Semoga Delay, Ya Allah...

#Survive and Net-Heart" By. Ridho Hudayana Inilah sedikit kisah bertahan hidup dan menikmati hidup yang saya lakukan d...



#Survive and Net-Heart"
By. Ridho Hudayana

Inilah sedikit kisah bertahan hidup dan menikmati hidup yang saya lakukan di tanggal 5-6 Februari 2012, setelah berjbaku dengan training manajemen nasional, daerah, sampai umum, yang dilaksanakan oleh lembaga belajar efektif Sang Bintang School di Malang 2 minggu. Hingga akhirnya saya kembali ke kota khatulistiwa tercinta, Pontianak name kote nye #logat pontianaknya begitulah kira-kira.Tidak seperti kisah biasanya yang saya alami, kepulangan saya dari malang ke Jakarta dan jakarta ke pontianak kali ini seperti training tambahan yang istimewa bagi saya. Karena kepulangan kali ini adalah gabungan antara usaha yang kepepet dan tawakal yang sukses. Cukup unik bagi saya, inilah kisahnya, selamat menikmati...

Goodbye Mataremaja (KA. Ekonomi)
Awalnya saya rencanakan untuk singgah ke Cirebon makanya saya tidak memesan tiket pesawat Surabaya-Jakarta, tapi yang saya pesan adalah tiket pesawat Jakarta-Pontianak pada tanggal 6 Februari 2012. Maka seharusnya saya bisa pesan tiket kereta api dari malang ke cirebon pada tanggal 4 februari, supaya tanggal 5 nyampe dan mengelarkan urusan disana sehari terus langsung ke jakarta n ke bandara pada tanggal 6.Namun ketika memesan tiket kereta untuk keberangkaan tanggal 4 februari, gagal, karena sudah keburu diambil oran dan yang masih ada tiket keberangkaan tanggal 5 dari malang ke jakarta. Akhirnya saya ambil tiket kereta yang rutenya malang-jakarta yang tanggal 5 februari, rencananya langsung ke jakarta saja tanpa singgah ke cirebon.

Nah pada tanggal 5 februari saya sudah siap-siap berangkat ke stasiun. Tidak seperti biasanya, saya tidak diantar dengan sepeda motor, akhirnya saya naik angkutan umum yag diantar oleh bro erik, dengan menyisihkan waktu 45 menit dari keberangkatan kereta khawatir angkutannya "ngetem" lama.

Namun tidak biasanya lagi, "ngetem" angkutan ini lama banget, karena nunggu penumpangnya penuh, namun karena tidak penuh-penuh, jadinya saya di transfer supir angkot itu ke angkot yang sudah lumayan penuh. Walaupun sudah cukup kenceng jalannya angkot yang saya tumpangi ini, namun sesampainya di stasiun, tetp aja saya ketinggala kereta dengan beberapa penumpang lainnya. Mana tiketnya hangus alias nggak bisa dipakai untuk besoknya.Dalam hati saya berkata, hmm.. mungkin memang saya sudah tidak pantas naik yang EKONOMI, hehe.. yaudah goodbye mataremaja..

I am Not Cheap!
Saya mulai berfikir jangan sampai tiket pesawat yang sudah saya beli untuk keberangkatan 6 februari ini juga hangus, dikarenakan ketinggalan kereta apai mataemaja itu. Akhirnya saya berfikir ncoba ke terminal untuk naik bus dari malang ke jakarta, namun di sore itu sudah tidak ada yag ke jakarta kalau ke cirebon ada, namun masalahnya di terminal Arjosari itu nggak ada ATM nya, mana saya nggak bawa uang banyak untuk membeli tiket bis,  dan saya telpon bro erik mencari saran ditengah kebingungan saya untuk naik kendaraan apa.

Memang ribet dengan beberapa alternatif yang sulit segera diputuskan, selain bro erik banyak juga temen-temen yang saya hubungi.Dan akhirnya saya coba menjalankan saran bro erik yang mahal itu, naik pesawat dengan biaya yang tidak murah. Dan saya langsung take action untuk naek bis dari malang-surabaya.

