#Kenangan Bersama Bapak By Ridho Hudayana A Preface Kata-kata “Terikat Sekarang Bebas Kemudian” adalah perkataan sekaligus filosofi sakti ...
#Kenangan Bersama Bapak
By Ridho Hudayana
A Preface
Kata-kata “Terikat Sekarang Bebas Kemudian” adalah perkataan sekaligus filosofi sakti dari bapak saya yang sampai hari ini masih terus teringat dalam benak. Karena perkataan ini selalu ditaanamkan berulang-ulang oleh bapak kepada saya dan ke 2 orang kakak saya sewaktu masih kecil dahulu sewaktu kami masih serumah dulu. Dan sewaktu tulisan ini saya buat, saya merasakan kata-kata sakti itu benar adanya. Dan itu juga dirasakan oleh kedua kakak saya.
A Litle Story About My Super Dad
Dengan perkataan “Terikat Sekarang Bebas Kemudian” inilah bapak dan ibu turut membesarkan kami. Hingga hari ini kami merasakan dan membuktikan kebenaran perkataan bapak. Bapak yang menjadi panutan kami ini adalah bapak yang luar biasa dalam keterampilan berbicara didepan umum, bergaul, kemampuan teknik dan arsitektur plus teknis lapangan untuk membangun sebuah bangunan apa saja, bapak kami ini jagonya. Walaupun bapak kami ini bukanlah sarjana jebolan ITB atau UI atau apalah, tapi bapak kami ini hanyalah jebolan Sekolah Teknik Menengah (STM) jurusan teknik Bangunan. Namun kalau diminta untuk menggambar, menghitung bahan, dan membangun rumah atau bangunan lainnya, bapak kami ini jagonya. Hingga saat ini diusia beliau yang ke-57 tahun ini, bapak masih hebat dalam ilmu teknik dan arsitektur itu ditambah lagi diusianya, beliau senantiasa menambah pengetahuan baru dengan menggunakan teknologi autocad untuk menyelesaikan pekerjaannya itu.
Walaupun sebenarnya bapak kami ini bukan arsitektur atau bekerja di biro atau perusahaan arsitek, yang note bene nya bapak kami ini bekerja sebagai PNS di Sub Bidang Kebudayaan di Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat. Disalah satu keahliannya adalah beliau juga ahli dibidang kebudayaan dan pariwisata/tempat-tempat yang bersejarah di Kalimantan Barat. Salah satu prestasinya yang membuat kami bangga adalah ketika beliau menjadi pemateri dalam acara yang cukup bergengsi di Dinas Pariwisata dimana Arkeolog dan sejarawan berkumpul, dan bapak kami dengan kemampuan bicara dan pengetahuan yang kuat tentang sejarah Kalimantan Barat dengan baik. Dan kakak saya yang kedua bergumam kagum “bapak yang tamatan STM aja bisa jadi pembicara seperti itu, apalagi kalau bapak lulusan S1 ya?”
The Explanation of “Terikat Sekarang Bebas Kemudian”
Sepanjang kami bersekolah dari SD sampai Kuliah, Bapak selalu berpesan dan berkata “Terikat Sekarang Bebas Kemudian”. Kata-kata yang sederhana ini maksudnya adalah, ketika kita sedang belajar maka belajarlah denga tekun dan bersemangat, walaupun terasa terikat dengan peraturan. Dan setelah sekolah pasti kita akan bebas untuk mencapai cita-cita dan mau kemana saja bisa dengan ilmu yang dimiliki. Karena ketika kami masih kecil dulu bapak dan ibu kami termasuk orang yang sering berdiskusi tentang apa yang kami cita-citakan setelah kami sekolah nanti. Dan ketika kami telah menentukan cita-cita kami bapak Cuma bilang sekarang terikat dan bebas kemudian.
Belum lagi bapak kami ini menekankan pada kami anak-anaknya tentang pentingnya bahasa inggris sejak kami SMP, bapak meng-Kursuskan kami di kursus dekat rumah. Karena bapak kami berpikiran masadean orang yang bisa bahasa inggrisnya baiklah yang memiliki banyak peluang dalam dunia kerja. Walaupun notabenenya bapak kami tidak bisa bahasa inggris, namun bapak kami ini melihat dan berpikiran seperti itu. Itulah pikiran sederhana bapak kami, namun kami tidaklah merasa terpaksa untuk kursus bahasa inggris ini.
“Terikat Sekarang Bebas Kemudian”, Inilah filosofi yang bagi saya dan kedua kakak saya yang sedang kami rasakan saat ini. Dimana kakak saya yang 1 saat ini sebagai dosen di perguruan tinggi yang saat ini juga sedang melanjutkan studinya di Monash University Of Australia. Sedangkan kakak saya yang ke dua ini telah berkeluarga yan saat ini selain bekerja sebagai PNS di Dinas Kehutanan Batam, dia juga sedang menyelesaikan S2 nya di Batam. Dan saya saat ini setelah menyelesaikan S1 langsung menjadi manajer cabang, pioneer, dan national secretary di Lembaga Sang Bintang School keliling-keliling beberapa kota di Indonesia.
Bagi kami capaian yang kami capai hari ini adalah buah dari didikan perkataan sakti bapak kami yang super ini. Yang sampai hari ini sama sekali tidak pernah menganggur karena progressnya dalam banyak hal membuat bapak kami ini selalu dihubungi atasannya untuk berbagai jenis pekerjaan dengan keterampilan yang unik dan cukup sulit orang yang memiliki keterampilan dan kemapanan seperti bapak kami ini. Sehingga samapai diusianya saat ini beliau adalah orang yang paling sibuk di kantornya. Karena orang telah percaya dan merasa nyaman untuk menyerahkan suatu pekerjaan padanya.
A Occlusion
Sebuah inspirasi yang bagi saya tidak pernah berhenti mengalir dalam tubuh ini. Dari sosok ayah yang luar biasa untuk diteladani. Dan hari ini saya merasa masih jauh dari bpak hampir dalam semua hal. Hingga saya masih harus banyak belajar dari kehidupan hebatnya itu, yang tak pernah meninggalkan dan menyerah pada kata-kata belajar untuk hal-hal yang baru. Kepada siapapun asal orang itu benar-benar dianggapnya bisa. Termasuk belajar kepada saya tentan berapa isu-isu ke-Islaman.
Menulis sebuah kenangan singkat ini membuat saya rindu kepada bapak dan ibu, untuk merawat mereka yang saat ini sudah ber-usia dan sudah memiliki 6 cucu. Mereka sudah tidaklah muda lagi. Sebagai anak laki-laki satu-satunya ini sudah menjadi kewajiban untuk menjaga dan merawat mereka. Dan semakin lebih berbakti lagi pada mereka yang tak pernah dan takkan pernah memberikan ku struk pengeluaran harta, jasa nya kepada saya dan kepada kedua kakak saya.
Salam cinta dari anakmu yang masih belum optimal membuatmu Bangga Bapak..
Allahumm a fighli waliwalidayni warhamhuma kama robbayana shoghiro..
