Taklukkan Jakarta (Indonesia)!!!

Taklukkan Jakarta ( Indonesia )!!! By Ridho Hudayana Umi Budi yang bersemangat Jakarta 2 Agustus 2010 di selasa siang hari yang begitu m...

Taklukkan Jakarta (Indonesia)!!!

By Ridho Hudayana

Umi Budi yang bersemangat

Jakarta 2 Agustus 2010 di selasa siang hari yang begitu menyengat, setelah berkerata menempuh perjalanan 3 jam dari cirebon. Setelah berhenti di stasiun gambir, akupun langsung menuju ke tempat adik sepupu temanku yang berada di kawasan bangka empat. Dia bernama Alif yang menjadi penghubung aku dengan seorang ibu di Jakarta  yang tertarik dengan kampoenk jenius bahasa inggris enam minggu bisa. Sepanjang perjalanan ku dari gambir ke kawasan bangka empat memang perjalanan khas jakarta dengan menumpangi kopaja yang kerapkali terjebak macet dan AC (angin cendela) yang tak mampu mengobati kegerahanpenumpang  karena suasana panas jakarta didalam kopaja itu.

Sesampai di kontrakan Alif, seperti kejadian ketika ku baru sampai di pekalongan dan dicirebon, kembali  terulang di Jakarta. Belumlah aku sempat untuk mandi or cuci muka, ku sudah dipertemukan dengan seorang ibu yang siap mendengarkan penjelasanku tentang kampoenk jenius bahasa inggris enam minggu bisa. Tanpa banyak berbasa-basi ku jelaskan juga semua hal tentang kampoenk jenius ke ibu itu yang biasa di panggil dengan umi budi. Setelah kujelaskan dengan berpanjang lebar dan dengan semangat ku yang tak peduli dengan kegerahanku yang sebenarnya belum hilang. Presentasi ku ke umi budi dibagi dua sesi, sesi pertama ku menjelaskan semua tentang kampoenk jenius bahasa inggris enam minggu bisa, yang diselingi dengan pertanyaan  umi budi dan diakhiri sesi pertama itu dengan berkumandangnya azan sholat ashar, akupun memending untuk dilanjutkan dengan sesi kedua setelah ku menyelesaikan shlat ashar-zuhur jama’ qosor takhir . setelah sholat kembali kulanjutkan ke sesi kedua presentasiku, yaitu sesi pertanyaan umi budi. Dia bertanya tentang mengadakan kampenk jenius itu untuk siswa SMP, karena dia memiliki kenalan 5 SMP yang ada dikawasan Jakarta. Ya ku jawab saja, bisa, dengan kesanggupan dari sang bintang school pusat. Dan beberapa pertanyaan yang serupalah.

Iklan Gratiss di KAMMI Jakarta

Setelah presentasi ke umi budi, ku diajak alif untuk presentasikampoenk jenius itu ke temennya di  sekre KAMMI Jakarta, tidak seberapa jauh dari kontrakannya Alif.ya masih dengan kondisi yang sama, belum sempat mandi, cukup gerah, tapi ku presentasi lagi ke temannya lif itu di sekrenya, walaupun aku sdh mengerahkan semangat yang cukup maksimal dan dengan materi presentasi ku yang tak jauh berbeda dengan presentasi yang sebelumnya, tapi  temennya alif itu terlihat kurang antusias alias respon tak memuaskan. Tapi tak apalah,  tak ada yang sia-sia, itung-itung iklan gratis.

Setelah dari KAMMI Jakarta, ku kembali ke kontrakannya alif untuk mengambil tas ransel ku dan menginap di tempat biasanya temen ku iqbal kalau dia ke Jakarta. Dibekali kipas anginnya alif, karena namanya juga jakarta sumpek bin pengap.  aku pun paksakan tidur dengan badan gerah karena belum mandi. Setelah ngalur ngidul bercerita dengan teman-teman cowoknya alif itu.

Bergerilya di MENPORA

Keesokan harinya 3 agustus, aku bersiap-siap untuk menemui pak budiyanto di kantornya. Pak budyanto adalah salah seorang kabag di menpora. Misi ku kali ini adalah menindak lanjuti  pembicaraan beliau yang sebelumnya diawali via telpon ke bang yun untuk lebih dalam tentang SBS dan programnya yang 6 minggu bisa bahasa inggris. Sesampainya ku di Menpora, setelah berjibaku denga metro mini n kopaja yang kerap kali terjbak macet di Jakarta. Langkah ku adalah menemui pak ibnu salah seorang kabag di menpora juga, yang sebelumnya aku sudah pernah bertemu dengannya di menpora juga. Selain karena ku tidak tau pak budyanto itu orangnya yang mana dan kantornya dimana, juga ku coba menyambung silaturrahim ku dengan pak ibnu master loby ku menjulukinya. Setelah bertemu dan ngobrol ringan dengan pak ibnu, azan zuhurpun berkumandang mengundang ku dan pak ibnu untuk sholat berjama’ah di masjid menpora itu. Setelah sholat zuhur tuntas, dilanjutkan dengan kultum oleh yang bertugas. Yang sebelumnya diumumkan oleh seorang MC, seketika itu ku dibisikkan oleh pak ibnu kalau MC itu bernama pak Budyanto yang kucari. Setelah kutum berakhir dan setelah pak budi yang terlihat masih bercakap-cakap dengan beberapa pria yang terlihat bagian dari pengurus masjid itu.

