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang kuat.
Dalam pandangan Tifatul, bangsa Indonesia harus dapat melihat apa yang menjadi national security threat (ancaman keamanan nasional) Indonesia hari ini.

Menurut Tifatul, setiap negara memiliki ancaman keamanan nasional masing-masing. Amerika Serikat dulu sibuk dengan kapitalisme. Sekarang mereka beralih pada isu terorisme. Cina, dulu sangat berkonsentrasi dengan sosialismenya. Hari ini, Negeri Tirai Bambu itu lebih fokus terhadap isu krisis energi.

"Begitu juga dengan Rusia, dulunya sibuk membahas nuklir, sekarang mereka menganggap 'economy crime' sebagai ancaman utama mereka." tutur Tifatul saat menjadi keynote speaker dalam Peringatan 8 Tahun Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) di Bandung, Sabtu (4/2).

Pertanyaannya, apa yang menjadi ancaman nasional Indonesia? Tifatul berpendapat, disintegrasi bangsa merupakan ancaman terbesar di negeri ini. Dia pun menyebut Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai salah satu contohnya. Oleh sebab itu, dia menyatakan negara ini butuh kepemimpinan nasional yang kuat.

Namun demikian, membangun kepemimpinan nasional yang kuat menurut Tifatul bukanlah pekerjaan yang mudah. Pasalnya, komunikasi antarelit politik saat ini dinilainya sangat buruk. "Di samping itu, banyak orang yang pintar memecah-belah bangsa ini," imbuh dia.

Karena lebih lanjut dia mengatakan, negara ini juga membutuhkan pembangunan karakter bangsa (national character building). Jaringan komunikasi antarpulau di Indonesia serta peningkatan sumber daya manusia melalui penguasaan iptek pun disebutnya dapat mencegah ancaman disintegrasi bangsa ini ke depan.

Maka sepantasnyalah sedari usia 16 tahun pemuda indonesia telah mengenyam pendidikan leadership dimanapun ia berada dan di organisasi dan dikomunitas manapun itu. Selayaknyalah mereka mengenyam pendidikan leadership itu.sehingga pemimpin-peimin pemuda itu lahir dan mampu bersatu padu memanun indonesialebih baik lagi.

Sosok Pemuda Ideal di Mata Allah
Kata-kata pemuda dalam Alquran diistilahkan dengan fatan, seperti firman Allah SWT pada surah al-Anbiya [21] ayat 60 tentang pemuda Ibrahim. "Mereka berkata, 'Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim'."

Bentuk jamak dari fatan adalah fityah (pemuda-pemuda), seperti kisah pemuda-pemuda Ashabul Kahfi pada surah al-Kahfi [18] ayat 13. "Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya, mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk."

Dalam hadis, pemuda sering diistilahkan dengan kata-kata syaabun. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari, disebutkan bahwa di antara tujuh kelompok yang akan mendapatkan naungan Allah SWT pada hari ketika tak ada naungan, selain naungan-Nya, adalah syaabun nasya'a fii 'ibaadatillaah (pemuda yang tumbuh berkembang dalam pengabdian kepada Allah SWT).

Eksistensi dan peranan pemuda sangat penting. Dalam Alquran ataupun hadis, banyak diungkapkan karakteristik sosok pemuda ideal yang harus dijadikan teladan oleh pemuda yang bercita-cita sebagai orang atau pemimpin sukses. Pertama, memiliki keberanian (syaja'ah) dalam menyatakan yang hak (benar) itu hak (benar) dan yang batil (salah) itu batil (salah). Lalu, siap bertanggung jawab serta menanggung risiko ketika mempertahankan keyakinannya.

Contohnya adalah pemuda Ibrahim yang menghancurkan berhala-berhala kecil, lalu menggantungkan kapaknya di leher berhala yang paling besar untuk memberikan pelajaran kepada kaumnya bahwa menyembah berhala itu (tuhan selain Allah SWT) sama sekali tidak ada manfaatnya. Kisah keberaniannya dikisahkan dalam surah al-Anbiya [21]  ayat 56-70.

Kedua, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (curiosity) untuk mencari dan menemukan kebenaran atas dasar ilmu pengetahuan dan keyakinan. Artinya, tidak pernah berhenti dari belajar dan menuntut ilmu pengetahuan (QS al-Baqarah [2]: 260). Ketiga, selalu berusaha dan berupaya untuk berkelompok dalam bingkai keyakinan dan kekuatan akidah yang lurus, seperti pemuda-pemuda Ashabul-Kahfi yang dikisahkan Allah SWT pada surah al-Kahfi [18] ayat 13-25. Jadi, berkelompok bukan untuk hura-hura atau sesuatu yang tidak ada manfaatnya.

Keempat, selalu berusaha untuk menjaga akhlak dan kepribadian sehingga tidak terjerumus pada perbuatan asusila. Hal ini seperti kisah Nabi Yusuf dalam surah Yusuf [12] ayat 22-24. Kelima, memiliki etos kerja dan etos usaha yang tinggi serta tidak pernah menyerah pada rintangan dan hambatan. Hal itu dicontohkah pemuda Muhammad yang menjadikan tantangan sebagai peluang hingga ia menjadi pemuda yang  bergelar al-amin (tepercaya) dari masyarakatnya.

Pemuda Harapan, Pemimpin Dunia Masa Depan
Tidak perlu banyak teori untuk membangun pemuda, hari-hari ini secara nyata mereka diharapkan menjadi pembawa kemajuan bangsa dan negaranya. Mereka juga memilik kekuatan dan semangat yag tinggi untuk lebih diberdayakan untuk membangun bangsa dan negara ini.

Tidak cukup hanya dengan pendidikan formal di sekolah, namun penddikan nonformal seperti organisasi harus mereka  sukai dan senangi sebagai wadah pembinaan kepemiminan dan persatuannya dan kematangan life skillnya juga aka otomatis terasah ketika sejak usia itu mulai dibangun visi mereka untuk membangun Indonesia. Dan dibangun skill kepemimpinannya dan kedisiplinannya.

Dilakukan secara bertahap, dari skala lokal, nasional, hingga internasional. Maka pengalaman organisasi secara bertahap inilah yang dibutuhkan oleh pemuda Indonesia hari ini sebagai pemuda harapan, yang kelak menjadi pemimpin dunia masa depan. Wallahu a’lam bishowab.

Referensi : Republika.co.id, Risalah Pergerakan Pemuda Islam, Wikoiquote.org, dll
 ·  ·  · Bagikan · Hapus

COMMENTS

Nama

Advertorial Download Forum Konseling Gratis Indonesian Jenius Juragan Donat Motivasi Harian Paradigma Psikologi Puisi
false
ltr
item
Ridho Hudayana: Hari Ini Pemuda Indonesia, Esok Pemimpin Dunia
Hari Ini Pemuda Indonesia, Esok Pemimpin Dunia
http://photos-a.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/4493_1070391281363_1273547891_181582_3466747_a.jpg
Ridho Hudayana
http://ridhopsi.blogspot.com/2012/04/hari-ini-pemuda-indonesia-esok-pemimpin.html
http://ridhopsi.blogspot.com/
http://ridhopsi.blogspot.com/
http://ridhopsi.blogspot.com/2012/04/hari-ini-pemuda-indonesia-esok-pemimpin.html
true
7614345822492057109
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy