Ketika Ckripsi Bertasbih (KCB) Jilid 1 (Sebuah Locus Of Control Self) Hampir selama enam bulan ini, saya memproses skripsi saya yang bol...
Ketika Ckripsi Bertasbih (KCB) Jilid 1 (Sebuah Locus Of Control Self)
Hampir selama enam bulan ini, saya memproses skripsi saya yang bolak-balik ganti judul sejumlah lima kali. Terutama pada variable terikatnya yang sering berganti dari etos kerjalah, spiritualitaslah, budaya organisasilah, nilai organisasilah, dan terakhir masih bisa dipertahankan adalah implementasi nilai integritas. Dan variable terikat terakhir inipun masih belum mampu saya jelaskan secara hasil penelitian yang saya lakukan. Ya walaupun sudah saya kerjakan sesuai dengan metpennya, dan saya paparkan hasil yang saya perolah dilapangan dengan berbagai tekhnik, wawancaralah, observasilah dan dokumentasi juga sudah dengan trangulasi sumbernya sekaligus. Dan juga sudah saya bahas lebih lanjut dengan dengan teori, penelitian terdahulu, dan perspektif psikologi dan Islamnya. Namun skripsi saya ini juga belum bisa saya konsultasikan lebih lanjut alias belum dapat izin ujian skripsi. Karena yang saya maklumi dari dosen pembimbing (selanjutnya disingkat DOSBING) saya dari enam bulan yang lalu adalah banyak kendala bagi beliau dan jelas menjadi kendala skripsi saya ini. Kendala dosen pembimbing saya diantaranya; lupa judul skripsi saya dan lupa paradigma penelitian atau pisau analisa penelitian saya setiap konsultasi. Ditambah kesibukannya sebagai ketua di salah satu lembaga di kampus saya, yang seringnya keluar kota. Sehingga hampir setiap waktu dan setiap hari saya akan berkonsultasi, beliau tidak bisa alias tidak memiliki waktu untuk saya konsultasi. Kejadian ini berlangsung selama enambulan belakangan ini selama saya memproses skripsi saya. Sehingga dari hasil kejar-mengejar, cari dan mencari, yakin dan meyakinkan panjang lebar tentang penelitian saya selama enam bulan ini dan menghasilkan sekitar 6 kali pertemuan tatap muka dari banyak kali saya mencari dan mengejar DOSBING “Istimewa” saya itu. Dan ketemu judul yang mampu saya pertahankan dan berhasil saya diskusikan dengan dosen pembimbing, walaupun untuk konsultasi selanjutnya tentang tema skripsi saya itu saya juga harus kebingungan dengan dua hal, kebingungan untruk konsultasi karena DOSBING saya itu belum memiliki waktu untuk saya. Dan hal yang lain adalah desain penelitian saya yang masih persepsi saya yang belum ter acc oleh DOSBING.
Tiga minggu belakangan ini di bulan juni ini, saya kemudian semakin gencar mencari DOSBING “istimewa” itu. Setelah saya menyelesaikan semua bab yang ada didalam skripsi. Dengan hasil koreksian BAB I saya, dan berikutnya hampir setiap hari saya terus mencari-cari beliau dari pagi sampai sore saya bergeriliya di kampus mencari DOSBING dan waktu luangnya yang emas itu. Tapi tak kunjung menghasilkan satu waktu pun untuk konsultasi. Hingga disuatu pagi hari jum’at saya temui beliau, karena sebenarnya sudah ketemu di trotoar kampus dan sudah saya kembalikan revisi dari koreksian BAB I kemarennya, pada hari kamis minggu pertama di bulan juni dan beliau janji untuk ketemu dengan saya dan konsultasi pada hari jum’at di kantornya. Tapi ketika saya temui beliau dikantornya, saya merasa ditolak mentah-mentah seblum saya berkata ingin mengfambil koreksian bab I dan II dan saya baru selangkah masuk dari pintu ruangannya, saya langsung disambut dengan perkataannya “maaf mas saya lagi sibuk sekarang, minggu depan aja ya..” disertai dengan mimik wajahnya yang saya melihat “tidak enak”. Dan segera saya berbalik belakang dan pulang kembali ke kontrakan dengan hati dan pikiran yang sedih dan gelisah. Memikirkan nasib penelitian saya yang dalam keinginan saya dari awal saya mampu menyelesaikannya dalan waktu 3 bulan namun saat ini saya harus melebihi dari dua kalipatanya. Sementara biaya kehidupan saya di malang ini dan tanggungan spp kuliah yang lumayan.
