MEMPERSIAPKAN MASYARAKAT ISLAMI DI INDONESIA (selesai)

By Ridho Hudayana Syari’at Islam dan Tantangannya Tidak bisa dipungkiri, gejala ini telah memicu perdebatan yang cukup tajam di kalan...






By Ridho Hudayana

Syari’at Islam dan Tantangannya
Tidak bisa dipungkiri, gejala ini telah memicu perdebatan yang cukup tajam di kalangan gerakan Islam Indonesia. Sejumlah organisasi Islam secara terangterangan mendukung atau bahkan meminta agar negara mengesahkan hukum Islam sebagai hukum nasional. Termasuk ke dalam kelompok ini adalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), 5 Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), 6 dan Front Pembela Islam (FPI). Juga sejumlah partai Islamis seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Bulan Bintang (PBB). Sementara di sisi lain, tidak sedikit pula gerakan Islam kultural yang menentang pemberlakukan syari’at Islam secara formal di Indonesia. Kelompok ini umumnya didominasi oleh aliran muslim progresif baik yang berafiliasi ke NU maupun Muhammadiyah, ataupun yang tidak memiliki afiliasi organisatoris. Jaringan Islam Liberal (JIL), Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM), Jaringan Islam Emansipatoris, Rahima dan Paramadina adalah sedikit di antara gerakan Islam progresif yang menentang pemberlakuan syariat Islam di Indonesia.
Baik kelompok pengusung maupun penolak pemberlakuan syari’at Islam sama-sama mendasarkan diri pada argumentasi yang kuat. Para penganjur formalisasi syari’at Islam meyakini bahwa syari’at Islam adalah satu-satunya solusi bagi persoalan multidimensi yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Sementara kelompok penolak umumnya mengajukan realitas pluralitas kehidupan kebangsaan di Indonesia, utamanya dalam konteks agama sebagai alasan. Perdebatan itu tidak hanya terjadi pada level civil society tetapi juga merambah ke tingkat parlemen. Ini bisa  dimaklumi, mengingat proses legislasi hukum tidak mungkin dilakukan tanpa peran kalangan parlemen.Perdebatan ini, di masa-masa yang akan datang masih akan terus menghangat, karena formalisasi hukum Islam tidak hanya melibatkan persoalan hukum, tetapi juga politik, budaya, sosial, dan utamanya agama. Tulisan ini bermaksud memetakan masa depan formalisasi hukum Islam di Indonesia. Argumen yang dikembangkan melalui tulisan ini adalah pertama, meskipun terlihat sangat populer, gerakan Islam syariat ternyatatidak berhasil meraih simpati masyarakat luas. Kedua, karena itu, pada posis selanjutnya, tulisan ini juga mengembangkan argumentasi bahwa gerakan Islam syariat ini akan gagal, karena pada dasarnya formalisasi hukum Islam adalah salah satu pintu masuk bagi kelompok-kelompokIslam politik untuk masuk ke dalam lingkaran kekuasaan formal negara dan sebaliknya, dan ketiga, bahwa penerapan syaria’t Islam di Indonesia tidak hanya bertentangan dengan semangat pluralisme bangsa, tetapi juga mengingkari nilai-nilai multikulturalisme, pluralisme dan toleransi yang dikembangkan oleh alQur’an.