Walaupun uang tidak cukup, akhirnya di tengah perjalanan antara malang surabaya, saya menghubungi bang Yun untuk Prive nambah uang saya untuk naik pesawat dari surabaya ke jakarta. Dan alhamdulllah langsung terkirim uang 200 ribu untuk menambah uang saya untuk naik pesawat. 

Karena setelah saya perhitungkan kalau naek bis atau travel yang beda tipis dengan pesawat, yang perhitungan saya lebih beresiko untuk tepat waktu sesuai jadwal pesawat Jakarta-Pontianak. Walaupun seperti nekad, tapi juga sudah saya perhitungkan, jika tidak dapat harga pesawat yang sesuai dengan kantong saya, maka saya akan kembali keterminal bungur asih dan pergi ke Jakarta dengan bis atau travel yan mungkin tersedia.

Sesampai di bungur asih saya naik bis DAMRI ke Bandara Juanda, dan sesampai disana, saya Cuma melihat layar keberangkatan, dan muncul lah sang calo tiket, yang menanyakan sudah punya tiket? Saya menajawab belum, kemudian dia bertanya kemana dan jam berapa saya berangkat. Dan menawarkan tiket dengan harga tiket dan jam yang beragam. Dari 1 juta sampai 500 ribu, yang saya tidak punya persediaan uang sebanyak itu.

Networking tak cukup! Tambah Dengan Net-Heart!
Setelah beristirahat sejenak dan minum brown coffee, saya bergerilya untuk mencari tiket mura disetiap locket maskapai penerbangan. Satu persatu saya tanyakan jam dan harga tiket termurah (hmm.. back packer bangett) malam ini.

Tentunya saya berharap bisa terbang di jam malam. Karena mengingat saya akan berangkat jam setengah dua. Jadi daripada lama nginap di emperan bandara Soekarno Hatta, baiknya nginap diruang tunggu yang nyaman di Juanda.Setelah akhirnya saya dapatkan tiket dengan harga terendah di loket di maskapai Batavia Air, yang akan berangkat jam 08.50 wib. Saya jadi berfikir juga, sambil melihat kantong,

Cuma cukup untuk airport tax Juanda, terus bagaimana untuk airport tax di bandara soekarno hatta? Bagaimana dengan makan malam?Saya akhirnya mengeluarkan jurus pamungkas saya, jurus ini menguji Net Heart alias jaringan hati alias pertemana dan persaudaraan saya dengan relasi yang pernah saya bangun. Akhirnya saya SMS seorang teman yang sudah saya anggap kakak, sebut saja kak fitri. Saya kirim SMS dan menceritakan kondisi saya dan apa yang saya butuhkan.

Sementara networking saya sudah tidak bisa memberikan bantuan. Bisa terbayang jika kantong saya tidak cukup untuk airport tax, ya sama saja saya tidak bisa terbang ke pontianak dan menyia-nyiakan tiket seharga setengah juta itu. Sekalipun saya sudan sampai di bandara.Dah akhirnya dikirimlah uang itu oleh kak fitri yang baik hatinya dan anggun pribadinya itu. Namun memang saya sudah tidak berfikir untuk makan.

Namun kepikiran juga ketika merasakan perut yang berbunyi seperti peluitnya kereta api.Setelah saya check in di bandara saya langsung menuju ke ruang tunggu dan sebelumnya saya sholat Mahgrib-Isya Jama' qoshor. Setelah sholat, dan berdoa semoga Allah selalu mengampuni dosa-dosa say dan memberi saya kemudahan dalam perjalanan. Saya juga berdo'a semoga penerbangan saya di-delay.

Do'a terakhir inilah yang jarang dan tidak pernah saya lakukan dan mungkin tidak banyak orang yang berdoa seperti itu. Karena saya berfikir, lebih baik lama diruang tunggu, daripada berlama-lama kedinginan diluar bandara Soekarno-Hatta, karena nanggung kalau harus nginep di rumah teman atau keluarga di jakarta. Bisa-bisa sia-sia pengorbanan saya untukmenggunakan tiket yang sudah dibeli oleh teh Nci (Admin Nasional SBS) daari Jakarta-Pontianak.

Doa Delay Terkabul+free dinner!
Singkat cerita seusai sholat, saya masuk keruang tunggu, yang dipenuhi wajah-wajah lelah penumpang yang sejak dari pukul lima sore tadi menunggu keberangkatan mereka ada yang ke Jakarta, ada yang ke Banjarmasin. Ya seperti biasa Batavia Air yang jago delay ini memang sering seperti itu.

Dan mereka memberikan konpensasi makan malam, hmm.. menarik juga neh, Sepertinya do'a saya akan segera terkabulkan dan plus dapat makan malam, kata saya dalam hati.Sungguh Allah maha pengasih maha penyayang yah.. yah paling tidak ungkapan itulah yang selalu orang katakan ketika mendaptkan rezeki, seperti saya pada waktu itu, hehe.. benaar saja, jam dinding menunjukkan jam 21.30 wib. itu berarti pesawat yang akan saya tumpangi ini di delay.

Dan sudah ada petugas bandara yang menyediakan makanan kotak. Biasa sebagai kompensasi yang sangat mengecewakan bagi orang yang sedang keburu untuk sampai tepat waktu. Namun tidak bagi saya yang memang sejak tadi asyik ngenet diruang tunggu dan baca buku yang sangat menikmati delay ini. Alhamdulillah dapet bonus makan malam gratis, cause kantong sudah sangat menipis untuk makan malam dengan harga udara yang mahal di bandara itu. Sungguh nikmat pada waktu itu.

Semoga Pilotnya Gak Ngantuk
Singkat cerita, jam 00.00 wib. Akhirnya dipersilahkan untuk masuk ke pesawat, walaupun sebelumnya saya juga mendapatkan kompensasi mie kotak lagi dari maskpai itu. Ketika saya masuk ke pesawat, surabaya berhujan cukup deras, so sweet suasana pada waktu hujan, karena saya sangat senang pada waktu hujan, yang dalam suatu hadits dijelaskan sebagai waktu di istijabahnya doa.Namun ketika memperhatikan pramugari dan pramugara di dalam yang wajah mereka kelihatan sekali lelah dan ditambah mata mereka yang sudah terlihat memerah.

Dan saya bayangkan bagaimana dengan pilotnya ya? Hmm.. saya langsung berdoa semoga pak pilotnya sehat dan segar membawa kami sampai ke Jakarta dengan selamat.

Dari Tidur Di Pesawat Sampai Tidur Di Emperan Bandara
 Tidak lama selang beberapa menit kemudian saya begitu mengantuk dan bedoa tidur dan memejamkan mata dan tidur. Memang saya memiliki kelebihan kalau saya mereasa ingin tidur, maka sya akan sangat mudah untuk tidur.

Setelah saya terbangun dan saya melihat ke jendela rupanya kami sudah mendarat di bandara Soekarno-Hatta dengan selamat, dan saya berucap Alhamdulillah, dengan masih segera menyegarkan diri dari tidur pulas tadi.Tantangan berikutnya adalah, dimana saya harus tidur? Sementara saya melihat di hp saya menunjukkan jam 01.50 wib. Hmm.. berarti ukan jam 12.00 wib. tadi saya berangkat dari Juanda. Dan stelah keluar dan mengambil barang dibagasi, saya kemudian keluar dari ruang bagasi menuju pin keluar dan mencari tempat untuk menginap.

Sebagian dari penumpang sudah dapat jemputan dan ada yang naik taksi dan hampir tidak ada yang tinggal di bandara/menginap di tepian bandara kecuali saya dan beberapa orang didepan tangga. Dan saya mencari tempat dibelakang tangga dan berusaha mengatur dan menyusun tiga tas yang saya bawa, semoga aman dan tidak dicuri orang. Sembari membaca doa tidur, sejenak saya terlelap dengan banyak mimpi-mimpi yang tidak jelas namun tidak menyeramkan.

Check In jam 5 Subuh
Tersentak saya bangun ditengah keramaian orang yang terbirit-birit menuju pintu check in. Saya melihat ke jam di hp yang menunjukkan jam 5 subuh, masih cukup gelap. Sambil menyegarkan dri saya berfikir bagaimana bisa masuk ke ruang tunggu. Karena katanya bro erik, bisa masuk itu 2 jam sebelum masuk ruang tunggu, sementara tiket saya jam setengah dua. Tapi saya teringat dengn orang yang ada di travel sekitar tahun lalu bisa check in via telpon.

