By. Ridho Hudayana Apa yang pertama kali terbayang oleh kita ketika mendengar atau membaca kata “pe...
By. Ridho Hudayana
Apa yang pertama kali terbayang oleh kita ketika mendengar atau membaca kata “pendidikan”? ya, paling tidak mungkin ada dua hal yang akan terbayang, guru dan ruang kelas yang dipenuhi siswa yang sedang mendengarkan guru mereka yang sedang menceramahi mereka.
Tidak ada yang salah dengan gambaran itu, karena mungkin banyak pemandangan sepeti itu, walaupun tidak semuanya guru “asyik” berceramah didepan murid-muridnya. Ketika kondisi seperti itu, apa yang dapat anda bayangkan yang terjadi pada murid-murid dengan perlakuan seperti itu?
Ada pengalaman yang menarik tentang guru yang ”asyik” menceramahi murid-muridnya itu, dari sambutan yang disampaikan oleh Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pontianak, Drs. H. Zulkifli Salim, M. Si di Seminar otak kanan bertemakan Keajaiban Belajar yang diadakan di Mempawah kabupaten Pontianak.
Beliau pernah mengobservasi beberapa sekolah negeri disana, dengan kepeduliannya, beliau mengatakan “saya jarang duduk-duduk di kantor”, karena kebiasaannya dalam usaha pengembangan kualitas pendidikan di Mempawah, beliau sering sekali untuk turun langsung ke sekolah-sekolah untuk mengetahui dengan pasti pelaksanaan belajar mengajar disekolah efektif.
Pada hari itu, beliau sengaja datang pagi jam tujuh, untuk mendengarkan guru-guru didalam kelas yang sedang mengajar murid-muridnya, tanpa sepengetahuan guru yang ada didalam kelas. Selama pak Zulkifli Salim yang akrab di panggil pak zul ini mengobservasi kelas itu.
Selama observasi itu, pak zul hanya mendengar suara gurunya saja. Ternyata guru tidak memberi kesempatan muridnya untuk bertanya atau berdiskusi tentang pelajaran yang diajarnya. Berdasarkan observasi pak zul itu, maka pak zul mengungkapkan partisipasi aktif dalam belajar mengajar adalah suatu keniscayaan dalam dunia pendidikan. Untuk mempercepat penguasaan materi bagi siswa.