By. Ridho Hudayana



Menarik panjang nafas dari seribu rutinitas
Retak terasa dihati menatap semua
Terasa menjadi friksi-friksi sampah
Membuat hati gelisah dipersimpang jalan
Bertanya dan bertanya pada orang dijalan
Tak kunjung solusi didapat dari seribu jawaban


Menghembuskan nafas, sembari berteriak
Aku gagal! Aku tak fokus, aku tak tau kemana..
Aku dan aku, aku dan aku, aku dan aku
Haruskah setiap hari berperang  aku dengan aku?
Setiap hari harus merayakan kekalahan demi kekalahan?
Miris untuk meratap kalah,  mengobati luka terus bertambah
Setiap hari berperang diri dengan diri, aku dengan aku..


Hai diri, aku ingin katakan padamu..
Suatu kata yang mungkin orang akan berpura-pura
 mengucapkanya padamu..
bahwa sesungguhnya.. sesungguhnya..
aku mencintaimu.. aku mencintaimu..
walau kita sering berperang dan saling melukai
namun itu karena kita masih saling mengenal saja


menang terasa menyerbak harum di jiwa
terasa hidup ini selalu baru dan menyatu
dari keretakkan-keretakkan seribu aktifitas
yang jenuh dan kehilangan fokus


senang bisa menyadari diri ini mampu bangkit
dan menang dari sengit perperangan
diri dengan diri dengan kata cinta..
ya.. hanya cinta.. padamu diriku..
 ·  ·  · Bagikan · Hapus