AKU ADALAH SANG BINTANG SCHOOL By Ridho Hudayana “Biarlah.. seratus duka hadir mencekik, Tapi jiwa ini tak pernah mati, Hingga duka pun men...
AKU ADALAH SANG BINTANG SCHOOL
By Ridho Hudayana
“Biarlah.. seratus duka hadir mencekik, Tapi jiwa ini tak pernah mati, Hingga duka pun mencekik dirinya”
Sang bintang school (selanjutnya SBS) dalam hidupku saat ini adalah sesuatu yang baru beberapa bulan yang lalu. serasa ruh ku kembali pada jasadnya, begitulah kiranya ketika ku mendapat tantangan dari seorang Yunsirno yang ku rekrut menjadi abang, guru, sekaligus jadi boss ku sejak aku berada di kelas 2 aliyah. Untuk mendirikan sang bintang school di malang. Sebenarnya tantangan itu sejak tahun 2009, namun baru terlaksana dari persiapannya diawal tahun 2010. Ketika tantangan itu diberikan padaku aku sadar harus mewujudkannya menjadi nyata dengan berbagai tahapannya.
Hingga hari ini aku masih berada di SBS Pusat, memulai membangun pontianak kota jenius yang menjeniuskan Indonesia dan Dunia. Sepertinya kata-kata yang perlu ditertawakan oleh banyak orang, mungkin termasuk yang membaca tulisan ini. Bagi ku ketika suatu ide itu banyak yang mentertawakan bahkan banyak yang melecehkannya. Aku semakin yakin kalau pontianak yang menjeniuskan dunia dan di indonesia. Keyakinan itulah sampai saat ini masih menjadi keyakinan dalam hatiku dan menjadi salah satu alasan ku bertahan di SBS.
SBS Bermula Mengkader Bang Yun(Dalam Ingatan-ku)
“Biarlah.. seribu kekecewaan menghampiri , Tapi jiwa ini tak pernah mati, Hingga kekecewaan merasa kecewa”
SBS dalam ingatanku adalah mata air peradaban yang terasa semerbak harum dan penghilang dahaga remaja yang selalu haus perubahan. SBS yang ku kenal, adalah diawali dari kumpulan pemuda-pemuda SMA yang tertarik dengan dunia kepenulisan dan jurnalistik, dimana aku dan 2 orang temanku (Ishak dan Arbi) yang juga termasuk didalamnya. Hingga kemudian kami yang di motori oleh bang yun (panggilan akrab Yunsirno)menerbitkan buletin yang diberi nama Sang Bintang. Buletin ini kami pasarkan di beberapa sekolah yang ada di pontianak dan sekitarnya. Buletin ini cukup diminati dan termasuk laris untuk buletin yang baru terbit. Namun begitu, buletin Sang Bintang yang berisikan motivasi-motivasi dan ispirasi dalam dunia pembelajaran itu, hanya terbit 3 edisi dalam waktu 3 bulan. Dikarenakan ketika itu bang yun sebagai penggeraknya disibukkan dengan pekerjaannya sebagai konsultan BMT (Baitul Mal wa Tanwil) untuk wilayah KALBAR. Juga dikarenakan kami yang pada waktu itu juga disibukkan dengan organisasi kami masing-masing. Jadi akhirnya buletin sang bintang berhenti cetak sampai saat ini, sampai tulisan ini ditulis.
Setelah jedah beberapa bulan berhenti dari buletin sang bintang, bang yun kembali mengajak aku dan 2 orang temanku (Ishak dan Arbi) untuk membuat lembaga kursus cepat berbahasa inggris 6 bulan bisa. dilandaskan pada pengalaman bang yun mengajarkan bahasa inggris selama 6 bulan ke temannya. Setelah dievaluasinya cukup efektif dan berhasil dalam berbahasa inggris. Dengan menceritakan pengalaman dan latarbelakang dari bang yun, aku dan 2 orang temanku melihat kesungguhan bang yun yang rela meninggalkan posisinya sebagai pimpinan konsultan BMT KALBAR. Walaupun kami pada waktu itu telah berada di kelas 3 aliyah dan beberapa bulan lagi menghadapi ujian akhir nasional, tapi kami bersedia memberikan alokasi waktu khusus untuk turut mengelolah lembaga bahasa inggris yang bernama Sang Bintang School dengan program 6 minggu bisa. Dengan modal itu semua kami pun memulai melangkah dengan pasti untuk mengelolahnya dari mempersiapkan tempat belajar dan kantor, marketing sampai memulai kelas, yang kami juga mengikuti kelas itu dengan bang yun sebagai gurunya.
Perpisahanku dengan SBS
“Biarlah.. sejuta bencana datang, Tapi jiwa ini tak pernah mati, Hingga bencana bosan datang”
Setelah kelas 6 bulan bisa telah di mulai dengan murid sekitar belasan orang hingga bulan ke empat, yang bertepatan kelulusan ku dari MAN 2 dan bertepatan dengan berita ku diterima di sebuah perguruan tinggi negeri di Malang JATIM. di jurusan yang memang kuimpikan sejak ku di aliyah dulu, di fakultas psikologi. Setelah menerima berita itu, aku kordinasikan juga dengan bang yun terkait dengan ke-hengkanganku dari SBS. Pada awalnya bang yun cukup berat, namun bang yun juga memperhatikan karir akadeimis dan impianku. Akhirnya bang yun juga mengizinkan ku untuk berangkat ke malang untuk belajar psikologi disana. Namun bang yun tetap berharap padaku untuk segera kembali ke pontianak dan kembali mengembangkan SBS di pontianak.