Sambil menunggu jum’at minggu depan seperti sebagaimana yang dijanjikan DOSBING. Saya kemudian berkonsultasi dengan dosen lainnya, terkait dengan penelitian saya. Walaupun selama hampir enam bulan belakangan juga saya konsultasikan skripsi saya bersama dosen saya yang lainnya. Walaupun setiap dosen selain DOSBING saya ini, mereka berbeda dalam desain penelitiannya, tapi saya cukup memahami alur berfikirnya dibanding dengan DOSBING saya, yang mungkin dengan keterbatasan waktu beliau. Sehingga ada seorang dosen yang menjelaskan desain penelitian yang mebarik menurut saya, walaupun harus saya konsultasi dengan DOSBING saya lagi. Tapi ada yang menarik dari perkataannya dan sedikit menimbulkan efek tenang bagi hati dan pikiran saya yang kalut terhadap perjalanan skripsi saya ini, be;liau berkata disela konsultasi dan sedikit curhat saya, beliau berkata “mungkin waktunya masih belum tepat bagimu untuk konsultasi dengan dia (baca DOSBING)”. walaupun kata-kata ini, sebenarnya kata-kata yang sederhana dan sebenarnya tidak ada nilai menghiburnya sama sekali. Namun ditengah kepasrahan saya setelah menjalani proses skripsi selama enambulan ini dengan semangat yang saya piker sudah dosis tinggi dan zikir dan doa yang saya panjatkan dan doa orang tua szerta teman-teman saya turut juga mendoakan semoga saya dapat menyelesaikan skripsi saya, itupun sudah saya lakukan. Kata-kata dosen sayua ini cukup ajaib bagi saya untuk menyelesaikan skripsi yang saya jalani dari 6 bulan belakangan. Walaupun pada akhirnya tasbih dalam zikir saya panjatkan “Subhanallah, maha suci Allah yang terlepas dari segala kesalahan, sesungguhnya akulah hambamu yang penuh dosa dan senantiasa menapaki jalan cinta-Mu, memohon yang terbaik dalam skripsi dan kemudahan dalam prosesnya”. Hingga tulisan ini di buat, DOSBING yang berjanji kepada saya pada hari Jum’at minggu kemaren tidak dapat saya temui karena diluar sepengetahuan saya dan konfirmasi dari beliau, DOSBING saya keluar kota hingga minggu depan.
(Ridho, 27 Juni 2009)
Tiga minggu belakangan ini di bulan juni ini, saya kemudian semakin gencar mencari DOSBING “istimewa” itu. Setelah saya menyelesaikan semua bab yang ada didalam skripsi. Dengan hasil koreksian BAB I saya, dan berikutnya hampir setiap hari saya terus mencari-cari beliau dari pagi sampai sore saya bergeriliya di kampus mencari DOSBING dan waktu luangnya yang emas itu. Tapi tak kunjung menghasilkan satu waktu pun untuk konsultasi. Hingga disuatu pagi hari jum’at saya temui beliau, karena sebenarnya sudah ketemu di trotoar kampus dan sudah saya kembalikan revisi dari koreksian BAB I kemarennya, pada hari kamis minggu pertama di bulan juni dan beliau janji untuk ketemu dengan saya dan konsultasi pada hari jum’at di kantornya. Tapi ketika saya temui beliau dikantornya, saya merasa ditolak mentah-mentah seblum saya berkata ingin mengfambil koreksian bab I dan II dan saya baru selangkah masuk dari pintu ruangannya, saya langsung disambut dengan perkataannya “maaf mas saya lagi sibuk sekarang, minggu depan aja ya..” disertai dengan mimik wajahnya yang saya melihat “tidak enak”. Dan segera saya berbalik belakang dan pulang kembali ke kontrakan dengan hati dan pikiran yang sedih dan gelisah. Memikirkan nasib penelitian saya yang dalam keinginan saya dari awal saya mampu menyelesaikannya dalan waktu 3 bulan namun saat ini saya harus melebihi dari dua kalipatanya. Sementara biaya kehidupan saya di malang ini dan tanggungan spp kuliah yang lumayan.
Sambil menunggu jum’at minggu depan seperti sebagaimana yang dijanjikan DOSBING. Saya kemudian berkonsultasi dengan dosen lainnya, terkait dengan penelitian saya. Walaupun selama hampir enam bulan belakangan juga saya konsultasikan skripsi saya bersama dosen saya yang lainnya. Walaupun setiap dosen selain DOSBING saya ini, mereka berbeda dalam desain penelitiannya, tapi saya cukup memahami alur berfikirnya dibanding dengan DOSBING saya, yang mungkin dengan keterbatasan waktu beliau. Sehingga ada seorang dosen yang menjelaskan desain penelitian yang mebarik menurut saya, walaupun harus saya konsultasi dengan DOSBING saya lagi. Tapi ada yang menarik dari perkataannya dan sedikit menimbulkan efek tenang bagi hati dan pikiran saya yang kalut terhadap perjalanan skripsi saya ini, be;liau berkata disela konsultasi dan sedikit curhat saya, beliau berkata “mungkin waktunya masih belum tepat bagimu untuk konsultasi dengan dia (baca DOSBING)”. walaupun kata-kata ini, sebenarnya kata-kata yang sederhana dan sebenarnya tidak ada nilai menghiburnya sama sekali. Namun ditengah kepasrahan saya setelah menjalani proses skripsi selama enambulan ini dengan semangat yang saya piker sudah dosis tinggi dan zikir dan doa yang saya panjatkan dan doa orang tua szerta teman-teman saya turut juga mendoakan semoga saya dapat menyelesaikan skripsi saya, itupun sudah saya lakukan. Kata-kata dosen sayua ini cukup ajaib bagi saya untuk menyelesaikan skripsi yang saya jalani dari 6 bulan belakangan. Walaupun pada akhirnya tasbih dalam zikir saya panjatkan “Subhanallah, maha suci Allah yang terlepas dari segala kesalahan, sesungguhnya akulah hambamu yang penuh dosa dan senantiasa menapaki jalan cinta-Mu, memohon yang terbaik dalam skripsi dan kemudahan dalam prosesnya”. Hingga tulisan ini di buat, DOSBING yang berjanji kepada saya pada hari Jum’at minggu kemaren tidak dapat saya temui karena diluar sepengetahuan saya dan konfirmasi dari beliau, DOSBING saya keluar kota hingga minggu depan.
(Ridho, 27 Juni 2009)
