Publik Teman Hanya Saya Khusus Teman Dekat Sang Bintang School Lihat semua daftar... SBS College smpn 07 pontianak Sang Binta...
tenang dan pasti
By. Ridho Hudayana
“Di Balik Kebesaran Pria dan Kehebatan Dunia, Ada Wanita Mulia di Belakangnya” By. Ridho Hudayana
Wanita Itu Adalah Makhluk Yang Jumlahnya Banyak Namun Spesial
Saya jadi teringat dengan teman saya erik, kalau dia jalan-jalan ke Mal di malang, dia sering berceloteh, kalau busana pria itu modelnya sedikit dan mahal pula harganya dari pakaian dalam sampai pakaian luar. Coba bandingkan dengan pakaian wanita, banyak model, banyak pilihan, dan yang jelas harganya murah-murah, ini kan gak adil! Celotehnya iri.
Ya ada benarnya juga se temen saya erik itu, rasa-rasanya sebagai lelaki dalam berbusana jadi didiskriminasikan sebagai bangsa nomer dua, haha..
Tapi itulah salah satu fakta yang jelas dunia ini men-spesialkan wanita dalam hal berbusana, produsen pakaian berlomba-lomba memproduksi busana wanita dengan berbagai model dan berbagai warna, dari pakaian tertutup sampai pakaian yang kekurangan bahan pun sepertinya menjadi banyak diproduksi.
Marketing in Venus=Wanita
Marketing in Venus ini saya sekitar 5 tahun yang lalu buku karangan hermawan kartajaya, walaupun saya belum “ngeh” dengan penulisnya, namun buku ini berisikan perspektif marketing di bumi yang lebih mirip venus. Maksudnya bukan bumi jadi venus, tapi maksudnya adalah, venus sebagai simbol wanita dan Mars adalah simbol laki-laki.
Dalam buku ini memberikan pemahaman tentang bahwasanya markering dilakukan hari ini adalah dengan memperlakukan pelanggan seperti halnya wanita ingin diperlakukan. Misalnya wanita itu selalu ingin di mengerti.
Maka strategi marketing dalam buku marketing in venus ini mengarahkan perusahaan atau perorangan untuk melakukan marketing dengan strategi mengerti pasar atau pelanggan supaya pelanggan setia, layaknya wanita kalau mereka dimengerti, mereka akan senantiasa setia, hmm.. ckckck..
Saya berpikir, apa maksud buku ini? Kenapa marketing pun dikaitkan dengan wanita dan sifat kewanitaannya secara emosi dan perlakuannya. Hmm lagi-lagi saya sebagai pria menjadi iri dan merasa makhluk minoritas yang kalah dengan makhluk yang disebut wanita? Bagaimana dengan anda???
Manajer yang Hebat=cerewet=wanita?
“manajemen itu harus cerewet, kalau mau perusahaan maju” By. Afeks
Saya akhir-akhir ini menjadi sahabar smart listener, salah satu stasiun radio di Indonesia yang secara focus membincang masalah manajemen dan bisnis. Ya lebih berbobotlah dari pada denger radio yang termehek-mehek geje..
Setiap rabu jam setengah delapan saya biasanya stay in Smart FM. Mendengarkan acara yang dipandu oleh pak Afeks (mohon maaf salah penulisan nama dan gelar) dalam acara Wisdom of Business. Pada waktu itu membahas tentang bagaimana manajemen itu bisa unggul dan hebat.
Pak Afeks menjelaskan kalau mau manajemen yang unggul dan maju, maka manajemen harus “cerewet”. Karena itu perusahaan akan berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan SOP (Standard Operational Prosedure) dan sesuai dengan pencapaian KPI (Key Performance Indicator).
Maka untuk mencapainya manajemen harus “cerewet”. Lanjut pak Afeks mengatakan biasanya yang “cerewet” dalam manajemen itu adalah wanita, dan tak jarang manajer yang terbaik di perusahaan itu adalah yang dipegang oleh Wanita.
Lagi-lagi saya menjadi grrrrrr…. Untuk hal ini, kenapa wanita lagi?? Apa saya harus mengakui manusia berjenis kelamin wanita adalah makhluk tuhan yang dominan???
Lain-lain..
Belum lagi kalau saya membaca Al-Qur’an, maka surat An-Nisa (wanita) adalah surat yang khusus. Dan tidak ada surat khusus yang berjudul Ar-Rijal (laki-laki). Ada istilah juga wanita adalah tiang Negara, tiang agama. Yang intinya posisi wanita sangat penting, dan penting buangett bagi pria.
Karena banyak penyerangan dan penaklukan antar bangsa, terdahulu dan antara kerajaan di Indonesia dan di belahan dunia lainnya adalah dikarenakan harta, tahta dan wanita. Wanita menjadi harta yang diperebutkan dan menjadi harga diri dari suatu bangsa dan bagi kaum laki-laki.
Itulah mengapa di zaman jahiliyah masa Rasulullah kaum kafir qurais membunuh anak wanita mereka. Bukan karena mereka tidak menyukai anak wanita mereka tanpa alasan. Tapi lebih kepada budaya berperang mereka, yang konsekuensi dari pihak yang kalah adalah menyerahkan harta mereka dan wanita-wanita mereka yang biasa yang menang akan memperkosa wanita-wanita mereka di depan mata mereka (yang kalah). Dan membuat harga diri mereka hilang. Itulah yang membuat mereka untuk membunuh anak wanita mereka.
bunda Aisyah r.a : wanita yang mulia; "yaitu wanita yang tidak pernah mengenal perkataan yang tercela; tidak terpincut dengan rayuan lelaki; hatinya kosong kecuali berhias untuk sang suami; dan senantiasa setia menjaga martabat keluarganya"