Sebenarnya aku tak bermaksud untuk meninggalkan SBS dan bang yun serta kota pontianak yang aku cintai. Namun ketertarikan ku untuk kuliah di fakultas psikologi memmbuatku harus memilih untuk berpisah dengan SBS, Bang Yun, dan pontianak kota kelahiranku. Namun aku selalu berazzam untuk kembali dan membesarkan SBS, bang Yun(upz…hehe) dan pontianak kota kelahiranku.
Perjumpaan dan Ekspansi ku dengan SBS
“Biarlah.. milyaran makar mengganggu, Tapi jiwa ini tak pernah mati, Hingga makar merasakan balasannya”
Disela-sela libur semesterku, aku kerap kali pulang minimal 1 tahun sekali ke pontianak, disela waktu itu aku juga kerap kali berkunjung dan melihat perkembangan SBS yang dulu aku pernah bergabung dalam tim manajemennya. Ku melihat perkembangan yang sangat signifikan dari pertama kali didirikan. Aku semakin bersemangat untuk segera menyelesaikan kuliahku dan segera bergabung di SBS lagi. Namun setelah 8 semester kulalui di perkuliahanku, ternyata aku juga belum bisa menyelesaikan skripsiku yang terhambat dengan banyak hal.
Ditengah keruwetan dan keterhambatanku dalam mengerjakan skripsi, aku di hubungi oleh bang yun via telpon yang cukup lama durasinya. Yang isinya bang yun meminta ku untuk tidak pulang dulu, tapi aku diminta untuk mengadakan 6 minggu bisa di malang dan diberbagai tempat di Indonesia dengan format training bukan cabang. Aku terkejut, karena dulu dan hampir setiap aku pulang, bang yun selalu menyarankan ku untuk segera menyelesaikan kuliah dan bergabung lagi di SBS. Walau dengan ekspresiku yang biasa karena ku kenal dengan sosok bangyun yang selalu membuat keputusan diakhir. Aku tanggapi positif dengan memangkas habis seketika dalam benakku “apa iya aku buat kursus bbahasa inggris di malang kota pendidikan, yg otomatis bahasa inggris telah menjadi materi kuliah dan sarat di hampir setiap kampus? Trus belum lagi harus bersaing dengan lembaga kursus bhs inggris yang ternama di malang juga belumlah ku berfikir untuk mengganti pesona pare yang dapat ditempuh oleh mahasiswa dari malang sekitar 2 jam-an?” . Tanpa keraguan langsung ku terima tawaran dengan semua tantangannya. yang sebenarnya tawaran itu lebih pantas dianggap titah dari seorang abang ke-adiknya. Tawaran itu pun kudiskusikan kembali dengan bang yun untuk merubah formatnya, yang semula formatnya membuat training yang bukan format cabang, menjadi berfikir untuk format cabang. Walaupun format cabang itu menambah beban kerjaku tambah keras di malang dengan tanpa bertanya salary nya.
Buka SBS cabang dengan 10 juta?
“Biarlah.. triliunan kegagalan berdatangan, Tapi jiwa ini tak pernah mati, Hingga kegagalan merasakan gagal”
Dari percakapan ku dengan bang yun via HP yang jelas bang yun akan memberikanku dana 10 juta untuk pendirian cabang SBS di Malang. Dengan permintaan yang dahsyat dari bang yun yang berkarakter utama perfectionist, minta sewa ruko 3-6 bulan di tempat yang strategis, iklan koran, radio, pamflet, liflet, brosur pendaftaran, dll. Mari kita hitung ideal biaya diatas setelah aku survey. Sewa ruko di tempat strategis minimal 40 juta per tahun jika 1/3 nya jadinya 13,3 juta walaupun tidak ada yang mau menyewakan ruko untuk 3 bulanan, paling minim 1 tahun. Iklan koran advertorial 1,3 juta untuk satu kali tayang dengan oplah 40 ribu perhari. Iklan radio paling minim 900 ribu dengan 2 minggu siaran dan 1 kali talkshow di radio. Cetak pamlet, spanduk, dan liflet totalnya 1,4juta. Sekarang silahkan ditotal, kita akan menemukan angka 16,9 juta, itu harga belum termasuk untuk menggaji tim marketing dan administrasi. Modal yang akan diberikan dengan survey di lapangan selisih sekitar 6,9 juta, yang cukup jauh, karena lebih dari setengah kali lipat dari anggarannya.
