oleh Ridho Hudayana pada 3 Juni 2012 pukul 14:24 · Publik Teman Hanya Saya Khusus Teman Dekat Sang Bintang School Lihat semua d...
oleh Ridho Hudayana pada 3 Juni 2012 pukul 14:24 ·
19 April 2012
By. Ridho Hudayana
Bismillah, Alhamdulillah bisa hadir di Aceh, yang sebelumnya bermalam di Jakarta, yang saya beruntung bertemu bang Andri Zulfikar dan menginap dirumah abangnya dikawasan Karet setya budi. Dipagi harinya melanjutkan perjalanan kembali ke Bandara. Tiba di bandara jam setengah delapan dan langsung masuk untuk check in dengan memasukkan tas ransel dan buku 1 kotak yang walhasil overload 6 kg yang harus saya bayar untuk per-kilo nya 22 ribu, totalnya 132 ribu. Dan yang saya bawa adalah tas laptop.
Di ruang tunggu sembari menunggu dan menghubungi Indra dan iman, apa sudah sampai atau belum di bandara, sedari jam 8 pagi sampai jam setengah sembilan belum juga ada balasan juga sampai jam menunjukkan kurang lebih jam delapan lewat empat puluh menit baru ada balasan indra yang sedang menunggu di bagasi. Ayapun langsun menyamperinya ke ruang pengambilan bagasi. Sesampai disana masih menunggu sekitar 5-10 menit, sembari bercakap-cakap dengan Indra.
saya katakan ke indra untuk bawa satu kardus yang saya bawa ke pesawat supaya tidak terlambat kepesawat yang tinggal lima menit lagi keberangkatannya. Karena situasi waktu itu bandara cukup padat dengan check ini para calon penumpang, mana masuk ke ruang tunggu tidaklah lancar, karena harus mengantri di pintu pemerikasaan lagi. Ahirnya saya tepat jam 9 dan duduk sejenak dan pintu sudah dibuka untuk naik ke pesawat.
Di Pesawat
Ini adalah perjalanan pesawat yang lama bagi saya, selama 4 jam! Namun sangat mengasyikkan, karena saya selangi dengan membaca buku dan membuat desain poster , mendetailkan jadwal penaklukkan, yang harus saya lakukan. Dan sebelumnya saya sudah berdiskusi sejak jam 6 pagi tadi dengan tim aceh mengenai keberangkatan saya dan mengenai apa saja informai yang saya butuhkan untuk meeting disore harinya.
Ssesampai di medan ada waktu 20 menit untuk meliht-lihat keluar bandara dan menerima telpon dari winda yang menanyakan saya sudah sampai dimana dan menyiapkan kru SBS yang akan menjemput saya di bandara Sultan Iskandar Muda di Aceh.
Sesampai saya di bandara Sultan Iskandar Muda di Aceh dan setelah mengambil barang di bagasi, saya menuju pintu keluar yang anehnya tidak ada penjaga yang mengecek kecocokan barang bawaan dengan kode yang melekat di tiket pesawat saya. Hmm coba kalau orang lain ambil barang saya, pastinya nggak ada yang tau juga kecuali Allah swt.
Saya di jemput dengan tim yang mereka belum pernah ketemu dengan saya yang membawa kertas ukuran A4 yang menuliskan nama saya dan membawa stand baner 6 minggu bisa yang menandakan mereka menjemput saya. Hmm.. pikir saya, boleh juga neh kaya’ gini dijadikan strategi marketing 6 MB d Bandara, gratis bo’ haha..
Di Kantor SBS Aceh
Menyenangkan bertemu kota rencong yang sekaligus kota pecinta kupi ini karena sangat satu selera dengan minat ngupi saya. Dan sepanjang perjalanan ke kantor saya merasa suasana di aceh mirip seperti di madura dari sisi jalan yang diapit oleh dua jajaran gunung, dan suasana keringnya termasuk panasnya juga.
Sesampai di kantor yang berlamat di jalan T. Nyak Arief, Lamnyong, Banda Aceh itu. Berkumpul cukup banyak orang dengan aktifitas mereka masing-masing ang bisa dinilai sibuklah. Walaupun tidak memberlakukan SBS Premium. Pikir saya masa’ mereka nggak siap untuk itu? Hmm da yang salah nie..
Baru sampai saya sudah banyak bertemu dan berkenalan nama dengan kru disana. Sesampainya saya bercengkramah dengan beberapa dari kru sbs aceh dan kru kita sunyoto dan adit. Sembari melihat-lihat ruang belajar dikantor. Yang memang sedikit berantakan dan mirip kantor banget dengan sekat-sekatnya dan meja-mejanya yang bebeda di SBS pontianak.
RAPAT PRA
Setelah mandi dan sholat plus makan pagi dan siang, saya mulai mengajak CM & GB untuk memulai meeting santai sembari menceritakan latar belakang dan tujuan. Yang hadir diantaranya, amir, agung, rahmad, darlis, carel, dan dian.
Saya membuka dengan kuis, baagaimana seorang marketer mobil, yang dalam 1 bulannya da berhasil menjual 150 mobil.sembari merangsang mereka untuk menjawab, dengan beragai tipe jawaban yang berbeda-beda, sampai agung ulai terlihat agak pragmatis untuk berhenti menebak-nebak jawabannya. Setelah saya jelaskan rahasinya mereka tampak tertarik untuk mencobanya.
Setelah itu saya langsung masuk ke topik utama pembicaraan maksud dan tujuan plus sedikit penjelasan acara yang akan kita lakukan di aceh. Dan sekaligus saya mengecek apa yang saya mintakan sedari pagi tadi sudah saya tanyakan ke mereka tentang tempat dan siapa saja yang akan diundang dan dilibatkan.
Sejauh rapat itu dimulai mereka memahami apa yang saya maksud, tinggal diperdalam dan diperlugas sekaligus didetailkan setiap pagi briefing. Walaupun seperti yang kita ketahui mereka semua masih kuliah dan masih padat jadwal kuliahnya. Namun bagi saya itu bukanlah masalah yang serius. Karena mereka masih bisa membagi watunya. Meeting disore itu saya tutup dengan pembagian tugas dan meeting diesok harinya.
Setelah rapat, saya segera buka email dan meminta winda untuk nge-print file naratif city conquest. Dan kembali sedikit saya jelaskan mengenai hal yang di gelisahkan winda, mengapa banyak timnas yang datang secara bersamaan di aceh “sebegitu besrkah masalah kami?” kira-kira begitulah ekspresi kata-kata winda.
Malamnya saya langsung diajak oleh tim untuk silaturrahim ke Kabid Sekolah Menengah Atas, Dinas pendidikan, pemuda dan olahraga banda aceh dirumahnya yang tidak jauh dari kantor.
Sesampai dirumahnya, terjadi pembicaraan mengenai seminar pertama di Aceh yang menyulut kritikan yang disebabkan salah sangka seorang guru bahasa inggris di aceh terhadap program 6 minggu bisa, yang menurutnya itu tidak mungkin ditambah salah dengarnya, ketika seminar itu, yang ia bilang 1 minggu bisa tak oleh membaca, menulis, dan tak boleh PR.
Hal itu Ia bicarakan ke pak Kabid Sekolah Menengah Atas, yang dalam kesempatan silaturrahim ini beliau bicarakan kepada kami. Maklum aceh akhir-akhir ini sensitif oleh sekumpulan orang yang membawa hal-hal yang baru. Dan dicurigai pendangkalan aqidah.
Saya memahami apa yang pak Kabid Sekolah Menengah Atas itu maksud. Ya saran saya bapak itu diberikan buku keajaiban belajar saja.
Penilaian Sementara
Secara umum mereka memiliki kemauan kerja yang baik dan mereka sbs aceh ini memiliki banyak irisan program yang bisa kita selipkan acara-acara yag akan kita laksanakan. Hnya saja memang perlu di force lagi. Karena mereka memiliki kemauan disini butuh ngotot yang baik untuk masalah target waktu saja, karena mereka memiliki aktivitas kuliah dan ada yang kerja. Dan tinggal memilih pemimpin yang tangguh dan melatihnya ntuk ngotot dalam nge-deadline setiap agenda dan promosinya.