Pengaruh Sosial
Dalam psikologi sosial telah lama menyadari pentingnya bahsan terkait dengan pengaruh sosial dalam kehidupan sehari-hari. Terutama dalam makalah ini kemudian dapat memberikan pendekatan dalam hal mempersiapkan masyarakat Islami di Indonesia. Pembahasan pengaruh sosial menjadi beberapa bentuk pengaruh sosial, seperti; konformitas, kesepakatan, kepatuhan, dan indoktrinasi intensif. Dimana semua pengaruh sosial ini dapat menjadi sarana dalam mempersiapkan masyarakat Islami di Indonesia. Sebagaimana yang akan dijelaskan sebagai berikut :
Konformitas Sosial
Konformitas sosial adalah proses dimana tingkah laku seseorang terpengaruh atau dipengaruhi oleh orang lain di dalam suatu kelompok. Cara seseorang terpengaruh ada bermacam-macam, ada yang secara tidak langsung ataupun tidak langsung. Memakai sepatu berwarna hitam karena ada teguran dari teman kelompok adalah contoh pengaruh langsung sedangkan memakai sepatu berwarna hitam karena semua teman kelompok memakai sepatu berwarna hitam adalah pengaruh tidak langsung yang menyebabkan seseorang melakukan konformitas. Menurut Herbert Kelman, seorang Psikolog dari Harvard University, bentuk dari konformitas dibagi menjadi 3 macam yaitu :
1. Identifikasi (Saat seseorang meniru tokoh yang diidolakan, seperti ayah atau artis)
2. Internalisasi
3. Compliance
Internalisasi atau juga disebut pengaruh informasional muncul pada saat standar sosial yang jelas ambigu. Sebagai contoh, Dodi dan teman sekelasnya ditugaskan untuk membuat tugas oleh guru, tetapi tidak ada yang tahu apakah tugas tersebut dikumpulkan esok hari atau minggu depan. Karena situasinya ambigu, Dodi bertanya-tanya pada teman sekelasnya, dan rata-rata dari mereka akan mengumpulkan tugasnya minggu depan. Karena mendengar hal tersebut, Dodi pun ikut mengumpulkan tugas tersebut minggu depan, tanpa peduli mana yang benar. Lain halnya dengan compliance atau juga disebut pengaruh normatif. Pada perilaku konform yang ini, seseorang mengikuti perilaku kelompoknya meskipun ia berpendapat berbeda dengan kelompoknya. Penelitian yang dilakukan oleh Solomon E. Asch pada tahun 1955 merupakan contoh yang baik untuk menjelaskan internalisasi.
Pada penelitian tersebut, satu kelompok partisipan penelitian diberikan 2 lembar kertas seperti di samping. Peneliti meminta semua partisipan untuk menentukan antara garis a, b, atau c yang palaing mirip dengan garis yang ada di lembar yang paling kiri. Semua partisipan kecuali satu orang, sudah diberi instruksi secara rahasia untuk menjawab salah. Hasilnya, satu orang yang tidak diberi instruksi rahasia, beberapa kali mengubah jawabannya ke jawaban yang dibuat oleh mayoritas partisipan kelompok tersebut.
Bila merujuk pada faktor yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan perilaku konform, hal tersebut kembali pada seberapa kuat keyakinan seseorang pada dirinya sendiri terlepas dari tekanan kelompok sosial yang diterimanya. Dalam kaitannya mempersiapkan masyarakat Islami di Indonesia adalah dengan mengembalikan norma dan nilai-nilai yang ada dimasyarakat, terutama nilai dan norma yang mencerminkan nilai dari ajaran Islam, untuk kembali dibangkitkan di tengah masyarakat secara bertahap. Karena ketika nilai dan norma masyarakat yang dekat dengan Islam ini kembali dibangkitkan, maka yang akan terjadi adalah masyarakat akan mengidentifikasi dirinya dalam nilai dan norma masyarakat yang dekat dengan Islam. Sehingga jika masyarakat telah terindentifikasi dengan nilai dan norma tersebut, maka selanjutnya dengan mudah dan perlahan ajaran-ajaran Islam akan terinternalisasikan dalam diri dan kelompok masyarakat.
Kesepakatan
kesepakatan yang dimaksud dalam makalah ini adalah, suatu bentuk pengaruh sosial yang meliputi permintaan langsung dari seorang kepada orang lain. Hal ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dimasyarakat dalam semua urusan yang dapat dibuat suatu kesepakatan yang tentunya mampu mengikat kedua belah pihak yang bersepakat dalam hal yang disepakati.
Robert Cialdini, salah seorang psikolog terkenal telah melakukan penelitian terkai dengan kesepakatan yang dilakukan di masyarakat oleh ahli-ahli kesepakatan (compliance professional). Yang dimaksud dengan ahli kesepakatan disini adalah, penjual, orang-orang dibidang periklanan, pelobi politik, pencari dana, politisi, penipu ulung , negoisator profesional, dan lain-lain. Dari penelitian ini cialdini mendapatkan beberapa teknik yang digunakan oleh ahli-ahli pembuat kesepakatan itu sebagai berikut:
1.    Pertemanan/rasa suka : integration
2.    Komitmen/konsistensi : foot-in-the-door dan low ball
3.    Kelangkaan : jual mahal dan teknik fast-approaching-deadline
4.    Timbal balik/resiprositas : Door-in-the-face dan that’s-not-all
5.    Validasi sosial/identifikasi
6.    Kekuasaan
Dan teknik-teknik inilah yang biasa digunakan didalam masyarakat untuk mendapatkan kesepakatan yang disepakati dan bersifat mengikat.dalam berbagai hal yang menyangkut hubungan interaksi didalam masyarakat semisal; perdagangan, pendidikan, lembaga dan lain sebagainya. Dengan kesepakatan ini, pengaruh sosial yang akan ditimbulkan cenderung efektif dengan teknik-teknik pembuat kesepakatan sebagaimana yang telah di tuliskan diatas.
Setelah Masyarakat telah terkondisikan dengan konformitas sebagai salah satu bentuk pengaruh sosial. Bentuk pengaruh sosial yang berikutnya adalah dengan membuat kesepakatan sebagai kontrak jadi bahwasanya masyarakat sepakat dan secara otomatis terikat terhadap ajaran-ajaran Islam yang akan mengatur hidup mereka dalam semua sisi kehidupan mereka.
Kesepakatan-kesepakatan ini memiliki berbagai cara atau teknik yang dapat ditempuh dalam kesepakatan sebagai pengaruh sosial berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh cieldini yaitu, dengan pertemanan yang mempermudah terwujudnya masyarakat Islami di Indonesia. Dengan jalan menjadi pribadi yang integritas dalam arti pribadi yang dapat dipercaya oleh masyarakat dalam membuat kesepakatan di semua bidang kehidupan masyarakat.
Kepatuhan Dan Indoktrinasi Intensif
Aspek yang ekstrim dari bentuk pengaruh sosial adalah kepatuhan dan Indoktrinasi intensif. Dimana yang dimaksud dengan kepatuhan adalah, suatu bentuk pengaruh sosial dimana seseorang hanya perlu memerintahkan satu orang lain atau lebih untuk melakukan satu atau beberapa tindakan. Sedangkan yang dimaksud dengan Indoktrinasi intensif adalah, suatu proses yang dilalui oleh individu untuk menjadi anggota suatu kelompok ekstrem dan menerima keyakinan serta aturan-aturan dari kelompok tanpa banyak bertanya.
Kepatuhan dalam kaitannya pengaruh sosial, adalah suatu keadaan dimana seseorang pada posisi yang berkuasa dan cukup mengatakan atau memerintahkan orang lain untuk melakukan sesuatu dan orang itu pun melakukan hal yang sesuai dinginkan oleh orang yang memiliki kekuasaan itu. Jelas kepatuhan sangatlah berbeda dengan bentuk pengaruh sosial lainnya seperti komformitas ataupun kesepakatan, tapi yang berlaku adalah keinginan satu pihak yang berkuasa terhadap sekelompok atau lebih. Dan juga kepatuhan jarang terjadi daripada konformitas dan kesepakatan, dikarenakan orang yang memiliki kekuasaan sekalipun mereka memiliki kekuasaan yang dangat mungkin untuk dipatuhi tapi sebagian besar mereka lebih banyak menggunakan permintaan atau kesepakatan bukan perintah secara langsung.
Indoktrinasi intensif yang sering terjadi di dalam masyarakat adalah pada anggota kelompok tertentudalam kelompok sekte-sete keagamaan yang meminta semua yang dimiliki oleh setiap anggota kelompoknya. Semisal semua hartanya, harus berhenti dari pekerjaannya, tidak boleh kawin atau menikah, dan lain sebagainya. Dan juga harus sepakat dengan keyakinan dengan semua ketentuan-ketentuan dari organisasi atau kelompok itu.
Dalam pelaksanaannya indoktrinasi intensif tidak dapat dilepaskan dari empat tahapan yang telah dipahami secara baik oleh psikolog sosial. Dimana tahapan-tahapan itu mengindikasikan aspek mana dari pengaruh sosial yang membentuk tahapan-tahapan itu. Empat tahapan itu adalah; tahap melunakkan, dimana tahapan ini adalah dengan memisahkan anggota baru dari teman-temannya dan keluarganya. Dan membuat anggota baru itu bingung sehingga terkondisikan untuk menerima pesan-pesan kelommpok. Tahap kesepakatan, semua anggota diminta untuk mengiyakan semua permintaan dan keyakinan yang diyakini oleh kelompok dengan ujian sebagai anggota. Tahap Internalisasi, dalam tahapan ini anggota mulai mempercayai pandangan-pandangan kelompok adalah benar dan mereka secara sungguh-sungguh mempercaya pandangan-pandangan tersebut dari hati mereka. Tahapan yang terakhir adalah, tahapan konsolidasi. Dalam tahapan ini anggota baru memperkuat keanggotaan mereka dengan pengorbanan yang sangat mahal dengan mengorbankan semua harta mereka dan membuat mereka tak mungkin untuk mundur. Sehingga mereka menerima semua kayakinan-keyakinan kelompok tanpa bertanya-tanya dan juga memiliki pandangan negatif terhadap orang diluar kelompoknya.

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah yang berjudul mempersiapkan masyarakat islami di indonesia (perspektif psikologi sosial; pengaruh sosial) ini adalah sebagai berikut :
1.    mempersiapkan masyarakat Islami di Indonesia dengan konfirmitas, yakni dengan mengembalikan norma dan nilai-nilai yang ada dimasyarakat, terutama nilai dan norma yang mencerminkan nilai dari ajaran Islam, untuk kembali dibangkitkan di tengah masyarakat secara bertahap.
2.    mempersiapkan masyarakat Islami di Indonesia dengan membuat kesepakatan sebagai kontrak jadi bahwasanya masyarakat sepakat dan secara otomatis terikat terhadap ajaran-ajaran Islam yang akan mengatur hidup mereka dalam semua sisi kehidupan mereka.
Rekomendasi
Setelah mengkaji dan menyimpulkan dari makalah yang bertema mempersiapkan masyarakat islami di indonesia (perspektif psikologi sosial; pengaruh sosial), maka hal yang segera untuk diaplikasikan demi mempersiapkan masyarakat Islami di Indonesia adalah sebagai berikut :
1.    Memahami dan mempersiapkan diri untuk menyiapkan masyarakat Islami di Indonesia
2.    Mengembalikan nilai  dan norma masyarakat yang dekat dengan nilai Islam
3.    Meng-komformitas masyarakat dengan norma dan nilai yang dianutnya yang dekat dengan nilai Islam
4.    Membuat kesepakatan-kesepakatan terkait dengan nilai-nilai Islam dalam semua sisi kehidupan masyarakat (sosial, politik, ekonomi, hukum, pendidikan dan lain sebagainya)

