By Ridho Hudayana Entah dari mana asal muasal kata jomblo ini yang dimaknai sebagai pria atau wanita yang masih lajang, sendiri, ata...
By Ridho Hudayana
Entah dari mana asal muasal kata jomblo ini yang dimaknai sebagai pria atau wanita yang masih lajang, sendiri, atau belum memiliki pasangan. Tapi kalau pria yang belum sama sekali menikah, maka bahasa gaul nya di Pontianak biasa disebut dengan Bujang Lapok. Sampai ada filmnya tuh.. sudah nonton?
Melalui tulisan yang tidak terlalu serius ini kita membahas tentang fenomena yang tidak sedikit terjadi dalam kehidupan masyarakat, dimana masih banyak Da’I atau juru dakwah, atau ustad yang masih men-jomblo.
Dan diantara teman-teman saya sesama aktivis dakwah juga tidak sedikit yang setia dengan status jomblonya.
Saya tidak tau faktor apa, ya alasannya belum ada jodoh, tapi kalau laki-laki kan bebas mencari dan memilh? Usaha lah..Ada juga yang alasannya saya belum bekerja, uang saya belum cukup untuk mahar, pesta, dan biaya hidup sehari-hari dll.
Semakin Awet Jomblo
Tentunya teman-teman pernah membaca salah satu ayat dalam Al-Qur’an yang artinya sebagai berikut:
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad ayat 7)
Ini adalah salah satu ayat penyemangat yang selalu menjadi jargon aktivis dan juru dakwah, memang ayat ini sangat dahsyat membangkiakan semangat untuk terus berdakwah, berbuat baik, membantu orang dan menyebarkan agama Islam sebagai rahamatan lil alamiin. Namun ada joke yang saya buat disela-sela seorang trainer sedang membacakan ayat ini.
Dari ayat diatas ada pemikiran kritis saya dan sedikit “nakal” saya, yang saya katakan kepada teman sebelah saya di acara training (baca: Training PKS 3 Besar Bisa!) ini, hmm.. bahaya nie ayat, kalau di tafsirkan salah sama para jomblo, nanti dikiranya kalau semakin banyak berdakwah, maka semakin awet jomblonya hehe..
kalau dimaknai tekstual, kata-kata diakhir ayat ini adalah meneguhkan kedudukanmu atau dalam bahasa arabnya tsabit yang artinya kokoh, teguh, dan aqdamakum yang berrarti kedudukan, dan posisi. Maka kalau posisi orang itu kaya yang tetap kaya dan semakin kaya, nah kalau yang posisinya sekarang Jomblo?
Jomblo dan Tantangannya
Diduania seperti saat ini dimana semua prnofrafi dan porno aksi sudah menjadi arus yang hamper saja tidak bias dibendung, masuk ke kotak ajaib dirumah kita (Baca:televisi) di Koran, di hape, dan mungkin teman disebelah kita adalah praktisi amatirnnya dari pornografi dan pornoaksi. Maka hidup menjadi jomblo yang beriman dan ber-taqwa sangatlah sulit dan ini adalah posisi yag lemah, dimana kita masih memiliki nafsu syahwat dan belum memiliki penyalurannya.
Maka ayat diatas yang bisa saya pahami adalah jika kita telah berdakwah menolong agama Allah, dan kondisi kita jomblo yang lemah ini, maka harusnya kita juga ikhtiar untuk mencari pasangan hidup, maka niscaya Allah akan menolong kita untuk meneguhkan, mengokohkan posisi kita, posisi keimanan dan ketaqwaan kita, untuk selalu berdakwah.
Maka harus dikembalikan pada prinsip pria dan wanita jomblo yang sedang berusaha menyempurnakan agamanya sebagai berikut:
Pria bebas untuk memilih dan memilah wanita sholehah yang akan menjadi istrinya, namun;
Wanita bebas untuk menolak, jika pria itu tidak sholeh atau tidak ada getaran cinta dihatinya.
