By Ridho Hudayana Sudah ku lihat sejak awal riak badai itu Namun penlihatan itu terlalu sederhana Untuk melihatnya dibalik kabut pe...
By Ridho Hudayana
Sudah ku lihat sejak awal riak badai itu
Namun penlihatan itu terlalu sederhana
Untuk melihatnya dibalik kabut penyembunyi badai
Aku kerap berusaha menyusup dalam kabut
Dan menghentikan badai dibaliknya
Namun siapalah aku?
Sudah ku tahu badai itu pasti menyeretku
Kalaupun terseret, aku tidak menyesal
Karena itu bagian dari episode hidupku
Sebagai harga yang ku bayar untuk persaudaraanku
Sudah ku tahu setelah badai pasti meninggalkan korban
Pada sejumlah lahan dan material yang dilewatinya
Tak kecuali aku yang dangkal untuk menangkal badai ini
Dan aku hanya bisa terkapar di hantam badai
Sudah ku tahu badai itu tak sebesar yang terlihat
Dampaknya bukan hanya kerusakan sejumlah lahan dan material
Namun menjadi hantu bagi penghuni lama dan baru
Untuk menempatinya, karena kali-kali aja badai itu datang lagi
Oh.. sudah kutahu badai ini muncul dari riak-riak itu..
Oh.. terlambatkah aku untuk menyesal?
Oh.. apakah aku penderita schizophrenia?
Oh.. teman, stormy in my soul…