By. Ridho Hudayana Apa yang akan anda jawab jka ada yang bertanya pada anda, pekerjaan apa yang anda sukai? Mungkin kalau anda ...
By. Ridho Hudayana
Apa yang akan anda jawab jka ada yang bertanya pada anda,
pekerjaan apa yang anda sukai? Mungkin kalau anda menjawabnya dengan otak “reptil”,
kira-kira jawabannya begini; “saya mau kerja yang tidak banyak bekerja, tidak
beresiko, dan menghasilkan uang yang banyak”, karena sebagian besar manusia
adalah orang yang akan menjauhi kesengsaraan dan mendekati kenikmatan. Dan itu
sah-sah saja, tapi permaslahannya sering nimat yang dibayangkan, tidak banyak
terwujud dalam kehidupan, karena senikmat-nikmatnya kita rasakan hidu didunia
ini, pasti kita merasakan kesengsaraan hidup. Walaupun sebentar saja.
Namun, Kalau ada yang bertanya pada saya, pekerjaan apa yang
menyenangkan untuk saya kerjakan, maka saya akan menjawab 3 hal; Membaca Buku
dan Orang, Menulis emosi, inspirasi dan peristiwa, dan Melatih orang untuk
Hidup dan Kehidupannya. Tiga hal inilah yang menurut saya sangat menyenangkan
dan sengsaranya banyak juga, diantaranya saya akan menyesal, sedih, malu, dll. Jika
saya lalai dan tidak mengerjakan 3 hal yang bagi saya kenikmatan itu.
Paradox Masa Kecil
Ibu saya, sang pahlawan dalam hidup saya, mengingatkan saya
akan cerita masa kecil saya, yang tidak mau sekolah, dengan alas an yang
berbeda-beda setiap kali ditanya. Dan ibu saya berujar dalam dialek melayu “nak..
nak.. siape nyangke dek dho(saya) bisa S1, kalau ingat dulu’ dek dho tu, ndak
mao’ sekolah, padahal ibu nie guru” ya itulah perjuangan bu saya yang
meyakinkan saya sekolah itu “nikmat” dan Alhamdulillah, saya sangat
menikmatinya. Dan membuat saya sampai saat ini merasakan kenikmatan belajar
dimanapun dan dari siapapun.
Ketika saya duduk dibangku sekolah, saya jauh dari sebutan
kutu buku, walaupun kerap kali juara satu di kelas, namun saya adalah orang
yang sangat malas membaca, kok bisa? Ya karena setiap ulangan umum akan
digelar, maka solusinya saya minta ibu saya membacakan buku pelajaran yang akan
menjadi bahan ulangan besok. Namun hari ini membca bagi saya adalah hal yang
sangat menenangkan dan menenangkan dalam hidup saya.
Ketika di sekolah menengah pertama, Pelajaran yang membuat saya
agak enggan mempelajarinya dari pelajaran Bahasa Indonesia adalah menulis
karangan, karena tidak tau apa yang mau saya tulis. Dan saya sangat menjauhi
diskusi dan berbicara di depan orang banya, karena itu membuat saya malu dan
tidak bisa berkata-kata. Dan hari ini, saya sangat ingin hari-hari saya, saya
isi dengan berdiskusi, berbicara diseminar-seminar dan melatih orang disekitar
saya.
Dan di tahun 2014 ini, saya akan terus focus dengan apa yang
saya senangi tadi, supaya tahun 2014 ini penuh dengan kesenangan yang
membahagiakan hidup dan menjadi saksi ketika di hari perhitungan amal di akirat
kelak, semuanya menjadi pemberat amal kebaikan, InsyaAllah.
Membaca Buku dan
Orang Membaca Buku dan Orang
Saya yang dulunya malas membaca dan berteman juga dengan
teman yang malas membaca, jadi komplit bagi saya untuk terus tidak membaca,
namun saya menjadi pecundang dulu sebelum menjadikan Islam sebagai jalan hidup,
melainkan hanya Islam dalam ibadah dan seremonial saja. Tapi…
Beruntunglah saya dan anda yang saat ini menjatuhkan pilihan
Islam sebagai jalan hidup ini. Karena hanya Islamlah yang kitab sucinya Al-Qur’anul
Kariim, yang pertama kali mewajibkan ummatnya untuk membaca. Ini berarti pesan
kepada kita untuk menguasai hidup kita, dan mempermudah hidup kita adalah
dengan membaca.
Dalam arti sempitnya membaca dimaksudkan membaca tulisan,
seperti kebayakan kita melakukan aktivitas membaca, bisa majalah, buku, dan
lain sebagainya. Yang di tahun ini saya targetkan mampu membaca 356 buku selama
tahun 2014 ini insyaAllah. Karena saya menyadari betul ketika menurut pencatat
judul buku yang terbit setiap tahunnya, ada lebih dari 1 juta judul? Pertanyaannya
berapa buku yang telah anda baca?
Selain itu memang, bagi saya membaca buku membuat hidup
terasa mudah dan menenangkan. Karena banyak ilmu yang dibahas dalam buku yang say
abaca, dan coba saya terapkan dan juga turut mengajak orang lain untuk
menerapkannya, Bagaimana dengan anda?
Dan dalam makna yang luas adalah membaca apa yang ada dialam
semesta, dan dari semua hal yang ada di alam semesta yang senang saya baca
adalah manusia alias orang, karena oranglah yang mengelolah alam semesta ini
dan berperan yang signifikan, maka melalui membaca orang ini, saya mampu
mempredisikan masa depan. Dan dengan membaca orang saya menjadi lebih terampil
dalam membantu orang untuk menyelesaikan permasalahannya dengan cara terbaik
yang dimilikinya. Menarik bukan?
Menulis emosi,
inspirasi dan peristiwa
Saya dulu di Sekolah Menengah Pertama(SMP) yang yang sangat
tidak menyenangi menulis berformat karangan, karena tidak tahu apa yang harus
saya ceritakan. Walaupun sempat di SMP saya menulis, namun saya lebih banyak
menulis puisi dan sedikit pantun. Entah kenapa saya juga heran, saya bisa
menulis puisi, namun setelah saya piker-pikir saya itu romantic ya.. haha..
narsis. Bukan tapi ternyata seharusnya yang paling mudah kita tuliskan adalah
apa yang kita rasakan alias apa yang ada di emosi kita yang begitu memuncak. Bagaimana
dengan anda?
Sekali lagi, beruntung sekali saya, anda dan kita semua yang
menjatuhkan pilihan hidup kita dalam Islam. Karena hanya Islamlah yang menamai salah
satu surah dalam kitab sucinya Al-Qur’anul kariim dengan nama PENA alias
Al-Qolam. Dan apa fungsi pena? Ya, untuk menulis. Dan bagi saya menulis adalah
seni menata jiwa dan menata nafas kehidupan. Karena ketika kita mampu merangkai
kata, menjadi kata yang kuat dan menunjukkan optimisme hidup, maka kesuksesan
tinggal selangkah lagi, yaitu dengan perbuatan.
Maka saya bertekad untuk lebih sering menulis yaitu 365
tulisan dalam tulisan, itu artinya di tahun 2014 ini saya bertekad untuk
merayakan hidup dengan menuliskan semua yang ada di emosi saya, dan semua hal
yang bisa menginspirasi baik melalui peristiwa maupun perjalan hidup saya dan
orang lain yang hebat. Sebagaimana Rektor saya Pak Imam Suprayogo di
Universitas Islam Negeri Malang dulu melakukannya. Beliau yang kesehariannya sibuk
saja bisa menulis setiap hari, hingga hari ini? Bagaimana dengan kita?
Melatih Orang untuk
Hidup dan Kehidupannya
Pernahkah anda temui orang yang hidup tapi tidak punya
tujuan dan semangat hidup? Atau anda juga pernah mengalaminya, tidak punya
tujuan dan semangat hidup? Sebenarnya itulah secara singkat saya katakan orang
yang mai sebelum kematian itu datang, why? Ya karena, orang hidup itu butuh
tujuan supaya bisa mengatur, menyelamatkan dan membuat hidupnya lebih sukses. Dan
hidup ini butuh semangat, karena semangatlah membuat orang tidak mudah menyerah
dan terus bahagia dalam hidupnya.
Bekali-kali lah saya, anada dan kita semua yang selalu
menjadikan Islam sebagai jalan hidup. Karena semua hal yang kita butuhkan untuk
hidup yang bertujuan dan bersemangat itu ada dalam Islam. Karena orang yang ber
Islam dan Ber-Iman, selayaknyalah selalu bertujuan syurga dan selalu
bersemangat karena Allah selalu ada dibalik semua usahanya.
Berapa tahun akhir ini saya menetapkan diri saya untuk
menjadi pelatih hidup, walaupun saya yang dulunya di SD dan SMP adalah orang
yang tidak dan sangat tidak suka berbicara didepan umum. Namun ketika banyak
yang saya baca, pelajari dari seminar, training dan coaching. Membangun mental
saya menjadi pembicara dan mengautkan tekad saya untuk melatih orang lain untuk
hidup dan kehidupannya yang saya targetkan di tahun 2014 ini berbeda dari
beberapa tahun kemaren, saya targetkan mampu 720 jam pelatihan formal dan
informal. InsyaAllah
2014 Anda Mau Ngapain?
Setelah memaparkan siapa saya dan mau ngapain saya dalam
tulisan ini, Pertanyaan untuk anda “2014 anda mau ngapain?” walaupun itu mudah,
namun susah mewujudkannya, kenapa? Banyak faktor sebenarnya, namun pertanyaan
yang harusnya kali pertama anda jawab adalah siapa anda sekarang dan di tahun
2014? Karena resolusi atau target 2014 anda akan sia-sia jika anda tidak tahu
siapa anda sekarang dan akan menjadi siapa anda di tahun 2014? Wallahu’alam
bishowab.