Namun tetap berusaha dan berusahalah!
Wallahu’alam Bishowab.
Entah dari mana asal muasal kata jomblo ini yang dimaknai sebagai pria atau wanita yang masih lajang, sendiri, atau belum memiliki pasangan. Tapi kalau pria yang belum sama sekali menikah, maka bahasa gaul nya di Pontianak biasa disebut dengan Bujang Lapok. Sampai ada filmnya tuh.. sudah nonton?
Melalui tulisan yang tidak terlalu serius ini kita membahas tentang fenomena yang tidak sedikit terjadi dalam kehidupan masyarakat, dimana masih banyak Da’I atau juru dakwah, atau ustad yang masih men-jomblo.
Dan diantara teman-teman saya sesama aktivis dakwah juga tidak sedikit yang setia dengan status jomblonya.
Saya tidak tau faktor apa, ya alasannya belum ada jodoh, tapi kalau laki-laki kan bebas mencari dan memilh? Usaha lah..Ada juga yang alasannya saya belum bekerja, uang saya belum cukup untuk mahar, pesta, dan biaya hidup sehari-hari dll.
Semakin Awet Jomblo
Tentunya teman-teman pernah membaca salah satu ayat dalam Al-Qur’an yang artinya sebagai berikut:
Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS. Muhammad ayat 7)
Ini adalah salah satu ayat penyemangat yang selalu menjadi jargon aktivis dan juru dakwah, memang ayat ini sangat dahsyat membangkiakan semangat untuk terus berdakwah, berbuat baik, membantu orang dan menyebarkan agama Islam sebagai rahamatan lil alamiin. Namun ada joke yang saya buat disela-sela seorang trainer sedang membacakan ayat ini.
Dari ayat diatas ada pemikiran kritis saya dan sedikit “nakal” saya, yang saya katakan kepada teman sebelah saya di acara training (baca: Training PKS 3 Besar Bisa!) ini, hmm.. bahaya nie ayat, kalau di tafsirkan salah sama para jomblo, nanti dikiranya kalau semakin banyak berdakwah, maka semakin awet jomblonya hehe..
kalau dimaknai tekstual, kata-kata diakhir ayat ini adalah meneguhkan kedudukanmu atau dalam bahasa arabnya tsabit yang artinya kokoh, teguh, dan aqdamakum yang berrarti kedudukan, dan posisi. Maka kalau posisi orang itu kaya yang tetap kaya dan semakin kaya, nah kalau yang posisinya sekarang Jomblo?
Jomblo dan Tantangannya
Diduania seperti saat ini dimana semua prnofrafi dan porno aksi sudah menjadi arus yang hamper saja tidak bias dibendung, masuk ke kotak ajaib dirumah kita (Baca:televisi) di Koran, di hape, dan mungkin teman disebelah kita adalah praktisi amatirnnya dari pornografi dan pornoaksi. Maka hidup menjadi jomblo yang beriman dan ber-taqwa sangatlah sulit dan ini adalah posisi yag lemah, dimana kita masih memiliki nafsu syahwat dan belum memiliki penyalurannya.
Maka ayat diatas yang bisa saya pahami adalah jika kita telah berdakwah menolong agama Allah, dan kondisi kita jomblo yang lemah ini, maka harusnya kita juga ikhtiar untuk mencari pasangan hidup, maka niscaya Allah akan menolong kita untuk meneguhkan, mengokohkan posisi kita, posisi keimanan dan ketaqwaan kita, untuk selalu berdakwah.
Maka harus dikembalikan pada prinsip pria dan wanita jomblo yang sedang berusaha menyempurnakan agamanya sebagai berikut:
Pria bebas untuk memilih dan memilah wanita sholehah yang akan menjadi istrinya, namun;
Wanita bebas untuk menolak, jika pria itu tidak sholeh atau tidak ada getaran cinta dihatinya.
Namun tetap berusaha dan berusahalah!
Wallahu’alam Bishowab.