By. Ridho Hudayana Stress Kok Dipelihara ? Siapa yang tidak pernah mengalami stress? Ya, selama manusia hidup ini pasti pernah merasakann...
By. Ridho Hudayana
Stress Kok Dipelihara?
Siapa yang tidak pernah mengalami stress? Ya, selama manusia hidup ini pasti pernah merasakannya, bahkan hewan juga merasakan stress. Apa sebenarnya penyebab stress? Sungguh bermacam-macam bentuknya dan berbagai macam rupanya, namun secara hakikatnya stress ini selalu berada ketika diri kita sulit menerima masalah.
Kalau berbicara masalah, pastinya secara sederhana kita memahami masalah itu adalah kesenjangan antara harapan dan realita. Dan ketika masalah itu hadir dan kita sulit menerimanya, itu sudah bisa dikatrakan stress atau tekanan pikiran atau mental secara sederhana. Setelah sulit menerima masalah, sulit pula mengatasi masalah itu, ini memunculkan stress lanjutan. Yang berbahaya kemudian jika masalah dan stress itu dipelihara tanpa ditemukan solusinya, selanjutnya bisa jadi menjadi depresi.
Namun begitu, apakah stress itu selalu buruk? stress tidaklah selalu buruk sebagaimana yang kita bahas diatas, karena untuk mengatasi stress dan merubah stress menjadi baik untuk kita, maka sebelumnya kita harus temu kenali jenis stress yang baik dan buruk, sedikit kulitnya, tulisan ini membahas tentang stress yang baik dan stress yang buruk, supaya kita bisa mengatasinya dan memanfaatkannya.
Stress yang Buruk
Stress yang buruk tentunya semua kita tau dan mungkin pernah mengalaminya, semisal ketika kita stress terhadap suatu masalah, terus kita mulai menyalahkan orang lain dan menghindar dari masalah tanpa menyelesaikannya, karena pada dasarnya kita menghindari masalah, bukan masalah itu pergi, tapi masalah itu sebenarnya sedang mengikuti kita kemanapun kita berada. Dan menyalahkan orang lain sejatinya hanya menambah kualitas buruknya stress yang kita alami itu.
Stress yang buruk juga terjadi, ketika kita memliki kepribadian tertutup, sehingga stress itu kita simpan dan tidak ada yang tahu, padahal stress itu sebenarnya masih bisa kita bahas dan diuraikan bersama guru, orang tua, dan sahabat. Sehingga ketika stress itu memuncak, yang kerap terjadi adalah pada tindakan negative, sampai pada tahap bunuh diri, na’udzubillahi min dzalik.
Stress yang buruk ini hendaknya bisa diatasi dengan intropeksi diri, mencoba untuk mencicil setiap hari untuk menyelesaikan masalahnya, terbuka dengan orang lain yang bisa kita percaya, dan mencoba untuk menguraikan masalah yang kita hadapi, yang terpenting adalah selalu berpositif thinking kalau semua masalah itu ada solusinya.
Yuk.. Sukses dengan Stress
Seperti di pengantar tulisan ini, penulis nyatakan, tidak semua stress itu buruk, bahkan stress itu sebenarnya baik, bahkan bisa jadi lebih baik dari rasa senang, why? Ya, ketika kita tidak merasakan stress, dan hanya ingin merasakan senang, maka hidup ini pasti membosankan, ketika membosankan, kita akan mudah kehilangan makna hidup, ketika kehilangan makna hidup, itu berarti kita sudah berhenti hidup walaupun kita belum mati, ruh dan jasad belum berpisah.
Jadi sebenarnya stress itu penting, apalagi jika kita ingin sukses, maka butuh stressor yang bisa membuat kita lebih hebat lagi, lebih kuat, lebih cepat, dan lebih sukses. Misalnya dalam bekerja, kita di berikan deadline yang sangat singkat dengan pekerjaan yang banyak, banyak yang merasa stress lalu mencaci deadline dan tugas-tugas itu.
Namun itu tidak terjadi jika kita hadapi dengan sikap yang baik dalam menghadapinya seperti, “Alhamdulillah, waktunya membuktikan kalau saya bisa dan yang terbaik dalam pekerjaan ini” ya walaupun stress juga tapi ketika diawali dengan sikap seperti itu, maka sangat mungkin stress itu hilang yang ada hanyalah kesuksesan.
Secara teknis menghilangkan stress, secara instan dan paten, insyaAllah akan penulis bahas besok pagi, semoga tulisan ini bermanfaat, silahkan di komen jika ada kesalahan dari tulisan ini, atau menambahkan dari tulisan yang sangat ringan ini. Wallahu’alam Bisshowab.