Kuputar otak untuk mendirikan SBS yang telah menjadi satu dengan diriku untuk cabang Malang, sembari ku mengerjakan skripsiku yang diruwetkan dengan ketidak fokusan dosen pembimbingku itu, tapi kutetap semangat untuk mengerjakannya. Karena sudah pusing kuputar otak ini, pikirku mengatakan pusing ini harus segera dibawa ke ahlinya. Ku obati kepusinganku dengan bersilaturrahim ke ketua umum Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI) Malang. Setelah membuat janji, akupun datang untuk bersilaturrahim ke rumah pak asmualik, beliau ketua JPMI di malang. Aku berdiskusi tak kurang dari 1 jam itu mengokohkan langkah taktisku untuk mendirikan SBS cabang Malang. Selain itu aku juga banyak berdiskusi dengan teman-teman yang sudah kuanggap sukses dalam dunia usaha di malang.
2 Modal Besar
Setelah diskusi-diskusi itu ku lakukan sebagai obat pusing yang kutanggung sendiri itu, karena tak semua orang percaya usaha kursus yang akan kudirikan itu sukses di malang dengan modal 10 juta. Tapi bagiku ya.. mungkin-mungkin saja. Karena ku sudah punya modal yang besar minimal dua hal, yang pertama keyakinan dalam diriku pada Allah dan juga diriku yang telah menyatu dengan SBS. Dan yang kedua adalah kepercayaan dari bang yun, erik dan iqbal kepadaku. Khususnya erik dan iqbal yang percaya kepadaku dalam mendirikan SBS cabang Malang, tanpa mereka tahu berapa gaj yang akan mereka dapatkan yang sama halnya denganku.
Karena bekal persahabatanku dengan mereka berdua, yang notabenenya mereka adalah teman 1 kos ku 2 tahun terakhir ini, sehingga yang kami tahu adalah bagaimana caranya SBS cabang Malang ini berdiri sebagai icebreaking dunia pendidikan di malang, khususnya dalam bidang studi bahasa inggris. Yang selama ini di malang dan sekitarnya, untuk menguasai bahasa inggris masih membutuhkan waktu yang tidak sedikit, bisa berbulan-bulan, bahkan sampai bertahun-tahun untuk dapat menguasai bahasa inggris. Padahal bahasa inggris hanyalah kempuan atau skill bukan science yang membutuhkan waktu yang lama dalam mempelajarinya.
Sebenarnya SBS Cabang malang bermodal 2,6 jutaan..(Ajaib!!!)
Untuk aku dan dua orang temanku sebenarnya hanya cukup dengan 2 modal besar itu saja. Dengan modal itulah aku dan 2 orang temanku jalankan langkah taktisku untuk mendirikan SBS cabang Malang sebagai prototype di luar KALBAR khususnya untuk di Jawa. Dan setelah kuhitung untung dan rugi dari kebutuhan pembukaan cabang di malang, yang telah disepakati oleh bang yun. Ini rincian biayanya yang telah ku rancang, untuk biaya kantor selama sebulan untuk marketing dan administrasi adalah 350 ribu, di tempat yang sangat strategis ditengah-tengah kampus besar di malang. untuk biaya iklan totalnya 2,3 juta untuk 2 ribu lembar liflet, 500 lembar pamflet A4, 100 lembar pamflet A3, 5 helai spanduk dan izin pemasangannya, dan 1 unit printer, serta kelengkapan alat tulis kantor.
Raise Brand and Low Cost
Untuk pengeluaran yang lainnya adalah dengan pemasukan dari uang peserta yang membayar biaya belajar untuk program 6 minggu bisa. Untuk meminimalisir biaya penggunaan kelas dan memblow-up branding 6 minggu bisa di malang. strategi yang ku gunakan adalah dengan membangun kerjasama salah satu lembaga mahasiswa di Universitas Brawijaya dan Universitas Islam Negeri Maulanja malik ibrahim Malang. dengan dua keuntungan minimal, yang pertama menekan biaya penggunaan ruangan untu pembelajaran enam minggu bisa. Dan yang kedua adalah untuk mem-blow-up dan trust brand SBS sebagai pendatang baru di Malang. dengan beberapa perjanjian yang saling menguntungkan. Karena kerjasama ini akan lebih berdampak pada pengembangan SBS yang lebih baik lagi dalamjangka waktu yang panjang.
After Malang
Setelah selesai misiku di malang, aku pun kembali dan berniat untuk menetap di kota kelahiranku di pontianak tentunya aku diberikan tugas baru, sebagai penanggung jawab penyebaran buku dan training buku keajaiban belajar ke seluruh Indonesia, yang dimulai di 10 kota yang menjadi target sampai akhir tahun 2011. Sejenak kurasakan, di SBS yang kukenal saat ini begitu cepat takeover pekerjaan. Ternyata juga aku tidak hanya sebagai Penanggung Jawab untuk penyebaran dan pengadaan training keajaiban belajar saja, tapi juga aku bertanggung jawab atas program CSR dan perancang sekolah dan kampus jenius. Namun tugas ini seungguh membuatku tertantang dan telah menjadi bagian yang takterpisahkan dari kesenangan dalam hidupku. Ku hanya berharap semoga Allah selalu memberikan kemudahan bersama kesulitan yang mungkin akan kuhadapi dalam kehidupanku. Amiin ya Robb..