By. Ridho Hudayana Tidak seperti biasa tema tulisan yang saya gulirkan ditahun-tahun sebelumnya, yang focus menuliskan tentang banyak...
By. Ridho Hudayana
Tidak seperti biasa tema tulisan yang saya gulirkan ditahun-tahun sebelumnya, yang focus menuliskan tentang banyak hal yang membuat penulis dan pembaca akan terpesona dengan motivai dan inspirasi dari sisi positif kehidupan. Namun di penghujung tahun 2013 dan InsyaAllah di tahun 2014 ini penulis akan menulis lebih banyak tentang tema-tema kehidupan yang mengajak pembaca memandang motivasi, inspirasi, dan pijakan perubahan untuk hidup lebih baik dari sisi yang negatif alias negative side.
Bagi pembaca yang tidak siap untuk melihat dan mengambil pelajaran dan menjadi titik perbaikan dari sisi negatif, maka saya sarankan STOP BACA tulisan ini. Karena anda terlalu “baik” untuk kehidupan yang tidak selalu “baik” ini.
Sekali lagi tidak dalam rangka membuat pembaca menjadi paranoya alias menjadi orang yang menganggap orang lain bersalah atas penderitaan hidup pembaca, tapi lebih pada bagaimana memandang hidup ini menjadi suatu hal yang simple dan secara menyeluruh.
Siapa yang dibunuh dan siapa yang membunuh?
Kosakata yang banyak orang tabu mendengarnya, yaitu “membunuh” namun jelas terjadi disekitar kita. Tentunya yang dimaksud dalam tulisan ini adalah bukan “membunuh”secara fisik, namun lebih kejam lagi, yaitu “membunuh” mental, potensi, dan semua kemampuan yang seharusnya seorang manusia miliki secara utuh. Namun banyak yang dalam hidupnya tidak menyadari bahwa hidupnya sudah mati sebelum kematian datang pada dirinya.
Hari ini tak banyak orang yang kenal lagi dengan dirinya, sehingga sering berprilaku nekad melanggar semua ketentuan tanpa berfikir panjang. Dan adapun yang kenal dengan dirinya, terkadang terlalu menyederhanakan dirinya, menjadi makhluk yang mekanistik saja, yang berarti tidak lebih seperti robot. Sehingga melupakan potensi dirinya yang sangat luar biasa hebatnya.
Selanjutnya yang membunuh atau pembunuh itu, sebenarnya bukanlah orang lain, tapi diri anda sendirilah yang secara langsung maupun tidak langsung memiliki sumbangsih terbesar dalam konspirasi pembunuhan itu. Walaupun situasi dan kondisi lingkungan sekitar anda tetap memiliki sumbangan dalam pembunuhan diri anda, tapi diri anda lah yang menentukan apa mau dibunuh atau tidaknya, selain takdir.
Bunga Rampai Konspirasi
Tulisan berikutnya dan tema-tema berikutnya akan sangan berkaitan dengan yang disebut “Konspirasi Pembunuhan Massal”. Yang akan dibahas pelan-pelan oleh penulis dan tentunya juga harapan masukan dari para pembaca untuk memperkaya tulisan-tulisan penulis yang mengumpulkan pelajaran-pelajaran yang berserakan dari konspirasi yang bisa jadi tersusun dengan sangat disengaja, maupun yang sangat terancang dengan rapi.
Namun bisa jadi yang dituliskan oleh penulis adalah konspirasi yang orang lain banyak tidak menyadari, seperti hari ini ketika ingin membuat bangsa ini menjadi lebih baik, maka lihatlah sedang apa anak mudanya hari ini. Jika aktivitasnya belajar dan berkarya bersama untuk agama dan bangsanya, maka pasti Indonesia akan menjadimacan dunia, bukan asia lagi.
Maka bagi saya inilah pentingnya saya menyusun bunga Rampai konspirasi pembunuhan masal, lebih dari sisi mengambil pelajaran dan fakta dilapangan, tanpa mengenyampingkan fakta yang ada di sejarah dan media masa. Wallahu’alam bishowab.