Akhirnya saya dengan pede nya merangsek masuk dengan tiga tas bawaan untuk check in. Alhamdulillah, saya bisa check in dan langsung menuju ke musholla untuk sholat subuh. Walaupun saya belum bisa memasukkan 2 tas bawaan saya karena, check in bagasi barang belum dibuka.  Setelah sholat subuh berjama'ah  saya baca quran dan duduk-duduk di depan musholla sambil nulis sembari ngenet.

Rencananya mau ngafe cantik di badara, tapi semua cafe di bandra saat itu penuh. Jadinya ya saya tetap duduk di depan musholla. Sampai waktu dhuha, saya sholat dhuha 4 rakaat dan setelahnya doa dan membaca quran. Setelahnya saya terlibat dalam percakakapa kecil dengan 2 orang bapak ang dari berbeda pulau, yang satunya dari lampung dan satunya dari jogja, namun berbahasa sama, yaitu bahasa jawa dan Indonesia. Jadinya saling berbagi cerita 3 pulau, jawa, sumatera dan kalimantan deh..

Roti aja di mark-up 400%???
Beberapa waktu kemudian tibalah saatnya untuk sholat jama'-qoshor zuhur dan ashar, musholla pun dipenuhi dengan calon penumpang pesawat dari berbagai maskapai dan berbagai tujuan. Setelah sholat barulah saya membagasikan kan ransel dan tas jinjing yang saya bawa ke bagasi.

Sekarang saya semakin enteng bergerak. Namun perut sudah tidak bisa diajak kompromi lagi, karena sedari tadi pagi belum sarapan.

Akhirnya hunting roti, karena cukup sulit mencari makanan untuk makan siang yang enak apalagi yang enak di kantong. Memang harganya serba udara, tapi akhirnya dapet jga roti yang  harganya di mark-up 400% dari harga pokoknya, yang kalau kita beli roti itu di pedagang kaki lima harga maksimalnya 2000 rupiah, di bandara dijual dengan harga 8000 rupiah, hmm... Tapi ya tetap saya beli, dan seketika habislah uang dikantong. Hmm.. ini nikmat yang betul-betul pas dikantong dan diperut.

Alhamdulillah, pesawat jakarta-pontianak tidak delay, dan saya bisa pulang tepat waktu. Sesampai di pontianak, saya sudah dijemput dengan bapak, ibu dan keponakan.senangnya melalui  2 hari satu malam yang penuh tntangan yang menguras otak dan mental.

Ini Ceritaku, Mana Ceritamu?
Pengalaman ini meyakinkan kepada saya, bahwa tidak hanya networking yang bekerja, namun net-heart juga menjadi dominan dalm situasi yang genting dan sedikit krisis seperti ini. Semoga pengalaman ini menjadi pembelajara bagi diri saya sendiri untuk senantiasa survive dan terus melangkah kedepan semakin cepat disertai dengan membangun net-heart lagi dan lagi. Bagi anda yang membaca, semoga jadi sedikit pelajaran untuk dicoba kalau mau, hehe.. bukannya untuk sok jagoan ya, tapi untuk menikmati hidup yang sekali ini!
 ·  ·  · Bagikan · Hapus

COMMENTS

Nama

Advertorial Download Forum Konseling Gratis Indonesian Jenius Juragan Donat Motivasi Harian Paradigma Psikologi Puisi
false
ltr
item
Ridho Hudayana: Semoga Delay, Ya Allah...
Semoga Delay, Ya Allah...
http://photos-a.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-prn1/536501_2936533293747_1273547891_2226612_802066825_a.jpg
Ridho Hudayana
http://ridhopsi.blogspot.com/2012/05/semoga-delay-ya-allah.html
http://ridhopsi.blogspot.com/
http://ridhopsi.blogspot.com/
http://ridhopsi.blogspot.com/2012/05/semoga-delay-ya-allah.html
true
7614345822492057109
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy