Meminjamkan = Siap Untuk Kehilangan?

By. Ridho Hudayana Ada 3 versi cerita yang akan saya share di tulisan ini, dan dibalut dengan cerita dan best practic...



By. Ridho Hudayana
Ada 3 versi cerita yang akan saya share di tulisan ini, dan dibalut dengan cerita dan best practice saya dalam minjam dan meminjamkan, dan cukup baik untuk dirnungkan dan di amalkan segera sebelum kita kecewa dan menyesal dikemudian hari, maka ada baiknya untuk menyimak tulisan ini. Selamat menikmati...

Rumus kaya = Jangan menagih hutang
Sekian banyak saya mendengar audio books seorang pelatih sukses no 1 versi majalah marketing, Tung Desem Waringin. Hanya satu audio books yang bagi saya cukup menggelitik pemikiran. Beliau bercerita tentang 2 orang anak yang mungkin selisih umurnya hanya satu atau dua tahun. Suatu ketika mereka ditinggal papa nya meninggal, dan sebelum papanya meninggal, papanya 2 anak tadi berwasiat kepada anak-anaknya itu. Salah satu wasiatnya adalah jangan pernah menagih hutang.

Setelah sekitar lima atau 10 tahun kemudian, ibunya datang ke anaknya yang A, ibunya bertanya, kenapa kamu jadi miskin seperti ini? Kata anak A, ini gara-gara wasiat papa yang melarang saya menagih hutang, jadi uang yang saya pinjamkan ke teman saya, tidak ernah saya tagih. Emudian, sang ibu mendatangi anaknya yang B, ibunya kembali heran keada anaknya yang B, mengapa kamu kok jadi kaya begini? Anak B menjawab, ini gara-gara wasiat papa yang melarang saya menagih hutang, jadi saya tidak pernah meminjamkan uang ke teman.

Contoh diatas salah satu contoh pesan yang sama dan persepsi serta action yang berbeda. Dan salah satu kunci kaya anak B adalah tidak memberikan hutang, supaya dia tidak menagihnya dengan temannya. Tentunya anda punya teman dan pernah meminjamkan uang kepadanya? Bagaimana perasaan anda ketika menagihnya?

Orang Yang Bodoh = Meminjamkan dan Mengembalikannya
Kata-kata yang sangat cruel alias sadis bukan judul diatas? Ini adalah perkataan seorang ustad yang sekitar sebulanan yang lalu mengisi acara ceramah halal bihalal. Di sela pembicaraannya tentang pesan halal bihalal. Ustad berseloroh, orang yang paling bodoh adalah orang yang meminjamkan buku, dan yang bodoh lagi adalah yang mengembalikan buku itu.

Semua yang hadir sedikit tercengan dan setengah tertawa, apa maksud dari ustad ini. Ustad menyambung, karena buku bacaan atau kitab-kitab itu seperti istri/suami, masa’ ada orang yang mau menyewakan istrinya? Dan bodoh sekali kalau yang minjam itu mengembalikkannya.

Dan kalau cerita ini sangat nyata saya rasakan dan berulang-kali terjadi. Ketika teman meminjam buku saya, banyak yang gak kembali dan saya sangat sedih, selain lupa orangnya siapa, dan sekarang dia dimana, saya juga gak tau. Itulah susahnya meminjamkan buku, bagaimana dengan anda?

Menagih = siap kehilangan atau lupakan hubungan
Ada suatu artikel menari di buku karangan Richard Templar yang berjudul T he Rules Of Life. Artikel itu berjudul, jangan meminjamkan uang kecali anda siap melupakannya. Menarik sekali artikel ini, seperti menjadi pelengkap betapa buruknya meminjamkan barang yang kita cintai ke teman, saudara, dan kerabat yang lain.

Dalam tulisan artikel ini dituliskan, jangan meminjamkan uang, buku, atau apa saja, kecuali anda siap melupakannya atau kehilangan barang-barang tersebut atau melupakan hubungan kekerabatan, pertemanan, bahkan persaudaraan anda dengan orang yang berhutang pada anda. Pasti anda bertanya kok bisa seperti itu?

Jika kita perhatikan bayak orang tua yang salah dengan meminjamkan uang pada anak-anak mereka dan kemudian kecewa atau sakit hati ketika uang mereka tidak kembali. Sekalipun anak anda kuliahkan dengan banyak uang dan anda minta ia mengembalikan uang tersebut, tentunya sang anak tidak akan mengembalikan uang yan anda berikan tersebut. Karena sangat logis, mereka tidak pernah diajarkan bagaimana mengembalikan uang pinjaman dari orang tua mereka.

Hal yang sama akan terjadi ketika kita meminjamkan uang kepada teman. Karena sebagian besar kejadiannya adalah anda akan sulit menagihnya, apa lagi dia adalah teman dekat anda. Pasti anda akan merasa tidak enak, khawatir menyinggung perasaannya, dan putus hubungan persahabatan. Tapi satu sisi, uang sangat berharga bagi anda. Maka saran gratis saya adalah jangan pernah pinjamkan barang berharga anda kecuali anda merelakannya untuk tidak kembali.

Pinjaman itu Hanya untuk Allah
Jika anda ingin memberi pinjaman yang tidak akan pernah lupa mengembalikan dan bahkan mengembalikannya dengan lebih besar yang anda pinjamkan dan mungkin anda tidak pernah sangka-sangka, maka pinjamkan barang berharga anda hanya pada Allah swt. Berikut dalilnya;

siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.(Al-Baqarah: 245)

siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan Dia akan memperoleh pahala yang banyak. (Al-Hadid: 11)

 Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul- Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak. (Al-Hadid: 18)

Dalam Al-qur’an yang tidak hanya dibaca orang islam ini, bahkan semua orang yang ingin mencari kebenaran apapun agamanya, mereka mengakui kebenaran ayat-ayat al-Qur’an ini. Dan saya ketika mencari ayat tentang kewajiban dan anjuran untuk memberikan pinjaman kepada teman atau yang lainnya.

 Saya tidak menemukannya, semua ayat menunjukkan pinjaman itu hanya untuk Allah, dan Allah lah yang akan mengembalikannya dengan tepat waktu dan dengan bertambah dekatnya hubungan kita kepada Allah. Namun kalau masalah zakat, infaq, shodaqoh, dan lai sebagainya itu adalah pemberian kepada orang yang kita cintai dan tanpa harap kembali, logis bukan, sebaiknya kita baiknya memberi denga akad shadaqoh, infaq, hadiah, bukan meminjamkan, supaya kita dapat dekat denga Allah dan dicintai manusia. Wallahu’alam bishowab
Suka ·  ·  · Promosikan · 

COMMENTS

Nama

Advertorial Download Forum Konseling Gratis Indonesian Jenius Juragan Donat Motivasi Harian Paradigma Psikologi Puisi
false
ltr
item
Ridho Hudayana: Meminjamkan = Siap Untuk Kehilangan?
Meminjamkan = Siap Untuk Kehilangan?
http://photos-h.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/429993_3838077191781_1063075578_a.jpg
Ridho Hudayana
http://ridhopsi.blogspot.com/2013/03/meminjamkan-siap-untuk-kehilangan_22.html
http://ridhopsi.blogspot.com/
http://ridhopsi.blogspot.com/
http://ridhopsi.blogspot.com/2013/03/meminjamkan-siap-untuk-kehilangan_22.html
true
7614345822492057109
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy