MEREBUT PELUANG By. Ridho Hudayana Seorang pria kepala empat itu, sebut saja pak ibnu. dia bercerita tentang semasa kecilnya, ketika ia be...
MEREBUT PELUANG
By. Ridho Hudayana
Seorang pria kepala empat itu, sebut saja pak ibnu. dia bercerita tentang semasa kecilnya, ketika ia berada di sebuah hutan yang bertanamkan pohon-pohon durian. Dimana ukuran pohon durian yang berusia puluhan tahun itu tingginya sekitar 10 m. dan memiliki diameter tak kurang dari satu meter. Pohon-pohon durian itu dikelilingi oleh semak belukar yang cukup menghalangi jatuhnya durian. Hutan yang bertanamkan durian ini boleh dinikmati siapa saja yang lewat ataupun sengaja untuk mengambil buahnya kesana. Namun didalam hutan itu tidak diperkenankan untuk memetiknya langsung diatas pohonnya. Termasuk pemilik hutan itu pun tidak diperkenankan untuk mengambil buah durian itu diatas pohonnya.
Seketika hutan itu pun didatangi oleh orang-orang yang hendak sengaja mengambil buah durian. Yang biasanya buah durian itu dikonsumsi sendiri ataupun akan di bawa ke pasar untuk dijual di pasar. Termasuklah pak ibnu kecil membawa timnya untuk mengambil buah durian yang jatuh untuk dijualnya dipasar. Semua orang telah berkumpul dibawah pohon durian, banyak diantara mereka yang asyik menikmati bekal makanan dan minuman yang telah mereka bawa dari rumah sambil mengobrol-ngobrol santai. Dan ada pula yang sedang asyik berkenalan sambil menunggu buah durian jatuh dari pohonnya. Berbeda dengan ibnu kecil bersama temannya yang terlihat sibuk berbagi tugas untuk mengawasi beberapa pohon durian. Setelah mebagi tugas mengawasi pohon, mereka segera ambil posisi yang pas untuk mengambil buah durian yang jatuh. Dan tidak ada yang mereka lakukan selian mengawasi pohon durian itu. Sehingga ketika ada sepuluh buah durian yang jatuh, maka mereka bisa memastikan semuanya bisa mereka ambil.
Begitu pula dalam kehidupan ini, kita sudah terlahir didunia ini, menghirup udara dan telah banyak menghabiskan waktu yang kita miliki. Bahkan kita juga dilengkapi dengan pengetahuan yang cukup banyak tentang yang ada pada diri kita, orang lain dan alam semesta. Namun seiring berjalannya waktu di dunia ini melahirkan banyak individu-individu baru yang membuat banyak persaingan didunia ini. Sehingga membuat kita sadar bahwa segala sesuatu dialam dunia ini sangatlah terbatas. Dimana peluang dan ancaman silih berganti memainkan perannya dalam kehidupan kita. Jika ada 1 peluang dan ada 100 orang perebut, itulah waktu datangnya ancaman.
Fakta ini memaksa diri kita untuk merebut peluang yang ada dari para perebut peluang dengan semua keamampuan yang dimiliki. Namun yang perlu dipertanyakan pada diri kita adalah apakah kita cukup berani untuk bersaing dan merebut peluang di dalam dunia yang kita tempati saat ini dengan miliaran penduduknya? Yang faktanya hari ini kita melihat dalam diri kita, seberapa besarkah kemampuankita dalam bersaing dan merebut peluang yang kita miliki hari ini? Cukupkah hanya dengan kematangan keilmuan kita? Atau keluasan pengetahuan kita tentang suatu hal?
Simpel sebenarnya dalam hidup yang serasa rumit dengan semua pertanyaan hidup itu. karenanya hidup ini hanya akan dimenangkan oleh orang yang berani mengambil suatu resiko besar. Dan disempurnakan denga orang-orang yang cerdas dalam merebut peluang yang ada. Ada 5 strategi yang bisa kita terapkan dalam merebut peluang adalah :
Sadar peluang-
Keberanian merebut peluang -
Membuat dan mengatur tim perebut -
Menentukan dan mengambil posisi diri dan kelompok -
Fokus dengan peluang yang akan direbut.
