bersama akh rahmatullah ketumda tasik TASIK MALAYA ONE STEP FOR INDONESIA’s GENIUS 2015 Kunju...
 |
| bersama akh rahmatullah ketumda tasik |
TASIK MALAYA ONE STEP FOR INDONESIA’s GENIUS 2015
Kunjungan pertama itu bermula dari kota tasik malaya yang mengingatkan ku kembali ke empat tahun silam. Ketika ku pertama kali menginjakkan kaki di bumi tasik dengan nuansa udara yang tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas. Dilengkapi dengan nuansa penghujung ramadhan dan disambut teman serta keluarganya yang hangat dan keramahankhas keluarga sunda menerimaku di kediamannya. Menghirup udara persawahan yang segar dan kolam ikan yang masih dimiliki orang tasik ditengah kemajuan pembangunan kota kecil, penyuplai busana muslim dalam jumlah yang besar ke sejumlah wilayah di Indonesia itu. Ku merasa dimanjakan suasana ini hingga memasuki satu syawal. Penuh kesan dalam benakku.
 |
| Aula Pertemuan di UPI Kampus Tasik Malaya |
Alhamdulillah tahun ini ku kembali diizinkan Allah swt. Untuk menginjak kembali bumi tasik malaya untuk yang kedua kali, setelah empat tahun silam. Sesuatu yang baru dalam perjalananku kali ini, adalah kalau dahulu harus sambung menyambung kereta api untuk sampai ke tasik, namun saat ini dari malang ku bisa langsung tiba ke tasik malaya tanpa sambung menyambung kereta api. Kereta api MALABAR namanya, kereta ini memiliki tiga stratifikasi gerbong, ada gerbong eksekutif, gerbong bisnis, dan gerbong ekonomi. Dari malang ku memilih untuk menumpangi gerbong bisnis, karena selain kupikir ini business trip, ya lebih aman dan nyamanlah dari pedagang asongan 24 jam nonstop menjajakkan barangnya diatas kereta itu. Tiket kereta itu pun bervariasi, untuk 1 orang penumpang kelas eksekutif, jauh dekat 230 ribu, untuk penumpang bisnis perorangnya 130 ribu, dan untuk penumpang ekonomi dikenakan tarif 80 ribu perorang. Jadwal keberangkatannya setiap hari jam 3.30 sore dan sampai di satasiun Tasik jam 5.36 pagi.
 |
| Aula Pertemuan di UPI Kampus Tasik Malaya |
Namun kali ini ku ke tasik malaya tidak untuk liburan ramadhan-syawal seperti empat tahun yang lalu, tapi kali ini, ku membawa misi mempersiapkan Indonesia Jenius 2015 yang kan kumulai di tasik malaya. Melalui training dan penawaran pembukaan kampoenk jenius bahasa inggris enam minggu bisa. Misi yang mulia dan tak main-main, meskipun perjalanan membawa misi ini menyenangkan sama halnya dengan bermain.
setelah kereta mengalimi ketelatan, yang katanya “sudah bisa” akhirnya kutiba Jam 06.08 ku tiba di stasiun tasik malaya yang kulihat masih sama seperti empat tahun lalu. tak berapa lama kududuk di kursi tunggu, kudapatkan telpon dari seorang teman yang sebelumnya kita telah berkenalan via telpon dan sms. Dan isinya meminta ku tetap berada di stasiun itu, untuk menunggu hingga ia datang menjemputku. Sekitar lima menit kemudian, ia datang menjemputku dan membawaku ke sebuah masjid tak jauh dari stasiun kereta api, yang didalamnya ada banyak temannya yang sedang ngaji. Baru kusadar rupanya pagi itu ia ada jadwal pengajian. Setelah pengajiannya selesai. Kudiajaknya untuk sarapan pagi dekat UPI Kampus Tasik Malaya, sambil diselingi perkenalan diriku dan sedikit mengobrol ringan masalah misi yang kubawa disana. selesai makan pagi alias srapan pagi ku langsung diajak ke sekretariat sekaligus kontrakannya yang tidak seberapa jauh dari UPI Kampus Tasik Malaya dan lebih dekat dengan universitras siliwangi.
 |
| Aula Poltekes Tasik Malaya |
Setelah mandi dan bersih-bersih raga, trus ku duduk di tengah tiga orang teman yang tengah membaca koran, yang diantaranya adalah teman ku yang menjemputku, sebut saja rahmat. Kang rahmat pun sadar keberadaan ku di tengah mereka dan langsung memulai pembicaraan mengenai buku keajaiban belajar. Namun tak ku jelaskan langsung misi yang kubawa secara tekhnis ke kang rahmat, tapi ku coba membawanya ke latar belakang dari penulisan buku itu. Yang pastinya menyerempet dengan kampoenk jenius bahasa inggris enam minggu bisa. Jadinya ku juga jelaskan sedikit agak banyak tentang kampoenk jenius. Hingga ia berekspresi tertarik dan berhasrat membuka kelas kampoenk jenius itu di tasik, barulah kuberikan ia satu bundle company profile kampoenk jenius dari tas ku. Ia membaca dan berjanji untuk mendiskusiakannya dengan teman-teman dan calon investor yang ada di Tasik Malaya.
 |
| Aula Poltekes Tasik Malaya |
Setelah kejelaskan panjang dan sedikit lebar semua latar belakang kehadiran buku, hingga tujuan kedatanganku ketasik malaya dari A-Z. akhirnya Kembali pada tujuan ku untuk melakukan survey tempat untuk pelaksanakan training buku keajaiban belajar di tasikmalaya. Tak berapa lama kemudian aku pun diantar oleh kang rahmat ke dua tempat ddi tasik malaya sebagai alternatif tempat untuk training keajaiban belajar.
Tempat yang pertama ditunjukan kepadaku adalah aula pertemuan UPI Kampus tasikmalaya yang berkapasitas 200-300orang dengan fasilitas kipas angin, kursi, lcd(bisa dipinjam) dan sebagainya. Gedung yang sehari-harinya biasa dipakai untuk berbagai pertemuan dan seminar itu berwarna coklat tua dan cukup tua dengan perkiraan perawatan 2 tahunan sekali.
Tempat selanjutnya yang ku kunjungi adalah gedung pertemuan dan seminar di POLTEKES Tasikmalaya. Gedung yang bercatkan putih, asri dan cukup sejuk itu terletak diantara gedung utama dan masjid. Dilengkapi ac dan sound, walaupun gedung itu belum dilengkapi dengan kursi, tapi gedung ini pernah disewa untuk mengadakan training ESQ. Seharga 2 juta untuk dua hari, yang sudah termasuk tempat penginapan bagi tamu dan trainernya. Setelah ku uraikan harga 2 juta itu, jika dijadikan 1 hari training menjadi harga 500 ribu belum termasuk harga sewa kursi dan LCD proyektor. Ya totalnya dengan sewa kursi bisa mencapai 800 ribu rupiah.
Setelah survey tempat, ku dan rahmat langsung pulang ke kontrakannya. Sedikit berbincang-bincang sambil ngemil gorengan yang unik berbentuk bintang dan berbentuk hati berwarna putih dan sangat kenyal dan berisi daging seperti bakpau. Kalau tidak salah denger namanya yuringan. Setelah ngemil, barun terasa lelahnya perjalanan malang-bandung. Jadi ku langsung kekamar dan beristirahat.
Setelah beristirahat, ku keluar kamar dan ketemu dengan kang arif dari ciamis. Yang kebetulan siang itu dia punya janji di kontrakan itu. Jadi cukup lama sekitar 30 menit mengobrol-ngobrol berbagai tema sembari saling memperkenalkan diri.
Selanjutnya ku ingin jalan-jalan sembari mencari alamat keluarga teman ku yang empat tahun lalu yang pernah kukunjungi. Karena ku lupa, dan yang hanya ku ingat adalah Cuma nama daerahnya yaitu cipedes dan yang kuingat waktu itu adalah rumah itu terletak di dekat pasar pancasila. Setelah putar-putar 30 menit, akhirnya ku baru dapat sms nomer hp temenku itu untuk bertanya alamat lengkapnya yang di tasik. Akhirnya ku temukan juga alamatnya, dan tiba dirumah keluarga temanku yang masih seperti empat tahun yang lalu. Dan aku pun masuk sembari mengucapkan salam, dan disambut dengan salam juga oleh bapaknya temanku yang mencoba mengingat namaku.berbeda dengan ibu temanku itu yang langsung mengingatku, setelah ku katakan bahwa aku adalah teman anaknya yang dimalang. Terjadilah pembicaraan yang cukup akrab dan diiringai canda tawa seperti berada dirumah sendiri. Dan berakhir setelah isya, yang sebelumnya aku dan rahmatullah dihidangkan mie baso alias bakso yang khas tasik malaya, hmmm sedaap.. setelah itu tak berapa lama kemudian baru pamitan untuk pulang.
Sepulangnya ku singgah ke toko yang menjual jajanan khas tasik malaya, yang terletak beberapa rumah dari rumah orang tua temanku itu. Disana banyaaak sekali jajanan buat oleh-oleh khas tasikmalaya, setelah kulihat-lihat lagi. Ternyata ada satu jajanan yang unik, namanya noga yang bahannya dari kacang tanah dll. Akhirnya kubeli dua bungkus buat ibuku tercinta dan ku beli snack jamur tiram satu kantong buat temen-temen di kontrakan. Setelah dari toko itu, rahmat menawarkan ku buat singga ke warung nasi “TO LENGKO” katanya kuliner itu sudah terkenal di televisi swasta nasional sebagaikuliner khas tasik malaya. Ya pastinya ku tak menolak, scara ku orang indonesia, kalo belum makan nasi, brarti belum makan, walaupun tadi sudah makan semangkuk mie baso. Rupanya nasi TO Lengko itu seperti nasi yang ada bumbunya yang khas, dengan lauknya cumi goreng, dengan lalapan terong kecil, lencak, dan mentimun dan tempe tepung goreng. Hmm rasanya maknyuzzzz… alias nuiiikmat puoooll (lebay modeon).
Habis makan, kupulang ke kontrakan dan duduk-duduk di depan tv bersama rahmat dan temannya sembari menyalakan netboook masing-masing. Sambil mengopikan rahmat film-film yang kupunya di netbook ku. Sebelum ku menulis jurnal. Ku berkaraoke dulu lagunya jason myraz yang berjudul “I’m Yours”setelahnya ku buat jurnal seadanya ini. Baru kususul malam dengan berlayar dipulau kapuk. Dan besok paginya baru mau berangkat ke bandung untuk menjalankan misi mulia dan luar biasa lagi menyenangkan itu.