Masih dalam pengamatanku, pak budi masih terlihat asyik bercakap-cakap dengan rekan-rekan kerjanya itu. Ku coba mencari celah waktu yang tepat untuk menghampirinya di dalam masjid itu. Ketika teman-temannya telah pergi, aku pun segera menghampiri pak budi yang masih duduk di masjid dan sibuk mengetik SMS. Kusapa dengan salam, dan memperkenalkan diri ku dan maksud tujuan ku kedatanganku pada beliau. Setelah kusampaikan itu semua, pak budi memulai percakapan dengan beberapa pertanyaan seputar detail tekhnis program 6 minggu bisa, yang beliau ingin laksanakan di kantornya dengan beberapa temannya di MENPORA. Dan kujawab semua detail pertanyaannya itu, beliau merespon jawabanku dengan masih mempertimbangkan pelaksanaan 6 minggu bisa di MENPORA. Dengan pertimbangan intensitas waktu yang padat dalam program 6 minggu bisa dengan aktivitas nya dan temannya yang cukup sibuk dengan urusan kantor dan sebagian dari mereka masih ada yang menempuh kuliah s2.

Tidak habis strategi ku untuk memberikan layanan yang terbaik dan menarik dari program kampoenk jenius ke pak budyanto. Menyikapi responnya yang masih terlihat keberatan dengan waktu belajar yang padat di program 6 minggu bisa, akupun menawarkan dan menjelaskan program 6 bulan bisa ke pak budyanto. Kujelaskan bahwa program 6 bulan bisa ini sangat cocok dan di khususkan untuk pegawai kantoran yang sibuk. Karena waktu belajarnya hanya 2 kali dalam sepekan, dihari sabtu dan minggu, sehingga tidak mengganggu jam kantor dan kuliah mereka. Mendengar penjelasanku, pak budiyanto pun tertarik dengan program itu, dan berjanji untuk mengkordinasikan dulu ke teman-temannya. Selain kujelaskan program itu, aku juga menjelaskan program klub jenius untuk anak-anak, karena kuterka-terka saja, pak budi ini pasti sudah punya anak yang sudah bersekolah minimal di sekolah dasar. Ternyata terkaan ku benar, beliau pun tertarik juga untuk membuka kelas keajaiban belajar didekat rumahnya, selain dia juga ingin membuat sekolahyang punya kurikulum seperti kampoenk jenius.

Menunggu Tanggerang dan Depok

Diwaktu perjalanan dari cirebon ke Jakarta, sebenarnya aku sudah menghubungi ayiss, sebagai salah satu contact person kami yang pada awalnya dia sangat tertarik dengan buku keajaiban belajar. Dan selanjutnya dia juga menyanggupi untuk memasarkan dan mengadakan training keajaiban belajar di depok. Namun dikarenakan kesibukannya yang begitu padat sebagai salah seorang penerima beasiswa ETOS, dan aktivitasnya dihabiskan disana. Ketika ku hubungi via telpon, dia pun tidak dapat memberikanku kepastian  waktu dan tempat bertemu. Akhirnya, kubatalkan rencanaku untuk bertemu dan menjalankan misi utamaku di depok sembari menunggu waktu yang tepat untuk meanjutkan misi penaklukkan.

Tak jauh berbeda respon yang kudapatkan dari depok yang sebelumnya kita sduah memiliki kesepakatan bersama untuk memarketingkan buku keajaiban belajar. Namun setelah sebulan aku melihat penjualan yang kurang dinamis dari penjualannya, sementara itu cirebon sudah terlanjur terbakar semangatnya utnuk menjual buku keajaiban belajar. Jadinya aku dengan saran dari bang yun, akhirnya memutuskan untuk men-take over buku itu dari tanggerang ke cirebon.

Road to Revision Edition of Keajaiban Belajar’s Book

Tanggal 4 agustus 2010, keesokan hari setelah aku bergerilya di MENPORA, dan setelah ku men-take-over buku dari tanggerang ke cirebon dipagi harinya. Selanjutnya aku teruskan perjalananku ke kawasan pasar minggu untuk memastikan terbitnya edisi revisi buku keajaiban belajar. Yang seharusnya buku itu sudah dicetak dan dipasarkan sebulan yang lalu. Namun karena direktur  percetakkannya mendapat musibah beberapa hari yang lalu, akhirnya buku keajaiban belajar edisi revisi pun tertunda terbit.

Namun setelah aku temui direktur yang baru mengalami kecelakaan itu di rumahnya, beliau masih berusaha seoptimal mungkin dengan kondisinya itu, untuk melaksanakan tugasnya, yaitu menyelesaikan buku keajaiban belajar sesuai yang diminta.