Referensi
A Baron , Robert & Donn Byrne. Psikologi Sosial edisi sepuluh jilid 2. Jakarta : Penerbit Erlangga, 2005
Boy, Pradana, ZTF. Masa Depan Syari’at Islam di Indonesia (Kajian Analitis tentang Prospek Formalisasi Hukum Islam) 
Endang Poerwanti. Pemahaman Psikologi Masyarakat Indonesia Sebagai Upaya Menjembatani  Permasalahan   Silang Budaya
Irfan S Awwas (ed), Risalah Kongres Mujahidin I dan Penegakan Syari’ah Islam (Yogyakarta: Wihdah Press, 2001). 
Republika Newsroom. Jumlah Muslim Dunia Melonjak Tajam. Kamis, 08 Oktober 2009 pukul 16:06:00
http://id.wikipedia.org/w/index.php?oldid=2920933 Kontributor: ARdhan, Afandri, Alamnirvana, Bennylin, Borgx, Gombang, Hayabusa future, Kembangraps,Reindra, Tjmoel, 17 suntingan anonim. Islam di Indonesia. March 18, 2010, 5:04:26 PM 
http://www.psigoblog.com/2008/06/konformitas-sosial.html

COMMENTS

Nama

Advertorial Download Forum Konseling Gratis Indonesian Jenius Juragan Donat Motivasi Harian Paradigma Psikologi Puisi
false
ltr
item
Ridho Hudayana: MEMPERSIAPKAN MASYARAKAT ISLAMI DI INDONESIA (selesai)
MEMPERSIAPKAN MASYARAKAT ISLAMI DI INDONESIA (selesai)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsj8kZYtl-iFJTyVyvdcAyZ53Q3sHatOQu3vGQD60qzLPT_GiKhyphenhyphen0_jKRRoFPC_vA1TNbEhyNcdKZv8I6nZ1NCx3Y0zqiFvZcCu96cyJBxnKk7kvfJQJk9nL7sqY2ajrACAQS3E6sAbZLi/s320/2789465667_73faabcd2e_b.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsj8kZYtl-iFJTyVyvdcAyZ53Q3sHatOQu3vGQD60qzLPT_GiKhyphenhyphen0_jKRRoFPC_vA1TNbEhyNcdKZv8I6nZ1NCx3Y0zqiFvZcCu96cyJBxnKk7kvfJQJk9nL7sqY2ajrACAQS3E6sAbZLi/s72-c/2789465667_73faabcd2e_b.jpg
Ridho Hudayana
http://ridhopsi.blogspot.com/2011/01/mempersiapkan-masyarakat-islami-di.html
http://ridhopsi.blogspot.com/
http://ridhopsi.blogspot.com/
http://ridhopsi.blogspot.com/2011/01/mempersiapkan-masyarakat-islami-di.html
true
7614345822492057109
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy